Rabu, 06 November 2013

WHO AM I ? (II)

Ingat sabda Rosul tercinta
― Menakjubkan keadaan orang-orang beriman, urusan apapun baginya jadi baik dan tidak ada yang demikian itu pada siapapun kecuali pada orang-orang yang beriman. Jika mereka mendapat nikmat, mereka bersyukur. Maka yang demikian itu baik baginya. Jika mereka tertimpa keburukan atau musibah, mereka bersabar. Maka yang demikian itu baik baginya.‖

Nah sikap kaya gini neh sikapnya seorang mukmin sejati… satu lagi yang musti kita ingat bahwa Alloh SWT juga telah berfirman dalam Q.S. Al-Baqoroh:286

―…Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang diusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya…‖

Ujian juga merupakan cara Alloh untuk mengukur kadar keimanan kita.
―Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan „Kami telah beriman‟, sedang mereka tidak diuji lagi?‖ (Q.S. Al-Ankabut:2)

Sudah tahu kan sekarang kenapa manusia hidup itu selalu diuji??
Mulai sekarang, yukz kita berbaik sangka pada Alloh. Biar hati lebih tenang....

Karena engkau Begitu Istimewa….
Sobat, seperti dijelaskan di awal, manusia mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain. Keistimewaan tersebut antara lain:

a. segi penciptaan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah sebagai sebaik-baik penciptaan, sebagaiman firman-Nya :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)

Coba bandingkan organ tubuh kita dengan organ tubuh makhluk Allah yang lain, pastilah kita akan melihat manusia lebih sempurna penciptaannya. Wajah kita yang cantik dan ganteng ini tentulah tidak disamai oleh hewan. Lalu mata kita yang jernih, hidung kita yang bisa lancar menghirup udara, telinga yang normal mendengar, jantung kita yang tak henti berdetak dan organ lainnya. Demikian pula penciptaan mekanisme kerja dalam tubuh manusia, tak ada satupun makhluk yang mampu melakukan kreasi sesempurna ciptaan Allah pada diri manusia.

b. segi ilmu
Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan otak dan potensinya agar manusia mampu mengembangkan diri dan alam disekitranya itlah salah satu keistimewaan kita… berbeda denga hewan hanya memiliki instink, sehingga segala geraknyapun hanya naluri alamiah… Apalagi dibandingkan dengan tumbuhan yang tak diberi indera, maka terbukti manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa mencerna ilmu dan teknologi secara baik.

c. segi kehendak
Kita sebagai manusia pastilah punya kehendak. Kita bisa memilih mana jalan yang baik dan mana yang sesat. Sekedar ilmu belum tentu bisa mengarahkan kepada kebaikan. Yang bisa mengarahkan orang pada kebaikan adalah kemauan dan kehendak yang kuat. Manusia bebas berkendak bebas menentukan arah mana yang akan dituju lain halnya dengan hewan atau malaikat mreka hanya diberikan satau pilihan untuk bertaqwa kepada Allah.

d. segi posisi
Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara makhluk lainnya di bumi, yakni ia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini, sehingga manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya. Sebagaimana firman Allah:

“Dialah (Allah) yang menjadikan segala hal yang ada di bumi ini untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 29)

Dengan ilmu yang dimilikinya, manusia bisa memanfaatkan segala sesuatu di alam ini sehingga bermanfaat untuk kemakmuran bersama.

e. segi kemampuan bicara
Jika kita perhatikan semua makhluk hidup yang diberi mulut, semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing-masing. Binatang-binatang berbicara dengan krakter khas mereka masing-masing seperti mengembik, mengaum, berkicau, dan lain-lain. Adapun manusia, ia bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara alam dan binatang. Allah swt. berfirman:

“Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Qur‟an. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4).

f. segi tendensi moral
Manusia dapat dibentuk menjadi baik atau buruk, bahkan bisa juga berperan ganda sebagaimana orang munafik. Dalam segi ini sangat tampak perbedaan manusia dengan binatang. Binatang sulit atau malah tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter mereka yang bermacam-macam. Karenanya tidak ada ya binatang munafik? Sedangkan manusia bisa saja melakukannya dan bisa membentuk moralnya menjadi apapun yang diinginkan.

On mission

Kita hidup didunia ini harus punya misi…sobat banyak misi yang harus kita jalani agar hidup didunia ini tak sia-sia…

1. Beribadah kepada Allah swt.
Pernah bepikir kalo ternyta selama kita hidup ini belum pernah membaca bahwa udara kita hirup ini harus bayar….air yang kita pakai sehari-hari ini akan habis atau nelayan yang kehabisan ikan padahal setiap hari ditangkapi…..seberapa nikmat allah yang telah kita syukuri bahkan tinta sebanyak air lautan yang ada dimuka bumi inipun tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat allah tersebut….seperti disampaikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 berikut.

―Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Jadi pekerjaan utama kita adalah menyembah (beribadah) kepada Allah, bukan untuk yang lainnya. Kita harus ingat, ibadah disini dalam arti luas yang tidak melulu sholat, zakat, puasa, naik haji dan sebagainya, namun bermakna luas…tersenyum pada saudara seiman juga ibadah…bahkan menyingkirkan duri dijalan saja udah dihitung ibadah…

maka bekerjalah hanya untuk Allah maka Allah akan membereskan semua pekerjaanmu…..kalau semua sudah diniatkan hanya untuk ibadah kepada Allah tidak akan ada yang mampu menghalangi kehendak Allah….siap bekerja hanya untuk allah…kuliah hanya untuk Allah, tersenyum hanya untuk Allah….kalao kita sudah siap tinggal tunggu surprise apa yang akan Allah berikan pada kita…Segala sesuatu yang diperbuat seseorang karena ketaatan dan ketundukannya kepada Allah adalah ibadah. Dan kunci ibadah adalah kesyukuran dalam setiap proses sobat…so pandai-pandailah mensyukuri nikmat Allah.

2. Sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil ardhi)
Allah swt. memilih manusia untuk memimpin dan mengelola bumi dengan seluruh isinya. Hal ini karena kelebihan manusia atas kehendak Allah swt. yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yakni kecerdasan yang dimilikinya. Perhatikan firman Allah swt. berikut;

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, „sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.‟ Mereka berkata, „Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?‟ Tuhan berfirman, ‟Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang engkau tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Nah, ternyata manusialah yang dipilih Allah untuk memimpin di bumi, bukan malaikat atau yang lainnya. Memimpin disini bukan dalam arti sekehendaknya, tapi tetap ada aturannya. Pertama, orang yang diangkat sebagai pemimpin (khalifah) bukan berfungsi sebagai penguasa mutlak, karena jelas, penguasa mutlak itu hanya Allah swt. Kedua, ia harus berbuat berdasarkan perintah yang mengangkatnya, bukan atas kemauannya sendiri. Ketiga, ia tidak boleh bertindak melampaui batas yang telah ditentukan. Keempat, ia harus berbuat menurut kehendak yang mengangkat. Jadi, tetap ada ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt.

Disinilah fungsi amar ma‟ruf nahi munkar itu. Manusia diberi pilihan untuk bisa memimpin dengan baik atau sebaliknya, menjadikan kerusakan. Dan kembali kepada konsekuensi di awal, segala perbuatan kita akan bermuara pada surga atau neraka di akhirat nanti.

“Setiap kalian (manusia) adalah pemimpin yang kelak pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya” (Al-Hadits)

3. Untuk Membangun Peradaban
Manusia adalah makhluk berperadaban sebagaimana Islam itu sendiri. Dalam ayat-ayat Al-Quran telah membahas tema-tema global seperti alam, manusia, dan kehidupan. Tema-tema ini merupakan landasan peradaban manusia. Al-Quran juga menghadirkan realitas sejarah masa lalu yang dibingkai dalam perspektif peradaban serta menghadirkan tema-tema baru dalam ruang lingkup pembahasan peradaban.

Kita tentu ingat bagaimana Rasulullah dan para sahabat membentuk peradaban yang luar biasa indah. Yang mampu menghidupkan Islam hampir dua pertiga bagian dunia dengan kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan yang dibawanya. Subhanallah… Kisah teladan itulah yang kita contoh untuk membangun peradaban manusia agar kembali kepada Al-Quran dan sunnah Rasul.

Yup Sobat, setelah kita memahami tujuan kita diciptakan, sekarang saatnya kita untuk menjadi muslim yang baik—bukan sekadar muslim KTP.

Jadikan Pandangan Allah swt sebagai yang Utama.

Jangan sampai kita melakukan atau meninggalkan suatu amal karena manusia (Wah bahaya bisa mengarah ke syirik tuh). Pakai baju ala amerika biar dianggap gaul, makan fastfood biar ga ketinggalan jaman, sampai bela-belain maksa ortu beliin blackberry. Haduh...

Sobat, yang musti kita yakini adalah
sesuatu yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah. Demikian juga sebaliknya, sesuatu yang buruk menurut manusia, belum tentu buruk menurut Allah.

So..selagi apa yang kita lakukan tidak melanggar syari‘at Alloh Just do it!!! And remember , pada hari kiamat nanti hukum Allahlah yang akan berlaku.
Akhirnya dari semua uraian di atas, kita akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan di awal tentang siapa sebenarnya diri kita.

Who am I? I am a…………………………………

WHO AM I ? (I)

diambil dari buku peserta AAI UNS
Bertanya dan menjawab tentu bukan hal yang baru untuk kita. Dimana saja kita berada kadang ada saja sesuatu yang bisa menjadi bahan pertanyaan, apalagi ketika kita berada di tempat baru ataupun bertemu dengan orang-orang baru. Siapa dia ya?
Tapi sebelum mengenal orang lain, ada baiknya jika kita mengenal diri kita lebih dulu.

Who am….. i?

