KAMUS BESAR
ILMU TANAH
A. M. Satari
Disusun
Ulang oleh :
Mahasiswa
Pendidikan Geografi
Semester
1 (Satu)
Kelas
A
Pendidikan
Geografi
Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial
Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
Universitas
Negeri Sebelas Maret
Surakarta
2012/2013
R
R
horizon -
Horizon R
Lihat horizon tanah.
Rainfall
interception - Intersepsi
curah hujan
Lihat intersepsi presipitasi
Rainfed
agriculture - Pertanian
tadah hujan.
Usaha pertanian yang
keperluan air untuk pertumbuhan tanaman semata- mata bergantung pada air hujan
yang jatuh di tempat dimana usaha pertanian itu di lakukan.
Reaction,
soil - Reaksi,
tanah
Tingkat kemasaman atau
kealkalinan tanah, biasanya dinyatakan dalam nilai Ph. Istilah deskriptif yang
umum dipakai dan ada kaitannya dengan reaksi adalah:
Ekstrem masam <4,5
Sangat masam sekali 4,5-5,0
Sangat masam 5,1-5,5
Agak masam 5,6-6,0
Hampir masam 6,1-6,5
Netral 6,6-7,3
Hampir alkalin 6,4-7,8
Agak alkalin 7,9-8,4
Sangat alkalin 8,5-9,0
Sangat alkalin sekali >9,1
Red
Desert soil -
Tanah Gurun Merah
Jenis tanah zonal yang
terdiri dari tanah-tanah yang dibentuk di daerah kering beriklim sedang-panas
hingga panas sekali, dibawah vegetasi gurun, kebanyakan semak.
Red
earth -
Tanah Merah
Tanah yang banyak mengalami
pencucian, kadar liat tinggi, terdapat di daerah tropik basah, biasanya
mempunyai solum dalam berkadar silika rendah dan kaya akan seskuioksida
Red-Yellow
Padzolic soils - Tanah Padzolik Merah
Kuning
Kombinasi dari jenis tanah
Zonal Padzolik Merah dan Padzolik Kuning, terdiri dari tanah-tanah yang di
bentuk di daerah beriklim basah, sedang-panas, hingga tropik, di bawah hutan desidius
atau koniferpa anggota dari kelompok Padzolik Kuning, dibentuk dalam keadaan
drainase baik.
Regolith
- Regolit
Kerak cerai berai yang
terdiri dari batuan yang mengalami hancuran dan bahan tanah yang terdapat di
permukaan bumi; bahan tanah lepas berada di atas batuan utuh (kurang lebih sama
dengan istilah “tanah” yang dipakai oleh para insinyar teknik).
Regosol - Regosol
Setiap tanah dari golongan A
zonal yang tidak mempunyai horizon genetik yang jelas dan terbentuk dari
endapan mineral rapuh dan tidak dikonsolidasikan lagi lagi seperti pasir, loess
dan sebagainya.
Regur - Regur
Kelompok tanah Intrazonal
berkapur, kaya liat, terutama montmorilonit dan terutama dari batuan miskin
kuarsa; banyak dijumpai di dataran Deccan, India.
Rendzina
- Rendzina
Jenis tanah golongan
Intrazonal dan kumpulan Kalsimorfik terdiri dari tanah-tanah dengan horizon
permukaan gembur berwarna coklat atau hitam duduk di atas bahan berkapur
berwarna kelabu muda hingga kuning pucat; dibentuk dari bahan induk lunak kaya
kapur, di bawah vegetasi rumput atau rumput campur dengan hutan di daerah
beriklim basah dan semi arid.
Residual
material - Bahan sisa
Bahan material cerai berai
dan sebagian telah dihancurkan dan berasal dari disintegrasi batuan utuh yang
diakumulasikan setempat.
Residual
shrinkage - Kerutan sisa
Susutnya isi tanah secara
kesluruhan di samping yang disebabkan oleh hilangnya air.
Retentivity
profils, soil -
Profil retentifitas, tanah
Suatu grafik yang
memperlihatkan kemampuan tanah merentasi sebagai fungsi dari kedalamanya.
Kemempuan retensi dapat untuk air, untuk air pada tegangan tertentu, untuk
kation, atau untuk senyawa lain yang ditahan tanah.
Reticulate
mottling - Jaringan
bercakan
Jaringan berbagai warnaa yang
dijumpai dalam profil bagian dalam tanah
Lateritik.
Rhizobium
- Rhizobium,
Rizobium
Bakteri yang mampu
bersimbiosis dalam akar legum, dari tanaman mereka memperoleh energi dan sering
menggunakan nitrogen molekuler. Nama kolektif untuk genus Rhizobium. Dalam
pemakaian umum dapat ditulis sebagai Rizobium.
Rhizoplane
- Permukaan
akar, Muka akar
Permukaan luar akar tanaman.
(Seperti dipakai oleh beberapa ahli, ia meliputi pola permukaan tanah yang
menempel pada akar).
Rhizophere
- Daerah akar
Zona tanah dimana populasi
jasad mikro dirubah secara kuantitatif maupun kualitatif olehadanya akar
tanaman.
Rill - Alur
Suatu jalan air yang kecil,
tetapi airnya tidak selalu ada; biasanya dindingnya terjal, hanya beberapa Cm
dalamnya, dan oleh kerena itu bukan merupakan penghalang dalam pengolahan tanah
Rill
erosican -
Erosi alur
Lihat erosi
River
wash -
Lahan aluvial gundul,
biasanya bertekstur kasar, bila air sungai surut kelihatan dan letaknya serin
pindah-pindah terutama bila pasang. Tipe lahan lain-lain.
Rock
land -
Lahan berbatu
Daerah atau lahan yang banyak
mempunyai tonjolan batuan dan mempunyai solum dangkal. Tonjolan batuan biasanya
menempati luasan 25% sampai 90% dari seluruh daerah atau lahan. Tipe lahan
lain-lain.
Rough
broken land -
Lahan dengan topografi curam
dan mempunyai banyak seluruh drainase terputus-putus tetapi biasanya ditutupi
vegetasi. Lihat tipe lain-lain lahan.
Rubble Land -
Lahan runtuhan atau puing
Lahan
yang 90 persen atau lebih luasan permukaannya ditutupi batuan. Lihat lahan
lain-lain.
Runoff -
Aliran permukaan
Bagian
dari curah hujan yang jatuh di suatu daerah yang keluar dan mengalir melalui
saluran drainase atau sungai. Yang hilang tanpa masuk kedalam tanah disebut aliran
permukaan dan yang sempat masuk ke dalam tanah sebelum mencapai sungai disebut
aliran air tanah. Atau aliran bocoran dari air tanah. (Dalam ilmu tanah, aliran
permukaan diartikan sebagai air yang hilang melalui aliran permukaan; dalam
geologi dan hidraulika, “runoff” meliputi aliran permukaan dan aliran dibawah
permukaan)
S
Saline soil -
Tanah salin
Tanah
nonsodik yang mengandung cukup banyak garam larut sehingga mengganggu
produktivitasnya. Hantaran listrik ekstrak jenuh dari tanah ini lebih dari 2
mmhos-sentimeter pada 25o C.
Salinization -
Salinisasi
Suatu
proses terjadinya penimbunan garam larut dalam tanah.
Salt-affected soil - Tanah yang dipengaruhi garam
Tanah
yang mengalami modifikasi karena adanya garam menjadi tidak cocok untuk
pertumbuhan sebagian besar tanaman. Garam-garam tersebut mudah larut dan
sebagian besar terdiri dari golongan natrium. Lihat tanah salin, tanah salin
sodik dan tanah sodik.
Sand -
Pasir
(i)
Suatu zarah tanah bergaris tengah antara 0,05 dan 2,00 mm. (ii) Salah satu dari
lima pisahan tanah, yaitu: pasir sangat kasar, pasir kasar, pasir sedang, pasir
halus dan pasir sangat halus. Lihat pisahan tekstur tanah. (iii) Kelas tekstur.