Sobat kalo kita ditanya siapa sih kita mau jawab apa.??? kalo yang terbersit dalam pikiranmu saya adalah anak bapak ibu…bener bget….saya adalah manusia bener sekali…sya adalah mahasiswa jurusan ini….shiip jawaban yang tepat….tapi penahkah menjawab kalo saya mahluk Allah….yang diciptakan sangat sepurna dan sangat detail….kalo belum mari kita liat kronolgis kejadiannya di TMII ya Jaksel (tempat mencari ilmu ya jajaki selalu buku ini…)

Dalam Al-Quran, Allah swt. menjelaskan kronologis kejadian penciptaan manusia. Mulai dari bahan baku penciptaannya, proses perkembangannya, dan pertumbuhannya dalam rahim ibu, hingga ia kemudian dimatikan dan dibangkitkan kembali dari kematian itu. Dan kronolis ini samapai sekarang belum terbantahkan sob…jadi tdak menyesatkan . Perhatikanlah Allah swt. berfirman dalam Al-Quran :

“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dulu diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hidup dan suburlah bumi itu dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al-Hajj : 5)

Subhanallah! Segala sesuatu sudah diperhitungkan Allah sedemikian rupa. Cermati sekali lagi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang luar biasa dari ayat ini. Masih ada lagi ayat yang berbicara tentang proses penciptaan manusia. Ini khusus berkaitan dengan janin di dalam rahim yang mengalami 3 kegelapan. Kita perhatikan ayatnya yuk!

“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah…” (QS. Az-Zumar: 6)

Tiga kegelapan yang dimaksud ayat tersebut adalah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim. Hal ini juga tidakterbantahkan secara ilmiah. Ilmu kedokteran telah membuktikannya. Nah sobat dari sinilah kita akan memulai menjelajah dunia dari kecil remaja dewasa kemudian menjadi tua…lalu…Mati uups…Mati dah siap….harus siap ya‘ …..hal yang satu ini kagak pake ngantri…
karena kita muslim yang kuat….

Allah menciptakan manusia melalui dua tahap. Allah pertama kali menciptakan jasadnya, kemudian meniupkan ruh ke dalam jasad itu, sebagaimana firman Allah swt.:

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan jasadnya), lalu Kutiupkan dari ruh-Ku ke dalamnya, maka bersujudlah kamu sekalian kepadanya.” (QS. Shaad: 72)

Nah dari ayat Allah ditas kita tau bawasannya manusia itu punya 3 unsur materi berupa fisik…ruh adalah hati kita , kemudian yang signifikan yang membedakan kita dengan makhluk Allah yang laen adalah akal….
Fisik atau jasad kita jelas terlihat secara kasat mata (kalau nggak kelihatan kan serem, hiii…). Perlakukanlah jasad ini dengan baik jangan diperlakukan seperti mesin kalo Aus gak ada gantinya lho… Dalam sebuah hadits shohih dikatakan,

―Mukmin yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mukmin yang lemah‖ (HR Muslim).

Bagaimana cara kita menjadi sosok muslim yang kuat? Pertama kita harus memperhatikan makanan. Makanan yang kita konsumsi harusnya halalan thayyiban (halal dan baik). Buka QS ‗Abasa: 24, Al Baqarah: 168 dan 172. Jangan sembarang makan, asal perut kenyang, tapi gizi tidak terpenuhi. Kemudian istirahat yang tepat (QS. An Naba‘: 9), jangan sering begadang yang tak bermanfaat (inget kata bang roma…jangan bergadangkalo tiada artinya) tapi juga jangan istirahat trus…yang sedang-sedang saja. Rasulullah biasanya langsung tidur ba‘da Isya‘, lalu bangun di 1/3 malam untuk bermunajat pada Allah. Kita juga harus olahraga teratur, jaga kebersihan, kesehatan diri serta lingkungan sekitar…siap menunaikan hak jasad kitaaa???

Lalu Ruh….ruh seperti air mengalir pada batang pohon….bahkan kita hanya sedikit sekali diberi ilmu tetang Ruh karena ini memang hanya urusanya Allah…waluapun hanya sedikit ilmu yang kita tau tapi kita juga musti menunaikan hak ruh ini…berikan vitamin dengan dzikrullah ingat kepada Allah (QS. Surat Ra‘d: 28 dan QS. Al Jumu‘ah: 9-10). Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kita akan merasakan hidup ini hampa. Sobat mungkin pernah merasakan hampa?

Mungkin saat itu kita lagi jauh dari Allah.

Nah ini juga sebagai pembeda kita dengan hewan ,manusia diciptakan memiliki akal….akallah yang akan mengerakkan otak kemudian diproses dalam hati.. dan menjadi sebuah reflek atau tindakan fisik .
Karena itulah Al-Qur‘an sering menyatakan bahwa kerja akal itu dalam hati, sebab memang tidak ada jeda waktu dari proses-proses itu. Hak atas akal adalah ilmu (QS. Ali Imron: 190). So bersemangatlah menuntut ilmu…ilmu apa aja tapi jangan ilmu hitam….ilmu agama itu penting sobat jangan ditunda-tunda…bukankankah sangat menyedihkan kalau penyandang cumlaude tapi QS. Al-Fatihah aja gak tau…..

Kalo diibaratkan tiga unsur ini munsyid maka ini adalah trio tak bisa terpisahkan kalo satu sakit pasti gak jadi tampil cz pasti suaranya jadi sumbang….

Arti kebahagiaan….
Seorang aktris bernama Laila Murad, bercerita tentang suaminya (Anwar Wajd) yang berkeinginan mempunyai uang sejuta poundsterling untuk membeli kebahagiaan (emang bisa ya??). Selang beberapa waktu setelah suaminya bekerja dengan menguras tenaga, pikiran, dan waktu (sampai lalai dari semua hal selain uang), cita-citanya pun menjadi kenyataan. Ia memperoleh uang lebih dari sejuta poundsterling, tetapi mendadak ia diserang penyakit kanker hati. Uang yang ia miliki habis untuk berobat. Namun penyakit yang ia derita tak kunjung sembuh. Sampai-sampai setiap hari pun ia tak bisa makan kecuali sedikit. Akhirnya ia meninggal dengan membawa penyesalan yang amat dalam.‖

Pandai-pandailah engkau memilih…

“Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepada manusia (jalan) fujur dan taqwa.” (QS. Asy Syams: 8)

Hanya ada dua pilihan fujur atau taqwa!!!
Fujur representasi dari kebatilan kejahatan keburukan yang menjadikan hidup hancur bergelimang dosa yang tak terukur. Sementara taqwa representasi kebenaran, kebaikan dan keindahan bonusnya adalah pahala yang tiada terkira dan menjadikan kita bahagia dalam syurga..mau ...mau???.

Sebab sesungguhnya dua potensi itu tidak akan pernah bertemu pada satu waktu dalam diri manusia. Tidak akan beriman seseorang ketika ia sedang dalam kemaksiatan, sebagaimana bukanlah disebut ahli maksiat ketika ia sedang melakukan aktivitas amal kebaikan. Maka, Allah swt. menjanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, balasan sesuatu yang tidak diberikan kepada orang-orang kafir yang berbuat fujur.
Sebagaimana Allah swt. berfirman:

―Sesungguhnya orang kafir, ahli kitab, dan orang musyrik masuk ke dalam neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelak makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya….‖ (QS.Al-Bayyinah: 6-8)
So….pandai pandailah memilih….sobat…!!!!

Ubah Cara Berpikir Kita

Apa yang sobat semua lakukan ketika dihadapkan dalam kondisi yang sulit? Masalah keluarga yang rumit? Dead line tugas yang menumpuk? Dan lain sebagainya. Apakah akan mengalami stress? Marah-marah? Atau kita akan merasa diri kita orang paling malang di dunia? Tunggu,dunia belum runtuh sobat.
Banyak hikmah tersimpan dibalik setiap ujian. Lalu gimana seharusnya kita bersikap?? Sebelumnya, kita dengar obrolan Hanif dan jono (mahasiswa semester 1 UNS Solo) yang notabene sedang ikut AAI

Hanif : What happen Jon? Kenapa nangis… aduh, malu kalo dilihat temen2!

Jono : Gue ga‘ peduli Nip, bayangin! Udah baik gue mau ngerjain laporan praktikum, eh tega aja tu asisten ngasih nile 27, mana barusan gue diputus sama Cici lagi. Oh, dunia ga adil!!!!

Hanif : Istighfar Jon…. Mungkin tu ujian or peringatan dari Alloh, kan kemarin laporannya memang copy paste, lagian pacaran malah bikin tekor, istri bukan, tapi permintaannya selangit.

Jono : Wah, lo tu, tega banget malah ngomong gitu, temen gue bukan sih lo.

Hanif : Sabar Sob,,,,,, denger ni, masih banyak yang lebih menderita dari ente, tu temen sekelas kita si Ais, dilarang pake jilbab sama ibu tirinya, sampai disuruh pergi dari rumah gara2 nekat pakai jilbab. Ada juga di berita tadi siang seorang bayi baru lahir di Palestina ditembak , bayangin gimana perasaan ibu yang susah payah mengandungnya 9 bulan.

Jono : Iya ya, tapi tetep sedih bro.

Hanif : Ane ada cerita ni Jon. Suatu hari ada orang yang gagal bisnis milyaran rupiah, dia sedih banget lalu pergi ke kakek yang bijak. Kakek itu memberikan segenggam garam, lalu disuruh masukkan dalam segelas air dan disuruh minum orang itu. Pastinya asin sekali rasanya. Trus si kakek mengajak orang itu pergi ke telaga blakang rumahnya, garam segenggam itu ditaburkan di telaga dan orang iitu meminum airnya lagi. Ternyata rasanya segar. Nah! Sudah tau belum hikmahnya?

Jono : Ooooo, ga tau.hehe

Hanif : wah ente ni, maksudnya semua tergantung cara pikir en kelapangan hati kita Sob. Kalau tiap masalah kita hadapi dengan hati yang lapang ―all is well‖ ―all is well‖ ―all is well‖ dan possitif thinking sama Alloh, tiap masalah tu kecil. Lagi pula ni bukan pertama kali ente diputusin pacar kan??? 