Lihat tekstur tanah.
Sandy -
Berpasir
Mengandung
banyak pasir (Dipakai untuk kelas tanah yang mengandung persentase pasir yang
tinggi). Lihat kelas, tanah dan tekstur tanah.
Sandy clay loam -
Lempung liat berpasir
Kelas tekstur. Lihat kelas, tanah dan tekstur
tanah.
Sandy clay -
Liat berpasir
Kelas tekstur. Lihat kelas, tanah dan tekstur
tanah.
Sandy loam -
Lempung berpasir
Kelas tekstur. Lihat kelas, tanah dan tekstur
tanah.
Saturate -
Jenuhi
(i)
Mengisi semua ruangan antara zarah tanah dengan cairan. (ii) Membuat larutan
sepekat-pekatnya dalam keadaan fisik tertentu dengan adanya bahan yang harus
dilarutkan. (iii) Mengisi hingga batas kapasitas, seperti kompleks jerapan
dengan kation; contoh jenuh H dan sebagainya.
Second bottom - -
Teras pertama diatas dataran banjir normal
suatu sungai.
Secondary mineral - Mineral sekunder
Suatu
mineral sebagai hasil dekomposisi mineral primer atau dari presipitasi
bahan-bahan mineral dekomposisi mineral primer. Lihat mineral primer.
Sedimentary rock - Batuan endapan
Suatu
batuan yang terbentuk dari endapan berasal dari suspensi atau presipitasi
larutan dan biasanya kurang lebih padat dan dikonsolidasikan. Batuan endapan
utama adalah batupasir, batukapur dan konglomerat.
Self-mulching -
Memulsa sendiri
Suatu
tanah dengan lapisan permukaan beragresi baik sehingga ia tidak mengerak atau
menutupi di bawah pengaruh pukulan butir-butir air hujan tetapi ia merupakan
mulsa permukaan bila mengering.
Separate soil -
Pisahan, separat, tanah
Lihat pisahan atau separat tanah.
Serie, soil -
Seri, tanah
Lihat seri tanah.
Shaly -
Berserpih
(i) Mengandung banyak fragmen serpih, seperti
tanah. (ii) Suatu fase tanah, sebagai contoh fase berserpih. Lihat fragmen
kasar.
Shear -
Gesekan
Gaya
yang bekerja tegak lurus arah gerakan, dipakai dalam penelitian alat-alat
pengolahan tanah.
Sheet erosion -
Erosi permukaan
Lihat erosi (ii).
Sierozem -
Sierozem
Jenis
tanah zonal terdiri dari tanah-tanah dengan horizon A berwarna kelabu pucat
beralih ke bahan berkapur pada kedalaman 30 cm atau kurang dan dibentuk di
daerah beriklim kering, sedang sampai dingin di bawah vegetasi gurun, rumput
pendek dan semak.
Silica-alumina ratio :
- Nisbah silika dan alumina
Nisbah antara molekul silicon dioksida (SiO2) dan
molekul silicon aluminum oksida (Al2O2) dalam mineral
liat atau tanah
Silt : - debu
(i)
Pisahan
tanah terdiri dari zarah pengukuran antara 0,05 dan 0,02 mm. lihat pisahan
tanah
(ii)
klas
tekstur. Lihat tekstur tanah.
Silting :
- Pendangkalan
Pengendapan sedimen berasal dari air yang
terjadi di sungai, saluran, danau, waduk, atau dataran banjir, biasanya karena
kecepatan aliran air menurun.
Silt loam :
- Lempung berdebu
Klas tekstur tanah yang mengandung banyak debu
dan sedikit pasir dan liat. Lihat tekstur tanah dan klas, tanah.
Silty clay
: - Liat berdebu
Klas tekstur tanah yang secara relative
mengandung banyak debu dan liat dan sedikit pasir. Lihat tekstur tanah dan
klas, tanah.
Silty clay loam
: - Lempung liat berdebu
Klas tekstur tanah yang secara relative
mengandung banyak debu lebih sedikit liat dan sedikit sekali pasir. Lihat klas,
tanah, dan tekstur tanah.
Site
: - Sait, tempat tumbuh, tapak
(i)
Dalam
ekologi, suatu area dideskripsikan atau dibatasi oleh keadaan biotik, iklim,
dan tanah sehubungan dengan kemampuannya menghasilkan sesuatu produksi.
(ii)
Suatu
area dengan keadaan biotik, iklim, dan tanah yang cukup seragam untuk
menghasilkan sesuatu vegetasi klimaks.
Site index
: - Index sait, tempat tumbuh, tapak
(i)
Penilaian
kuantitatif produktivitas tanah bagi pertumbuhan hutan di bawah pengaruh
faktor-faktor keliling yang ada di tempat itu.
(ii)
Tinggi
(diukur dalam kaki) vegetasi dominan di dalam hutan yang diperhitungkan
terhadap suatu index umur, misalnya 50 atau 100 tahun.
Sixty-centimeter tension
: - Tegangan enampuluh sentimeter
Lihat tegangan (tekanan)
kelembaban.
Slaty
: - Berbatu tulis
Mengandung banyak fragmen batu tulis. Lihat
fragmen kasar.
Slickens :
- Slicken
Bahan bertekstur halus yang dipisahkan dalam
usaha pertambangan bijih besi, dapat berpengaruh buruk pada tanaman terkecuali
bila ditimbun di suatu tempat khusus. Tipe lahan lain-lain.
Slick spots :
- Tempat licin
Tempat-tempat tertentu di lapang licin bila
basah, disebabkan kadar alkali atau Na dapat ditukarkan yang tinggi.
Slough podzol :
- Podzol rawa
(i)
Suatu
tanah yang mengandung cukup banyak Na dapat dipertukarkan sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan tanaman pada umumnya.
(ii)
Suatu
tanah yang mempunyai nisbah jerapan Na dari ekstrak jenuh dengan 15 atau lebih.
Soil :
- Tanah
(i)
Bahan
mineral cerai berai pada permukaan bumi yang berfungsi sebagai medium tumbuh
bagi tanaman atau tumbuhan.
(ii)
Bahan
mineral cerai berai pada permukaan bumi yang telah mengalamin dan dipengaruhi
faktor-faktor genetik dan lingkungan, bahan induk, iklim, (termasuk kelembaban,
suhu) organisme makro dan mikro, dan topografi, kesemuanya mempengaruhi tanah
dalam jangka waktu tertentu dan menghasilkan tanah yang berbeda dari bahan dari
mana ia dibentuk. Ia berbeda secara fisik, kimia, biologi, dan morfologi.
Soil air
: - Udara tanah
Atmosfer tanah, fase gas tanah, yaitu isi yang
tidak ditempati padatan dan cairan.
Soil association :
- Asosiasi tanah
(i)
Suatu
kelompok tanah yang mempunyai nama dan definisi taksonomi dijumpai bersama
dalam pola khas dan individual di suatu daerah, dapat disamakan dengan asosiasi
tumbuhan (kadang-kadang disebut tipe tanah alamiah).
(ii)
Suatu
satuan peta dipakai pada peta tanah umum, dimana dua satuan taksonomi atau
lebih dijumpai bersama dalam pola khas karena skala peta yang dipakai tidak
memungkinkan pemisahannya ke dalam tanah-tanah secara terpisah.
Soil auger :
- Bor tanah
Suatu alat untuk member tanah dan mengeluarkan
contoh tanah dari bagian dalam tanah untuk pemeriksaan lapang dan labolatorium.
Soil chemistry :
- Kimia tanah
Bagian dariilmu tanah yang mengkhususkan dalam
mempelajari susunan, cirri dan reaksi kimia tanah.
Soil classification :
- Klasifikasi, pilahan tanah.
Lihat klasifikasi, tanah.