Jono : Iya ya bro, ok deh senyum lagi. Btw, lo kayak kakek tua bijak Nip!

Hanif : Wah dah dinasehatin malah ngejek

bersambung --> WHO AM I ? (II)

mengkondisikan kelas

catatan kecil saat kuliah strategi pembelajaran geografi yang di ampu oleh bapak Singgih Prihadi, M.Pd

Seorang guru ketika masuk kelas tidak langsung memulainya dengan memberi materi, namun perlu mengkondisikan suasana kelas terlebih dahulu agar nyaman buat belajar. Dalam mengkondisikan suasana kelas tergantung dengan tingkatannya. Perlakuan pada anak SD, seorang guru masih di butuhkan "mengoprak-ngoprak" siswanya supaya diam, berbeda perlakuan pada siswa SMA, seorang guru tidak lagi menyuruh siswanya untuk diam, namun cukup dengan bahasa tubuh siswa akan pahan apa yang diinginkan gurunya. Sedangkan pada mahasiswa, seorang dosen tak perlu mengguakan bahasa tubuhnya apalagi menyuruhnya untuk diam, cukup menunggu mahasiswa diam sendiri. 

Guru yang mengajar pada sekolah menengah atas ke bawah harus pintar-pintar mencuri beberapa menit untuk mengkondisikan kelas. Di sekolah-sekolah menengah atas ke bawah tidak terdapat jeda ketika pergantian mata pelajaran. Berbeda dengan saat kuliah terdapat jeda antara mata kuliah satu dengan metakuliah berikutnya. Apalagi guru yang mengajar mata pelajaran di jam-jam akhir, banyak siswa yang sudah lelah karena belajar dari pagi, ngantuk dan lapar. Disini peran guru sangat berpengaruh terhadap suasana kelas, pintar-pintar seorang guru mengkondisikan kelas.

Di Indonesia masih banyak sekali guru honorer yang belum diangkat PNS. Banyak dari mereka yang sudah mengabdikan berpuluh-puluh tahun, namun tak kunjung di angkat juga menjadi PNS.
Pikirkan, Dimana letak keadilan Pendidikan di Indonesia? para guru honorer butuh keadilan juga,..
Di sisi lain, kualitas guru akhir-akhir ini menurun. Sertifikasi tak menjamin seorang guru menjadikan profesional. Salah satunya kasusnya, sebagian guru saat mengerjakan soal dalam rangka sertifikasi, sibuk tengok kanan kiri dan melihat contekan. Padahal saat di sekolah "sok teladan", "sok super paling bener" karena merasa dirinya senior. Inilah salah satu yang menandakan kualitas guru semakin menurun. 

Kalau ada yang bilang jadi guru itu mudah, salah besar. Menjadi guru itu tidak gampang. Oleh karena itu, ketika menjadi mahasiswa yang jurusan ke guruan khususnya benar-benar niat 100 % untuk menjadi guru, tidak setengah-setengah kuliahnya. Dampaknya yang kuliah setengah-setengah banyak guru yang tidak tau menau tata cara meneliti dan  cara menerbitkan.

Seorang guru harus mampu menilai "acting the good", "knowing" dan "feeling". Acting the good, yaitu apa yang dilakukan dapat di terapkan dengan membentuk kelompok-kelompok, kemudian di amati sikapnya ketika berdiskusi. Sedangkan knowing dan feeling dilakukan dengan memberi tugas individu.

Bagaimana Memulai menulis?

Bagaimana Memulai menulis?
Banyak yang ingin menulis ke media tapi bingung bagaimana memulainya. Ada dua cara:
1. Mempelajari teori menulis baru praktik
2. Learn the hard way atau menulis dulu teori belakangan.

Terserah kita mana yang lebih enak dan nyaman. Tapi, berdasarkan pengalaman dari penulis-penulis yang tulisannya sudah banyak dimuat di media, alternatif kedua tampaknya lebih bagus. Rizqon Khamami, Zamhasari Jamil, A. Qisai, Tasar Karimuddin, Beben Mulyadi, Jusman Masga, Irwansyah, dan lain-lain semuanya belajar menulis dengan langsung mengirim tulisannya. Bukan dengan belajar teori menulis lebih dulu.
Sulitkah Menulis?
Sulitkah menulis? Iya dan tidak. Sulit karena kita menganggapnya sulit. Mudah kalau kita anggap “santai”. Eep Saifullah Fatah, penulis dan kolomnis beken Indonesia, mengatakan bahwa menulis akan terasa mudah kalau kita tidak terlalu terikat pada aturan orang lain. Artinya, apa yang ingin kita tulis, tulis saja. Sama dengan gaya kita menulis buku diary. Setidaknya, itulah langkah awal kita menulis: menulis menurut gaya dan cara kita sendiri. Setelah beberapa kali kita berhasil mengirim tulisan ke media, dimuat atau tidak itu tidak penting, barulah kita dapat melirik buku-buku teori menulis, untuk mengasah kemampuan menulis kita. Jadi, tulis-tulis dahulu; baca teori menulis kemudian. Seperti kata Rhoma Irama, penyanyi kesayangan Malik Sarumpaet.
Topik Tulisan
 
Topik tulisan, berupa tanggapan tentang fenomena sosial yang terjadi saat ini. Contoh, apa tanggapan Anda tentang bencana gempa dan tsunami di Aceh? Apa tanggapan Anda seputar pemerintahan SBY? Apa tanggapan Anda tentang dunia pendidikan di Indonesia? Dan lain-lain.
Sekali lagi, usahakan menulis sampai 700 kata dan maksimum 1000 kata. Dan setelah itu, kirimkan langsung ke media yang dituju. Jangan pernah merasa tidak pede. Anda dan redaktur media tsb. kan tidak kenal. Mengapa mesti malu mengirim tulisan? Kirim saja dahulu, dimuat tak dimuat urusan belakangan. Keep in mind: Berani mengirim tulisan ke media adalah prestasi dan mendapat satu pahala. Tulisan dimuat di media berarti dua prestasi dan dua pahala. Seperti kata penulis dan ustadz KBRI, Rizqon Khamami.
Rendah Hati dan Sifat Kompetitif
Apa hubungannya menulis dengan kerendahan hati? Menulis membuat kita menjadi rendah hati, tidak sombong. Karena ketika kita menulis dan tidak dimuat, di situ kita sadar bahwa masih banyak orang lain yang lebih pintar dari kita. Ini terutama bagi rekan-rekan yang sudah menjadi dosen yang di mata mahasiswa-nya mungkin sudah paling ‘wah’ sehingga mendorong perasaan kita jadi ‘wah’ juga alias ke-GR-an.
Nah, menulis dan mengririm tulisan ke media membuat kita terpaksa berhadapan dengan para penulis lain dari dunia dan komunitas lain yang ternyata lebih pintar dari kita yang umurnya juga lebih muda dari kita. Di situ kita sadar, bahwa kemampuan kita masih sangat dangkal. Kita ternyata tidak ada apa-apanya. Ketika kita merasa tidak ada apa-apanya, di saat itulah sebenarnya langkah awal kita menuju kemajuan.
Kita juga akan terbiasa menghargai orang dari isi otaknya bukan dari umur atau senioritasnya apalagi jabatannya. Di sisi lain, membiasakan mengirim tulisan ke media membuat sikap kita jadi kompetitif. Sekedar diketahui, untuk media seperti KOMPAS, tak kurang dari 70 tulisan opini yang masuk setiap hari, dan hanya 4 tulisan yang dimuat. Bayangkan kalau Anda termasuk dari yang empat itu. Itulah prestasi. Dan dari situlah kita juga belajar menghargai prestasi dan keilmuan serta kekuatan mental juara seseorang.