Soil complex :
- Kompleks tanah
Suatu satuan peta yang dipakai dalam survai
detail dimana dua satuan taksonomi atau lebih secara geografi begitu bercampur
sehingga memisahkannya menjadi tidak practical, karena skala yang dipakai.
Suatu pencampuran yang lebih lanjut dan mendalam dibandingkan dengan asosiasi
tanah.
Soil convervation :
- Pengawetan tanah
(i)
Perlindungan
tanah terhadap kehilangan fisik oleh erosi atau pengaruh kimia yang memburuk,
yaitu, kehilangan kesuburan yang berlebihan secara alamiah maupun artificial.
(ii)
Suatu
kombinasi pengelolaan dan cara penggunaan tanah yang menjamin tanah tidak akan
menjadi buruk karena faktor alamiah atau buatan manusia.
(iii)
Bagian
dari ilmu tanah yang memusatkan perhatian pada pengawetan tanah (i) dan (ii)
Soil Creep - tanah
merambat
Lihat
merambat.
Soil Extract - ekstrak tanah
Larutan
yang dipisahkan dari suspensi tanah atau dari tanah melalui penyaringan,
sentrifusi, hisapan, atau tekanan. (tidak selalu dipanaskan sebelum pemisahan)
soil-forming factors -
faktor pembentukan tanah
Ragam,
biasanya anasir alamiah yang berkaitan satu sama lain yang aktif dan
bertanggung jawab dalam pembentukan tanah. Faktor-faktor tersebut biasanya
dikelompokkan dalam lima kategori utama, yaitu bahan induk, iklim, organisme,
topografi, dan waktu.
Soil Genesis - genesis tanah
(i)
Cara pembentukan tanah terutama mengenai proses-proses yang melibatkan faktor
pembentuk tanah bekerja dalam pengembangan solum, atau tanah sejati, dimulai
dari bahan induk yang cerai-berai.
(ii)
Bagian ilmu tanah yang memusatkan pada genesis tanah (i).
Soil Geography - geografi tanah
Sub
bagian dari geografi fisik yang memusatkan pada penyebaran area dari tipe-tipe
tanah.
Soil horizon - horizon tanah
Lapisan
tanah atau bahan tanah kurang lebih sejajar dengan permukaan bumi dan berbeda
dari lapisan di sebelah bawah atau atas yang secara genetik ada kaitannya.
Perbedaan itu dapat bersifat fisik, kimia, biologik, atau ciri-ciri seperti
warna, struktur, tekstur, konsistensi, macam dan jumlah organisme yang
terdapat, tingkat kemasaman atau kealkalinan, dan sebagainya. Lihat berbagai
horizon tanah yang dijelaskan secara terpisah.
0 horizon - horizon 0
Horizon
organik tanah mineral. Horizon : ( i ) dibentuk di atas permukaan bahan mineral
suatu tanah mineral; ( ii ) didominasi oleh bahan organik segar atau sebagian
telah didekomposisikan; dan ( iii ) mengandung >30% bahan organik bila fraksi
mineral >50% liat, atau >20% bahan organik bila fraksi mineral tidak
mempunyai liat. Kadar liat di antaranya mengandung bahan organik sebanding.
01 horizon - horizon 01
horizon
organik dengan bentuk asli dari bahan organik masih dapat dikenal. 01 ini sama
dengan L (serapah) dan F (fermentasi) di tanah hutan dan sama dengan
horizon yang dulu disebut Aoo.
02 horizon - horizon 02
horizon
organik dengan bentuk semula dari bahan organik tidak dapat lagi dikenal. 02
ini sama dengan lapisan H (humus) dan F (fermentasi) tanah hutan, dan sama dengan horizon yang dulu disebut Ao.
A horizon - horizon
Horizon
mineral terdiri dari ( i ) horizon penimbun bahan organik, dibentuk pada atau
di permukaan; ( ii ) horizon yang kehilangan liat, besi, atau alumunium, dan
akibatnya kadar kuarsaatau mineral tahan perpindahan berukuran pasir dan debu
relatif tinggi. ( iii ) Horizon yang didominasi ( i ) dan ( ii ) tetapi beralih
ke horizon B atau C di bawahnya.
A1 horizon - horizon A1
Horizon
mineral, dibentuk di atau pada permukaan, dengan ciri utama penimbunan bahan
organik telah dihumifikasikan dan tercampur dengan bahan mineral.
A2 horizon - horizon A2
horizon
mineral, dengan ciri utama kehilangan liat, Fe, atau Al, dengan akibat kuarsa
dan mineral tahan lainnya berukuran pasir dan debu relatif meningkat.
A3 horizon - horizon A3
Horizon
peralihan antara A dan B yang didominasi oleh ciri-ciri dari horizon A1 dan A2
tetapi mempunyai beberapa ciri mendekati horizon B di bawahnya.
AB horizon - horizon AB
Suatu
horizon peralihan antara A dan B dengan bagian atasnya didominasi ciri-ciri A
dan bagian bawah oleh horizon B, dan kedua bagian ini sukar dipisahkan dalam A3
atau B1.
A & B horizon - horizon
A & B
Horizon
yang dapat memenuhi A2 terkecuali untuk bagian di dalamnya yang kurang dari 50%
isi dapat memenuhi B.
AC horizon - horizon AC
Horizon
peralihan antara A dan C yang mempunyai ciri-ciri A dan C, tetapi tidak
didominasi secara tegas oleh ciri-ciri A atau C.
B & A horizon - horizon
B & A
Setiap
horizon yang memenuhi B dan lebih dari 50% isi termasuk bagian yang memenuhi
A2.
B horizon - horizon B
Horizon
dengan ciri atau ciri-ciri dominan sebagai berikut : ( i ) iluvial liat
silikat, fe, Al, atau humus , sendiri-sendiri atau kombinasinya; ( ii )
konsentrasi residual dari seskuioksida atau liat silikat, sendiri-sendiri atau tercampur, yang terbentuk bukan oleh
pelarutan dan hilangnya karbonat atau garam-garam yang mudah larut, ( iii)
selaput seskuioksida cukup banyak sehingga memberikan warna lebih gelap, kuat
atau lebih merah dibandingkan dengan
lapisan di atas atau dibawahnya dalam sekuum yang sama tanpa adanya iluviasi
besi yang nyata dan tidak berhubungan secara genetik dengan horizon B yang
memenuhi syarat ( i ) dan ( ii ) dalam sekuum yang sama, atau ( iv ) Alterasi
bahan dari keadaan semula dalam sekuum yang tidak mempunyai kondisi yang telah
ditentukan pada ( i ) dan ( ii ) dan ( iii) yang melenyapkan struktur batuan
semula, membentuk liat silikat, membebaskan oksida atau keduanya, dan membentuk
struktur granular, blok atau prisma bila tekstur sedemikian sehingga perubahan
kelembaban diikuti perubahan isi.
B1 horizon - horizon B1
Horizon
peralihan antara B dan A1 atau antara B dan A2 dengan horizon yang didominasi
oleh ciri horizon B2 tetapi mempunyai ciri A1 dan A2.
B2
horizon -
horizon B2
Bagian
dari horizon B dengan ciri-ciri yang menjadi ciri B tidak jelas sehingga
keadaan ini menunjukkan suatu peralihan ke A diatasnya atau C atau R di
bawahnya.
B3
horizon - horizon B3
Horizon
peralihan antara B dan C dengan ciri-ciri diagnostik dari B di atasnya jelas
terlihat tetapi berasosiasi dengan ciri dari C atau R.