Pulau Sebatik



Pulau Sebatik: Dilema Rakyat di Ujung Negeri

Sebatik merupakan salah satu pulau terluar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Pulau ini menjadi pintu gerbang Indonesia di wilayah Kalimantan, tepatnya di bagian utara Provinsi Kalimantan Timur, yang berbatasan lansung dengan negeri Sabah, Malaysia. Pulau Sebatik hanya berjarak 20 menit dari Nunukan dengan menggunakan speed boat. Merupakan salah satu pulau kecil terluar dari 31 pulau yang berpenduduk. Pulau ini terbagi dua wilayah antara Indonesia dan Malaysia dengan pembangunan yang sangat kontras.
Pada 1911-1942, pulau Sebatik merupakan daerah eksploitasi kayu bagi penjajah Belanda. Saat itu dilakukan pemasangan patok perbatasan Indonesia-Malaysia oleh Belanda dan kolonial Inggris. Status kepemilikan pulau Sebatik pun terbagi dua, yaitu wilayah selatan seluas 246,61 Km2 milik Indonesia dan wilayah utara 187,23 Km2 milik Malaysia.
Ambo Mang bin Haji Midok diyakini sebagai orang pertama yang membawa keluarganya menetap di Sebatik pada 1940, tepatnya di daerah Liang Bunyu. Sekarang terdapat ratusan kepala keluarga tinggal dan menetap di sana.
Potensi sumber daya hayati Sebatik cukup menjajikan jika dikelola dengan baik, seperti sektor kelautan dan perikanan (rumput laut dan udang), lahan pertanian, pekebunan (kelapa sawit), dan wisata tapal batas. Pada jasa kemaritiman, pulau Sebatik berhadapan langsung dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) yang merupakancompetitive advantage bagi pengembangan industri pelayaran, baik dalam negeri, luar negeri, maupun pelayaran khusus.
Sarana dan prasarana di pulau Sebatik relatif memadai dengan indikasi kondisi jaringan jalan poros yang menghubungkan pusat-pusat kegiatan dan seluruh ibukota kecamatan secara eksisting telah terbentuk melingkar (mengelilingi pulau) sepanjang ± 79 km. Namun, kebutuhan energi listrik di pulau tersebut belum terpenuhi secara memadai dan merata. Demikian pula keberadaan air bersih masih menjadi kebutuhan pokok yang sampai saat ini belum terakses  semua warga. Terdapat PDAM Tirta Darma yang berlokasi di Kecamatan Sebatik Utara, namun hanya mampu melayani 708 keluarga.
Dalam dua tahun terakhir, terdapat beberapa isu strategis di wilayah Sebatik yang mengemuka, yaitu isu pergeseran patok perbatasan dan pemakaian uang ringgit. Bagai “dua sisi mata uang”, isu ini selalu dianggap sebagai ancaman NKRI. Isu lain yang tidak kalah penting adalah tidak seimbangnya perkembangan pembangunan wilayah di perbatasan dengan negara tetangga. Contohnya, fakta bahwa pembangunan Malaysia jauh lebih maju daripada wilayah RI di perbatasan yang memungkinkan terjadinya degradasi nasionalisme.
Namun, kebijakan terkait kawasan perbatasan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014, yaitu Perencanaan dalam Pengelolaan Batas Wilayah Negara dan Kawasan Perbatasan, ternyata bersifat makro karena unit analisisnya adalah pulau besar. RPJMN 2010-2014 juga belum memberikan orientasi bagi pembangunan kawasan perbatasan/PPKT secara terpadu. Pendekatan sektoral masih lebih dominan dibandingkan pendekatan regional. Akibatnya, hingga kini belum ada rencana pembangunan yang berorientasi pada upaya pembangunan kawasan perbatasan yang terintegrasi dan rinci.
Bahkan, ada rumah warga yang berlokasi tepat di garis perbatasan sehingga ruang tamu masuk wilayah Indonesia, sedangkan ruang dapur berada di Malaysia. Tidak mengherankan juga kemudian sering muncul isu internasional menyangkut status kepemilikan pulau Sebatik, yang mengakibatkan hubungan Indonesia dan Malaysia memanas dan mengalami pasang surut. Tetapi masyarakat Sebatik dan Tawau Malaysia tidak terpengaruh, mereka tetap menjalankan hubungan yang harmonis, karena sebagian penduduk Sebatik dan Tawau ternyata masih bersaudara, mereka sama-sama berasal dari Bugis.
Secara ekonomi masyarakat Sebatik sangat bergantung kepada Malaysia, khususnya ke Tawau. Hampir semua komoditas yang dihasilkan masyarakat, seperti ikan, sawit dan coklat dijual ke Negeri Jiran. Masyarakat Sebatik juga membeli berbagai kebutuhan sehari-hari dari Tawau. Tidak heran jika ada dua mata uang yang beredar di sana, yakni rupiah dan ringgit. Tapi, warga setempat lebih menyukai ringgit karena nilainya lebih tinggi. Secara geografis, pulau Sebatik juga lebih dekat ke Tawau yang hanya ditempuh dalam waktu 15 menit, bila dibandingkan ke Pulau Nunukan yang memakan waktu 30 menit dengan alat transportasi yang sama dengan ongkos dua kali lipat lebih tinggi.
Perbedaan mencolok yang membuat iri masyarakat Indonesia di pulau Sebatik adalah jika pada malam hari menyaksikan kota Tawau bermandikan cahaya dengan gedung-gedung tinggi, sebaliknya masyarakat di pulau Sebatik gelap-gulita dengan hanya mendapat jatah penerangan listrik dua hari sekali. Belum lagi ketiadaan jaringan air bersih dan jalan rusak, serta pelayanan kesehatan dan minimnya pendidikan, menambah terkucilnya masyarakat Sebatik di tengah gemerlap cahaya kemakmuran Negari Jiran.
Belajar dari sengketa kepemilikan pulau Sipadan dan Ligitan, sengketa blok Ambalat, pengusiran ratusan ribu TKI dan munculnya Asykar Watanlyah yang direkrut dari warga perbatasan, maka sudah sepantasnya pemerintah memberikan perhatian lebih pada pulau Sebatik.
Memahami perbatasan adalah tentang mengidentifikasi kontradiksi inheren yang kritis dari dua realitas yang sulit dipertemukan. Realitas pertama adalah realitas kartografi yang kaku, dan realitas lainnya, yang bertolak-belakang adalah realitas ekologi-sosial-budaya yang dinamis. Pemahaman perbatasan yang kritis ini menjadi sangat penting dalam menyusun alternatif pembangunan wilayah perbatasan sebagai ‘halaman depan’ yang lebih bermakna, manusiawi dan substantif.
Hal itu harus menjadi pelajaran dalam perumusan kebijakan pembangunan, rencana induk atau rencana aksi pengembangan perbatasan ke depan. Pemahaman tentang dinamisme wilayah perbatasan akan menjadi dasar kuat bagi formulasi kebijakan yang manusiawi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat perbatasan. Demikian juga dengan kebijakan pengembangan pulau Sebatik yang diduduki dua negara. Rencana aksi pengembangan pulau Sebatik selayaknya tidak hanya melihat wilayah yang menjadi bagian Indonesia, tetapi sebagai satu kesatuan NKRI (Telah dimuat di Harian Suara Pembaruan Edisi JUmat 22 Februari 2013)