C
horizon - horizon C
Horizon
atau lapisan mineral, tidak termasuk hamparan batuan yang serupa atau tidak
serupa dengan bahan dari mana solum ini dibentuk, secara relatif tidak
dipengaruhi proses pedogenik, dan tidak mempunyai ciri diagnostik A atau B
tetapi meliputi bahan yang dimodifikasikan: (i) hancuran di luar zone aktivitas
biologic utama; (ii) sementasi bulak-balik, perkembangan kerapuhan,
perkembangan kerapatan limbak yang tinggi, dan ciri lain yang fragipan; (iii)
pembentukan gley; (iv) penimbunan karbonat kalsium dan magnesium dan garam
lebih larut; (v) sementasi oleh adanya akumulasi karbonat kalsium dan magnesium
dan garam lebih larut; (vi) sementasi oleh bahan silika larut dalam alkali atau
oleh besi dan silika.
R
horizon - horizon R
Berada
di bawah hamparan batuan utuh, seperti granit, batu pasir, atau batu kapur.
Bila dianggap sama dengan bahan induk yang merupakan bahan pembentuk horizon
yang berada di atasnya, tanda R digunakan. Tetapi bila dianggap bahwa itu bukan
merupakan bahan induk bagi horizon yang ada di atasnya, maka tanda R didahului
oleh angka Roma, yang menandakan adanya diskontinuitas litologik.
Soil
improvement - perbaikan tanah
Proses
dari, atau hasil dari mengusahakan tanah lebih produktif bagi pertumbuhan
tanaman melalui perbaikan drainase, pengadaan irigasi, pemberian pupuk dan
perbaikan tanah lainnya.
Soil
management - pengelolaan tanah
(i)
seluruh usaha pengolahan cara bercocok tanam, pemupukan, pengapuran dan
perlakuan lain yang dilakukan atau diterapkan pada tanah untuk memproduksi
tanaman. (ii) bagian dari ilmu tanah yang memusatkan pada hal-hal yang disebut
pada (i).
Soil
map - peta tanah
Peta
yang memperlihatkan penyebaran tipe tanah atau satuan peta tanah lainnya
sehubungan dengan ciri fisik dan pembudidayaan permukaan bumi yang menonjol.
Berbagai macam peta dijelaskan di tempat lain.
Soil
mineral - mineral tanah
(i)
mineral yang dijumpai sebagai bagian dari atau di dalam tanah. (ii) senyawa
anorganik alamiah dengan ciri-ciri fisik, kimia, kristalin tertentu (dalam
batas-batas isomorfism), yang terjadi dalam tanah. Lihat mineral liat.
Soil
moisture - air tanah
Air
dalam tanah.
Soil-moisture
tension - tegangan kelembapan tanah
Lihat
tegangan (takanan) kelembapan.
Soil
monolith - monolit tanah
Irisan
tegak profil tanah yang diambil dari tanah, kemudian dipasang untuk tujuan
pameran atau pendidikan.
Soil
morphology - morfologi tanah
(i)
susunan fisik, terutama ciri struktural, dari profil tanah yang ditunjukkan
oleh macam,tebal dan susunan horizon dari profil dan oleh tekstur, struktur,
konsistensi, dan kesarangan dari tiap horizon. (ii) ciri struktural dari tanah
atau bagian dari padanya.
Soil
organic matter - bahan organik tanah
Bagian
organik dari tanah; termasuk sisa tanaman dan binatang pada berbagai tingkat
dekomposisi, sel dan jaringan organisme tanah, dan bahan-bahan baru yang
disintesiskan populasi tanah. Biasanya ditentukan setelah tanah diayak melalui
saringan 2 mm.
Soil
piping atau tunneling - erosi terowongan
Erosi
dipercepat yang menghasilkan terowongan dan lobang-lobang kosong dalam tanah.
Soil
population - populasi tanah
Semua
organisme yang hidup dalam tanah, meliputi tumbuhan dan binatang.
Soil pores - pori tanah
Bagian
dari isi tanah yang tidak ditempati zarah tanah; celah-celah; lobang-lobang.
Soil
porosity - kesarangan tanah
Lihat
kesarangan
Soil
reaction - reaksi tanah
Lihat
reaksi, pH, dan tanah.
Soil
science - ilmu tanah
Ilmu
yang mempelajari tanah sebagai khasanah alam pada permukaan bumi termasuk
pembentukan, klasifikasi, dan pemetaan tanah, dan cirri fisik, kimia, biologik,
dan kesuburan tanah; dan ciri-ciri sehubungan dengan pengelolaannya untuk
memproduksi tanaman atau krop.
Soil
separate - pisahan tanah, separat tanah
Zarah
mineral, bergaris tengah ekuivalen kurang dari 2mm, berkisar antara had ukuran
tertentu. Nama dan had ukuran dari pisahan yang disetujui Amerika Serikat
adalah:
Pasir
sangat kasar 2.0 – 1.0 mm
Pasir
kasar 1.0 – 0.5
Pasir
sedang 0.5 – 0.25
Pasir
halus 0.25 –
0.10
Pasir
sangat halus 0.10 – 0.05
Debu 0.05 – 0.002
Liat <0.002
Pisahan
yang dikenal secara internasional adalah:
Pasir
kasar 2.0 – 0.2
Pasir
halus 0.2 –
0.02
Debu 0.02 – 0.002
Liat
<0.002
Soil serie - seri tanah
Satuan
dasar klasifikasasi tanah dan merupakan pembagian lebih lanjut dari rupa dan
terdiri dari tanah yang sebenarnya sama dalam ciri profil utama terkecuali tekstur
horizon A.
Soil
solution
|
- larutan
tanah
Fase
cairan air tanah bersama bahan-bahan yang terlarut.
|
Soil
structure
|
- struktur
tanah
Kombinasi
atau susunan dari zarah tanah primer menjadi zarah sekonder, satuan atau ped.
Satuan sekonder ini dapat, tetapibiasanya tidak terdapat, tersusun dalam
profil sedemikian rupa sehingga diperoleh suatu pola tertentu dan khas.
Satuan sekonder dicirikan dan diklasifikasikan atas dasar ukuran, bentuk dan
tingkat kejelasan bentuk dalam klas-klas, tipe dan tingkatan. Lihat klas
struktur tanah, tingkatan struktur tanah dan tipe struktur tanah.
|
Soil
structure classes
|
- Klas struktur tanah
Pengelompokkan
satuan struktural atau ped atas dasar ukuran. Lihat struktur tanah, tipe
struktur tanah.
|
Soil
structure grades
|
- tingkatan struktur tanah
Pengelompokan
atau klasifikasi struktur atas dasar adhesi, kohesi, atau stabilitas inter
dan intra-agregat di dalam profil. Diketahui empat tingkatan yang ditandai 0
sampai 3, yaitu :
Tanpa struktur - tidak nampak adanya agresi atau tidak ada penyusunan yang menentu yang mengikuti garis-garis
alam lemah. Masif bila koheren dan butir tunggal bila nonkoheren.
0)
Lembah - ped yang terbentuk tidak jelas dan lemah, dan hampir tidak
nampak.
1)
Sedang – ped yang jelas terbentuk, agak kuat dan nyata, tetapi tidak
jelas dalam tanah yang terganggu.
2)
Kuat
– ped yang kuat dan jelas menonjol dalam tanah yang terganggu, melekat lemah
satu sama lain, tanah perpindahan, dan menjadi terpisah bila tanah terganggu.
|
Soil structure
types
|
- Tipe struktur tanah
Klasifikasi struktur tanah atas dasar
bentuk agregat atau ped dan penyusunnya dalam profil. Lihat stuktur tanah,
klas struktur tanah, tingkat struktur tanah.
|
Soil survey
|
- survai tanah atau pemairan tanah
Pemeriksaan, deskripsi,
klasifikasi-klasifikasi dan pemetaan secara sistematik dari tanah di suatu
area. Survai tanah diklasifikasikan berdasarkan macam dan intensitas
pemeriksaan di lapangan.
|
Soil texture
|
- tekstur tanah
Perbandingan relatif berbagai pisahan
tanah dalam tanah sesuai dengan apa yang dideskripsikan oleh klas tekstur dan
dapat di modifikasikan dengan menambahkan yang cocok bila fragmen kasar
dijumpai dalam jumlah cukup banyak; umpamanya “lempung liat bersatu” atau
lempung berdebu. Pasir, pasir lempung dan lempung berpasir dibagi lagi atas
dasar perbandingan berbagai pisahan pasir yang dijumpai. Had dari berbagai
klas dan subklas disajikan di tempat lain.
|
Sand
|
- pasir
Bahan tanah yang mengandung 85% atau
lebih pasir; presentase debu dan 1.5 kali presentase liat tidak boleh
melebihi 15.
Pasir kasar
- 25% atau lebih pasir sangat kasar sampai kasar, dan < 50% terdiri dari
salah satu ukuran pasir.
Pasir -
25% atau lebih pasir sangat kasar, kasar, dan medium, dan 50% pasir
sangat halus atau halus. Pasir
halus - 50% atau lebih pasir halus (atau) < 25% pasir sangat kasar, kasar,
dan medium dan < 50% pasir sangat halus.
Pasir
sangat halus - 50% atau lebih pasir sangat.
|
Loamy sand
|
- Pasir lempung
Bahan tanah
mengandung 85 sampai 90% pasir sebagai had atas, dan persentase debu dan 1.5
kali liat tidak melebihi 15 ; sebagai had bawah ia tidak kurang mengandung
70% sampai 85% pasir, dan presentase liat ditambah 2 kali presentase liat
tidak lebih dari 30%.
Pasir kasar
berlempung - 25% atau lebih pasir sangat kasar dan kasar, dan < 50% terdiri dari salah satu ukuran
pasir.
Pasir halus
berlempung – 50% atau lebih pasir halus (atau) < 25% pasir sangat kasar, kasar dan sedang
dan < 50% pasir sangat halus.
|
Sandy loam
|
- Lempung berpasir
Bahan tanah yang mengandung 20% atau
kurang liat dan presentase debu dan dua kali presentase liat melebihi 30%,
dan 52% pasir atau lebih ; atau < 7% liat, < 50% debu dan antara 43 dan
52% pasir.
Lempung
berpasir kasar - 25% atau lebih pasir
sangat kasar dan kasar dan < 50% salah satu ukuran pasir.
Lempung
berpasir - 30% atau lebih pasir sangat kasar dan kasar tetapi < 25% pasir sangat kasar, dan < 30%
pasir sangat halus atau halus.
Lempung
berpasir sangat halus - 30% atau
lebihh pasir halus dan < 30% pasir
sangat halus atau antara 15 dan 30% pasir sangat kasar, kasar, dan medium.
Lempung
berpasir sangat halus sekali – 30% atau lebih pasir sangat halus (atau) >
40% halus dan sangat halus, dan paling sedikit setengahnya sangat halus sekali dan <
15% sangat kasar, kasar, dan medium.
|
Loam
|
- lempung
Bahan tanah
yang mengandung 7 hingga 27% liat, 28 hingga 50% debu, dan < 52% pasir.
|
Silt loam
|
- lempung berdebu
Bahan tanah
yang mengandung 50% atau lebih debu dan 12 hingga 27 % liat atau 50 hingga
80% debu dan < 12% liat.
|
Silt - Debu
Bahan
tanah yang mengandung 80% atau lebih debu dan <12% liat.
Sandy clay loam - Lempung liat berpasir
Bahan
tanah yang mengandung 20 hingga 35% liat, 28% debu,dan 45% atau lebih pasir.
Clay loam - Lempung liat
Bahan
tanah yang mengandung 27 hingga 40% lait dan 20 hingga 45% pasir.
Silty clay loam - Lempung liat
berdebu
Bahan
tanah yang mengandung 27 hingga 40% liat dan <12% pasir.
Sandy clay - Liat berpasir
Bahan
tanah yang mengandung 35% atau lebih liat dan 45% atau lebih pasir.
Silty clay - Liat berdebu
Bahantanah
yang mengandung 40% atau lebih liat dan 40% atau lebih debu.
Clay - Liat
Bahan
tanah yang mengandung 40% atau lebih liat, <45% pasir, dan <40%debu.
Soil
type -
Tipe tanah
(i)
Satuan terendah
klasifikasi alam ; pembagian lebih lanjut dari seri tanah dan terdiri atau
menggambarkan tanah yang mempunyai ciri sama termasuk tekstur horizon A.
(ii) Di
Eropa pengertian ini sama dengan jenis tanah.
Soil variant - Varian tanah
Suatu
tanah yang mempunyau ciri-ciri cukup berbeda dari tanah yang diketahui,
sehingga dapat dibenarkan diberi nama seri lain, tetapi terbatas pada area
geografik yang terbatas sehinggapemberian nama seri baru kurang dapat
dipertanggungjawabkan.
Total potential, water - Potensial total, air
Jumlah
kerja yang harus dilakukan tiap satuan air murni untuk mengangkut secara
bolak-balik dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air dari cadangan air
murni, pada ketinggian tertentu dan pada tekanan atmosferik tertentu.
Osmotik potential, total potential -
Potensial osmotik, potensial total
Jumlah
kerja yang harus dilakukan tiap satuan air murni untuk mengangkut bolak-balik
dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air dari cadangan air murni, pada
ketinggian dan atmosferik tertentu, ke tempat air yang mempunyai susunan
identik dengan air tanah, tetapi identik dengan cadangan referens.
Gravitational potential, total potential - Potensial gravitasi, potensial
total
Jumlah
kerja yang harus dilakukan tiap satuan air murni untuk mengangkut bolak-balik
dan melalui daerah bersuhu sama sejumlah air mempunyai susunan identik denga
air tanah, dari tempat pada ketinggian dan atmosferik tertentu, ke tempat air
pada ketinggian yang sedang dipersoalkan.
Capillary potential, total potential -
Potensial kapiler, potensial total
Jumlah
kerja yang harus dilakukan tiap satuan air untuk mengangkut bolak-balik dan
melalui daerah bersuhu sama sejumlah air, mempunyai susunan identik dengan air
tanah, dari tempat pada ketinggian dan tekanan gas eksternal pada titik yang
sedang dipersoalkan, ke air tanah.
Gas pressure potential, total potential -
Potensial tekanan gas, potensial total
Potensial
ini hanya boleh diperhatikan bila tekanan gas eksternal berbeda dari tekanan
atmosferik seperti dalam alat selaput tekanan,. Suatu istilah dan definisi
tidak dapat diberikan.
Soil water pressure - Tekanan air tanah
Tekanan
(positif atau negatif) yang ada hubungannya dengan tekanan gas eksternal pada
air tanah.
Soil
water pressure -
Tekanan air tanah
Osmotic
pressure -
Tekanan osmotik
Total
pressure - Tekanan total
Hydraulic
head -
Muka hidraulik
Water content -
Kadar air
Jumlah
air yang hilang dari tanah yang dipanaskan hingga tanah mencapai bobot tetap
pada 105°C, dinyatakan sebagai bobot air tiap satuan bobot tanah kering atau
isi air setiap satuan limbak tanah.
Hydraulic
conductivity -
Konduktivitas hidraulik
Soil
water diffusivity -
-------
Solclime -
Iklim tanah
Keadaan
suhu dan kelembaban tanah
Soil
water pressure - Tekanan air tanah
Solodized soil -
Tanah tersolodisasikan
Suatu
tanah yang mengalami proses-proses terbentuknya soloth dan paling tidak
mempunyai beberapa ciri soloth.
Solonchak - Solonchak
Suatu
jenis tanah dari golongan intrazonal dan kumpulan halomorfik, terdiri dari
tanah dengan kerak berwarna kelabu, tipis dan onir, dan mulse granular halus
duduk diataaas tanah onir, lepas dan berwarna kelabu ; dibentuk di daerah sub
humid hingga bening, panas atau dingin, drainase buruk dan vegetasi jarang
terdri dari rumput belukar dan pohon-pohon halofitik.