Oleh: Dr. Y. Paonganan, M.Si.
Direktur Eksekutif Indonesia Maritime Institute

Martabak Manis Bapak Akso



MARTABAK MANIS
BAPAK AKSO

Dosen pengampu: Drs. Ign Wagimin, M.Si

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan


Disusun oleh:
Nama       : Ana Pangesti
NIM         : K5412008
Prodi        : Pendidikan geografi



JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2013
MARTABAK MANIS
BAPAK AKSO
Gambar Martabak manis
Usaha martabak manis bapak Akso di mulai sejak tahun 2006. Martabak manis bapak Akso beralamat di jalan pemandian timur, tepatnya pertigaan Sakal Putung dari pasar seruni ke arah utara 50 meter.
Bahan untuk membuat martabak manis ala bapak Akso, antara lain:
Ă˜  Tepung terigu
Ă˜  Soda kue
Gambar . Soda kue dan Fermipan
Ă˜  Fermipan
Ă˜  Gula pasir
Ă˜  Garam
Untuk tepung terigu 1 kg, bapak Akso menggunakan soda kue satu sendok teh dan satu sendok teh vermipan.
Modal untuk pembuatan satu kilogram martabak manis bapak Akso sebanyak 15 ribu. Modal tersebut untuk membeli bahan-bahan pembuatan martabak manis yaitu tepung terigu, vermipan, gula dan garam. Dengan bermodalkan 15 ribu, bapak Akso menjual 30 ribu kepada ke konsumennya.
Satu kilogram adonan martabak manis dapat dibuat lima buah martabak manis yang siap untuk di jual. Satu buah martabak manis di jual murah oleh bapak Akso seharga 6 ribu rupiah. Alasan menetapkan harga yang murah karena bapak Akso melihat kondisi sasaran konsumennya sebagian besar adalah masyarakat desa yang umumnya berada pada kalangan menengah ke bawah. Dengan  harga yang murah, harapan bapak Akso dapat melayani masyarakat setempat. Setiap harinya bapak Akso hanya berani memproduksi martabak manis sebanyak 3 kg, dengan keuntungan 15 ribu per kilogram. Sehingga bapak Akso mendapat keuntungan 45 ribu per hari jika adonan martabak manis terjual habis. “Sayangnya tidak setiap hari adonan martabak manis dapat terjual habis terjual”, tutur bapak Akso saat wawancara. Sehingga keuntungan yang di peroleh tidak dapat diperkirakan tergantung dengan konsumen. Adonan yang tidak habis terjual oleh bapak Akso tetap di buat martabak untuk di bagikan secara gratis kepada tetangga-tetangga bapak Akso.
Martabak manis yang di jual bapak Akso tesedia aneka rasa diantaranya yaitu cokelat, kacang, cokelat kacang dan ketan hitam. 
Meses
kacang
Ketan Hitam






Martabak manis rasa cokelat

 
Martabak manis rasa cokelat kacang
Martabak manis rasa kacang

Martabak manis rasa ketan hitam
 
Untuk menambah vasriasi, bapak Akso menjual martabak telor. Namun tidak sebanyak martabak manis dalam memproduksi martabak telor.
Gambar  Martabak telor
Modal untuk membuat martabak telor lebih besar dari martabak manis yaitu 25 ribu per kilogram dan apabila dapat terjual habis bapak Akso memperoleh keuntungan sama seperti keuntungan martabak manis per kilogramnya.
Bahan untuk membuat martabak telor
Ă˜  Tepung terigu
Ă˜  Telor
Ă˜  Muncang
Gambar  muncang
Ă˜  Daging sapi
Ă˜  Minyak goreng
Tepung terigu di campur telor untuk pembungkus martabak telor, sedangkan untuk isinya menggunakan bahan muncang, daging sapi dan sedikit campuran telor.
Untuk memasak martabak telor, bapak Akso menggunakan penggorengan sendiri berbeda dengan alat yang di gunakan untuk memasak martabak manis, yaitu dengan menggunakan teflon. 
Penggoreng martabak telor
Penggoreng martabak manis (teflon)
Keuntungan yang di paparkan bapak Akso, belum merupakan keuntungan bersih. Bapak Akso tidak memperhitungkan tenaga kerja yang membantu usaha martabak telor, karena tenaga kerja yang membantu bukan orang luar melainkan dari keluarga sendiri. Peralatan yang di gnakan untuk operasional, seperti gerobak, penggorengan, teflon dan peralatan lainnya di anggap tidak mengeluarkan biaya.
Usaha yang di kelola oleh bapak Akso di bantu keluarga bapak Akso sendiri, termasuk usaha yang masih kecil. Selain tenaga kerja dari keluarga sendiri, modal usaha setelah berjalan termasuk kecil. modal awal untuk memberi peralatan untuk membuka usaha dan keberlangsungan operasional lumayan besar.
Sumber : Hasil wawancara langsung dengan bapak Akso, pemilik usaha martabak manis dan martabak telor di sekitar area pasar seruni, Kebumen.