Solonetz -
Solonetz
Suatu
jenis tanah dari golongan intrazonal dan kumpulan halomorfik, terdiri dari
tanah dengan lapisan atas tipis, lepas, duduk diatas lapisan berwarna gelap,
kolumnar dan alkalin ; dibentuk di daerah sub humid hingga kering, panas hingga
dingin, drainase lebih baik dari solonchak dan vegetasi halofitik.
Soluble-sodium
percentage (SSP) -
presentase natrium larut (PNL)
Perbandingan
ion natrium dalam Larutan dengan kadar kation total.
PNL=
Solum (solo) - solum
(solo), tanah
Bagian
atas profil tanah yang mengalami hancuran paling hebat; horizon A dan B
Splash erosion -
erosi percikan
Lihat
erosi
Spoil bank -
buangan tanah
Buangan
tanah dari penggalian saluran
Sprinkler
irrigation -
lihat cara-cara irigasi
Sticky point -
titik lekat
(i)
Suatu keadaan konsistensi pada mana tanah hampir tidak dapat melekat dengan
benda lain. (ii) secara spesifik merupakan presentase bobot air dari tanah yang
hampir tidak dapat melekat pada
permukaan baja atau nikel bila kecepatan shear = 5 cm/detik.
Stoke’s law -
hukum stoke
Suatu
persamaan yang menghubungkan kecepatan mengendap akhir dari benda bulat
berpermukaan halus dan larutan viskus dengan kerapatan dan viskositas yang
diketahui di bawah pengaruh
gaya tertentu. Digunakan dalam analisis mekanik tanah dengan memakai metode
pipet, hidrometer, dan sentrifuge
V= 2gr2(d1-d2)
9
n
V
= kecepatan jatuh, cm dt-2
G
= gaya gravitasi, cm dt-2
R
= jari-jari zarah, cm dt-2
d1=
kerapatan zantara, cm-3 g
d2=
kerapatan zantara, g cm-3
n =
viskositas zantara dyne dt cm-2
stones -
batu
Pecahan
batuan dengan diameter kurang dari 25 cm bila bulat dan kurang dari 37.5 cm
bila pipih. Lihat pecahan kasar
Stoiness -
derajat batuan
Perbandingan
relatif dari batu batu yang terdapat dalam tanah. Digunakan dalam klasifikasi
tanah. Lihat pecahan kasar.
Stony -
berbatu
Mengandung
cukup banyak batu atau menghambat pengolahan tanah.
Diklasifikasikan
sebagai berbatu, bila lebih dari 0,01% dari permukaan yang ditutupi batu.
Digunakan untuk memodifikasi kelas tanah, lempung liat berbatu, fase berbatu. Lihat
pecahan kasar
Stony
land -
lahan berbatu
Stratified -
distratidikasikan
Strip
cropping -
budidaya strip
Structure -
struktur
Soil
structure -
struktur tanah
Structure,
index -struktur,indeks
Stubble
mulch -
mulsa bonggol
Subirrigation -
subirigasi, irigasi bawah tanah
Subsoiling -
pembajakan lapisan tanah
Subtrate -
subtrat
Subsurface
tillage -
pengolahan lapisan bawah
Summation
curve, particle Size -
kurva kumulatif, ukuran zarah
Surface
runoff -
aliran permukaan
Surface
soil -
tanah lapisan atas
Swamp -
rawa
Symbiosis -
simbiosis
Symmetry
concentration -
kadar simetri
Symmetry
value -
nilai simetri
Absorption,
active -
serapan, aktif
Absorption,
passive -
serapan, pasif
Available
nutrients -
hara tersedia
Biodegradable -
bioterurai
Critical
nutrient concentration -
kadar hara kritik
fertilizer
carrier -
pembawa pupuk
fertilizer,
complete -
pupuk, lengkap
fertilizer,
compound -
pupuk, majemuk
fertilizer,
granular -
pupuk, granular
fertilizer
salt-index -
indeks-garam pupuk
fertilizer,
starter -
pupuk permulaan
fritted
trace elements -
---------
heavy
metals -
logam berat
labile -
labil
lowland
vs upland -
sawah lawan huma
luxury
uptake -
pengambilan/serapan mewah
maintenance
applicatin -
-----------
mass
flow (nutruents) -
gerakan massa (hara)
nutrient
antagonism -
antagonisme hara
nutrient
balance -
keseimbangan hara
nutrient
concentration -
kadar hara
nutrient
content -
kandungan hara
diffusion,
nutrient -
difusi, hara
nutrient
interaction -
interaksi hara
nutrient
stress -
tegangan hara, stres hara
plant
nutrient -
hara tanaman
rhizocylinder -
---------
slow-release -
lambat-lepas
soil
test -
uji tanah
broadcast
tillage (total surface tillage)
|
- pengolahan/
pengerjaan tanah secara menyeluruh
Bandingkan dengan pengolahan/
penger-jaan tanah setempat, misalnya
dalam lajur saja.
|
strip
tillage
|
- pengolahan/ pengeringan lajur
Pengolahan / pengerjaan tanah pada
lajur-lajur tanah yang dibatasi suatu lajur yang tidak diolah/ dikerjakan.
|
zone tillage
|
- pengolahan/ pengerjaan zone
|
pre-
(pos) emergence tillage
|
- pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah) (pe) mentikan.
Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum
atau sesudah biji berkecambah dan muncul dipermukaan tanah.
|
pre-
(post) harvest tillage
|
- pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah)
panen.
Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum
(sesudah) panen.
|
pre-
(post) planting tillage
|
- pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah)
tanam.
Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum
(sesudah) biji (tanaman) ditanamkan.
|
primary
tillage
|
- pengolahan/ pengerjaan utama
Pengolahan/ pengerjaan tanah pada
setiap saat yang merupakan pemanipulasian tanah yang utama. Biasanya ini
merupakan pengolahan/ pengerjaan tanah secara me-nyeluruh dengan tujuan
melepaskan atau mengurangi kekuatan tanah, membenam-kan atau mengubur sisa
tanaman dan pupuk, dan mengatur kembali kedudukan agregat-agregat tanah.
|
secondary
tillage
|
- pengolahan/ pengerjaan sekunder
Setiap kegiatan pengolahan/ pengerjaan
tanah menyusul setelah pengolahan/ pengerjaan tanah yang utama, tujuannya
ialah menghaluskan tanah sebelum biji ditanam.
|
bedding
|
- pembedangan
Pembuatan bedengan yang dipisahkan
satu sama lain dengan sebuah selokan kecil.
|
block
(thinning, checking)
|
- penjarangan
Mengeluarkan tanaman dari barisan,
biasa-nya digunakan kored untuk mengurangi jumlah tanaman dan sekaligus
mengatur jarak tanaman.
|
combined
tillage operation
|
- pengolahan/ pengerjaan tanah
Pengolahan/ pengerjaan tanah dengan
menggunakan berbagai peralatan.
|
cross
cultivaion (cross plowing)
|
- pengolahan/ pengerjaan tanah menyilang
Pengolahan/ pengerjaan tanah yang
dila-kukan tegak lurus satu sama lain.
|
cultivation
|
- kultivasi
Pengolahan/ pengerjaan tanah dangkal
untuk menciptakan keadaan dimana aerasi, infiltrasi, dan pengawetan air atau
pengendalian gulma diperbaiki.
|
dig
|
- menggali (menggali ubi)
Dengan menggunakan alat mekanik
mengeluarkan ke permukaan, seperti pada panen ubi jalar atau kentang.
|
drag
|
- menyeret, menghancur- ratakan
Menyeret papan atau benda berat
lainnya diatas permukaan tanah agar bongkah-bongkah hancur dan meratakan
permukaan tanah.
|
harrowing
|
- menggaru
Merupakan pengolahan/ pengerjaan
sekon-der dimana tanah dihancurkan, diratakan, kemudian sedikit dipadatkan
yang dilaku-kan pada penyiapan tanah, mengendalikan gulma, atau membenamkan
bahan yang disebar diatas tanah.
|
hill
|
- bumbun, dangir
Menaikkan tanah disekitar tanaman,
biasanya sepanjang baris tanaman.
|
hoe
|
- cangkul
Alat penggali, pengerok, atau untuk
maksud lain ; dapat digunakan untuk mengendalikan gulma atau memberaikan/
melepaskan dan mengatur kembali susunan agregat tanah.
|
incorporate
|
- campur-benam
Mencampur benda asing bukan tanah,
seperti pestisida, pupuk, dan lain-lain, atau sisa tanaman dengan tanah dan
kemudian membenamkannya.
|
land
forming
|
- pembenahan tanah
Kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah
yang menghilangkan sebagian tanah sehingga diperoleh konfigurasi tanah yang
diinginkan. Pembentukannya dapat dilaku-kan secara besar-besaran seperti pada
penimbunan lembah atau pembuatan teras, atau secara terbatas pada
pengkonturan, pembedengan atau pengguludan.
|
land
planing
|
- perataan tanah
Suatu kegiatan pengolahan/ pengerjaan
tanah dimana sebagian dari tanah dipin-dahkan sehingga tercipta keadaan
hampir datar atau berlereng seragam.
|
lift
|
- Memisahkan akar atau tanaman
lain dari tanah kemudian mengangkatnya ke permu-kaan atau ke atas.
|
listing
(middlebreaking)
|
- membajak-balik
Kegiatan pengolahan/ pengerjaan atau
pembenahan tanah dimana digunakan alat untuk membuat dua guludan bertolak
belakang satu sama lain.
|
plowing
|
- membajak
Pengolahan/ pengerjaan tanah primer
secara menyeluruh dimana tanah secara seragam dihancurkan kemudian sebagian
atau seluruhnya dibalik.
|
residue
processing
|
- pengolahan sisa
Suatu kegiatan yang memotong,
menghan-curkan atau mematahkan sisa-sisa dalam satu gerakan sebelum
pengolahan/ penger-jaan tanah, panen atau penanaman.
|
ridge
|
- menggulud, menggarit
Membentuk onggokan tanah secara
memanjang, dapat dilakukan dengan pembajak-balik atau alat lain. Guludan yang
cukup lebar untuk beberapa barisan tanaman disebut bedengan.
|
rod
Weeding
|
- Pengendalian
atau pemberantasan gulma dengan menggunakan batang berputar yang dibenamkan
dalam tanah dan ditarik sebuah traktor. Gerakannya tidak menimbulkan
kerusakan pada tanaman utama.
|
U
underground
runoff (sepage) -
aliran air di bawah tanah
Air
yang mengalir ke arah sungai setelah memasuki tanah.
undifferentiated
soil group -
kelompok tanah yang tak dibedakan
Satuan
peta tanah yang terdiri dari dua atau lebih satuan tanah taksonomik yang
similar tetapi dijumpai dalam asosiasi geografik yang tak menentu. Lihat
asosiasi tanah dan kompleks tanah.
unsaturated flow -
aliran tak jenuh
Gerakan
air dalam tanah yang tidak jenuh dengan air.
upper plastic
limit -
had plastic atas
Lihat
batas cair.
urband land -
lahan urban
Area
yang diubah atau terganggu oleh kegiatan urban atau bangunan sehingga
intensifikasi tanah demikian menjadi tidak mungkin. Lahan lain-lain.
V
value, color -
nilai warna
Intensitas
relatif suatu warna dan kurang lebih merupakan fungsi dari akar dari seluruh
jumlah cahaya. Satu dari tiga keragaman warna. Lihat sistem warna Munsell,
kilap dan kroma.
variant -
varian
Lihat
varian tanah.
W
wasteland -
Lahan
yang tidak cocok, atau mampu menghasilkan bahan yang ada harganya.
water content -
kadar air
Lihat
air tanah.
waterlogged -
jenuh-air
Jenuh
dengan air.
water-retention
curve -
kurva rotensi-air
Lihat
kurva pembebasan air dan kurva retensi kelengasan.
water-stable
aggregate -
agregat mantap-air
Agregat
tanah yang mantap terhadap pengaruh air, seperti pukulan butir-butir air hujan,
atau gangguan air yang terjadi selama pengayakan basah.
water table -
aras air
Aras
air tanah atau aras air tepat di bawah tanah yang jenuh dengan air, kedudukan
bersama dari titik-titik air tanah yang
mempunyai tekanan hidraulik sama dengan tekanan atmosfer.
weathering -
hancuran
Semua
perubahan fisik dan kimia yang terjadi pada batuan di atau dekat permukaan bumi
disebabkan oleh anasir-anasir atmosfer.
windbreak -
pelindung-angin
Penanaman
pohon atau tumbuhan tegak lurus arah utama angin dengan tujuan melindungi
tanah, krop, bangunan, jalan, dan lain-lain terhadap pengaruh angin, seperti
erosi angin dan berpindah-pindahnya tanah dan salju.
X
xerophytes -
xerofit
Tumbuhan
yang tumbuh di tanah yang sangat kering.
Y
yield, sustained -
hasil, terus-menerus
Hasil
tahunan atau sewaktu-waktu dari tanaman dari suatu area, meliputi pengertian
pengelolaan yang mempertahankan produktifitas dari tanah.
Z
zeta potential -
potensi zeta
Lihat
potensial elektrokinetik.
zonal soil -
tanah Zonal
(i)
Ciri tanah dari area yang sangat luas atau zone. (ii) Satu dari tiga golongan
klasifikasi tanah yang dipakai di Amerika Serikat. Lihat klasifikasi tanah.
zymogenous flora -
flora zimogenus
Organisme
yang dijumpai dalam jumlah banyak segera setelah pemberian bahan organic yang
mudah didekomposisikan.
/plane
of atoms -
bidang atom
/sheet
of atoms -
lempeng atom
/layer -
lapisan
/inter-layer -
antar lapisan
/lattice -
kisi
/agric
horizon -
horizon agric
/albic
horizon -
horizon albik
/anthropic epipedon -
epipedon antropik
/aquic -
akuik
/argllic
horizon -
horizon argilik
/aridic -
aridik
/calcic
horizon -
horizon kalsik
/cambik
horizon -
horizon kambik
/clay
film -
selaput liat
/cryic -
kriyik
/durinode -
bintil lemah
/duripan -
duripan
/frigid -
frigid
/gypsic
horizon -
horizon gipsik
/histic
epipedon -
epipedon histic
/hyperthermic -
hipertermik
/lithic
contact -
batas litik
/mesic -
mesik
/mollic
epipedon -
epipedon molik
/natric
horizon -
hoizon natrik
/ochric
apipedon -
epipedon okrik
/organic
soil material -
bahan tanah organic
/oxic
horizon -
horizon oksik
Paleosol,
buried -
paleosol, terkubur.
Paleosol
exhumed -
paleosol tersembul.
Paralithie
contact -
batas paralitik.
Pedon -
pedon
Pergelic -
pergelik
Pertocalcic
horizon -
horizon petrokalsik
Petrogypsic
horson -
horizon petrogipsik
Placic
horizon -
horizon plasik
Plagen
epipeden - epipedon plagen
Plinthite
-
plintit
Salic
horizon -
horizon salik
Slickensides
-
bidang licin.
Soil moisture
ragimes -
regim kadar air, lihat akuik, aridik, torik, udik, ustik, dan xeric.
Soil temperature
regimes -
regim suhu tanah, lihat pergelik, kriyik. Frigid, mesik, fermik, hipertermik.
Sombrik
horizon -
horizon sombrik’
Spodic
horizon -
horizon spodik.
Thermic
-
termik
Torric -
torik.
Udic -
udik.
Ustic
-
ustik.
Xeric
-
xeric.
Acidity,
residual -
kemasaman , residual.
Acidity,
salt-replasable -
kemasaman, dapat dipertukarkan dengan garam.
Acidity,
total -
kemasaman total
ECe -
hantaran listrik , ECe
Evaporatites
-
evaporit.
Exchangeable-sodium
fraction - fraksi
natrium dapat dipertukarkan.
Hydroxy-aluminum
inter-layers - antar
la[isan hidroksi aluminium.
Leaching
fraction -
fraksi cucian.
Leaching
requirement -
syarat cucian.
Saline-sodic
soil -
tanah sodik-salin.
Salt
balance -
neraca garam, keseimbangan garam.
Salt
tolerance -
toleransi garam.
Sodication
-
sodikasi.
Sodium-adsorption
ratic -
nisbah jerapan-natrium.
Structural
charge -
muatan structural.
Surface
area -
area permukaan.
Surface-charge
density -
kerapatan muatan permukaan.
Aerobic
digestion -
dekomposisi aerobic, dekomposisi biologic parsial dari bahan organic yang
terdapat dalam air buangan atau comberan yang di aerasikan.
Amensalism -
amensalisme, suatu interaksi antara dua organisme dimana yang satu tertekan
pertubuhan dan perkembangannya karena pembentukan tokain oleh yang kedua.
Ammonia fixation
-
pengikatan / friksasi ammonia, sorpsikimia dari amon is (NH3) dan mungkin juga
ammonium oleh fraksi organic tanah.
Assimilation -
asimilasi, penggunaan bahan bahan organic dan anorganik dalam pembentukan sel.
Autotrophic nitrification - nutrifikasi
autotropik
Pengoksidasian
ammonium menjadi nitrat oleh kombinasi kegiatan dari dua organism autotrofik
kimia, yang satu membentuk nitrat dari ammonium dan lainnya mengoksidasi nitrit
menjadi nitrat.
Axenic -
awakuman, bebas dari segala kehidupan, dimaksudkan untuk organisme yang di
isolasikan dari kultur tanah.
Bacteroid -
bakteroid, serupa bakteri. Suatu bentuk tak menentu dari suatu sel-sel bakteri
tertentu. Terutama di tujukan pada sel Rhizobium yang membengkak dan bervakuol
yang terdapat dalam bintil-bintil tanaman legum.
Bacteriophage -
bakteriofage, suatu virus yang menyerang bakteri biasanya mengakibatkan
kehancuran atau matinya sel inang.
Biological
denitrifacation -
denitrification biologic, lihat denitrifikasi.
Bioma -
bioma, suatu masyarakat besar dan mudah dibedakan yang dibentuk oleh interaksi
iklim regional dan biota region dengan substrat.
Dalam
suatu bioma bentu kehidupan dari suatu vegetasi klimaks-iklim adalah seragam.
Jadi vegetasi klimaks dari bioma padang rumput adalah rumput, meskipun spesies
rumput yang dominan dapat berbeda di
setiap tempat dalam bioma tersebut.
BOD ( biological
oxygen demand ) - kebutuhan
oksigen biologic, jumlah oksigen yang dipakai dalam oksidasi biokimia suatu
bahan organic dalam waktu tertentu, suhu tertentu dan keadaan tertentu. Suatu
ukuran tidak langsung dari kadar bahan bioterurai secara biologic yang terdapat
dalam sisa-sisa organik.
Carbon organic nitrogen ratio - nisbah nitrogen
organic karbon.
Nisbah
bobot karbon organik dan bobot nitrogen organik dalam tanah, bahan organik,
atau sel-sel organism mikro.
Chemodenitrification
-
kemodenitrifikasi, proses bukan biologic
yang menghasilkan bentuk gas nitrogen (nitrogen molecular atau nitrogen
okside).
COD (chemical oxygen demand) - Kebutuhan Oksigen Kimia
Ukuran
kemampuan-pemakaian oksigen dari bahan organik dan anorganik yang terdapat
dalam air buangan. Dinyatakan sebagai jumlah oksigen yang diperlukan dalam uji
oksidasi kimia.
coliform -
koliform
commensalism -
komensalisme
competition -
kompetisi, persaingan
digestibility
(as applied to organic waste) - dapat
dicernak (dipakai untuk sisa bahan organik)
dissimilation -
disimilasi
ecosystem -
ekosistem
ectomycorrhiza -
ektomikoriza
endomycorrhi -
endomikoriza
endophyte -
endifit
eutrophication -
eutrofikasi
fixed ammonium -
amonium terikat/terfiksasi
habitat -
habitat
heterotrophic -
heterotrofik
humic substances -
senyawa humik
leghemoglobin -
leghemoglobin
mesobiota -
mesobiota
niche -
nisa, tempat
nitrate
assimilation -
asimilasi nitrat
oxidation ditch -
salran oksidasi
parasitism -
parasitisme
photocooperation -
predation -
phyllosphere -
soil
biochemistry -
biokimia tanah
soil
microbiology -
mikrobiologi tanah
sulfur cycle -
peredaran belerang
tillage -
pengolahan / pengerjaan tanah
Manipulasi
mekanik dari tanah untuk suat tujuan; dalam pertanian terbatas pada
pemodifikasian tanah bagi produksi tanaman.
tillage action - kegiatan
pengolahan / pengerjaan tanah
Bentuk
manipulasi tanah tertentu yang dilakukan dengan menggunakan alat, seperti
memotong, memecahkan, membalik dan mencampur tanah.
tillage equipment (tool) - alat
pengolahan/pengerjaan tanah
Alat
atau mesin lapangan yang dibuat untuk mengangkat, membalik, memperkecil
bongkah, memadatkan tanah, mengaduk, dan mencabut gulma, seperti bajak, garu,
kultivator, dan lain-lain.
tillage objective - tujuan
pengolahan/pengerjaan tanah
Keadaan
tanah, permukaan tanah atau penutup tanah yang harus diperoleh salah satu
kegiatan pengolahan/pengerjaan tanah.
tillage operation - pelaksanaan
pengolahan/pengerjaan tanah
Pelaksanaan
salah satu kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah di mana dipakai tenaga
mekanik yang nyata terhadap sebagian atau seluruh tanah.
tillage requirement -
syarat pengolahan/pengerjaan tanah
Keadaan
fisik tanah yang dikehendaki setelah ditinjau dari syarat-syarat kegunaan dan
ekonomi. Pada saat ini didasarkan atas pengalama praktikal.
anchor -
benam
Membenamkan
sebagian dari bahan asing bukan tanah, seperti sisa tanaman atau mulsa kertas,
dalam tanah.
burving -
kubur
Mengubur
benda atau bahan asing bukan tanah, seperti goronggorong, pipa, kabel, sisa
tanaman atau kompos.
compaction - pemadatan
Meningkatkan
kerapatan limbak tanah dan menurunkan kemampuan (porositas) akibat dipakainya
suatu gaya mekanik pada tanah. Meneguhkan tanah merupakan salah satu usaha
pemmadatan.
crush -
pecah / memecah / hancur
Penggunaan
tenaga pada permukaan tanah untuk menghancurkan ikatan-ikatan agregat atau
bongkah.
cutting -
memotong
Merusak
tanah dengan gerak memotong.
inversion - membalik
Membalikkan
urutan vertikal tanah yang terdapat di alam.
mixing -
mencampur
Menyatukan
atau mencampur berbagai lapisan tanah atau memasukkan ke dalam dan mencampur
bahan asing bukan tanah dengan massa tanah.
loosening -
menggemburkan
Menurunkan
kerapatan limbak tanah dan menaikkan kemampuan (porositas) tanah akibat
digunakannya suatu gaya mekanik terhadap tanah.
shatter -
memberaikan, meremukkan
Fragmentasi
massa tanah yang rapuh.
shearing -
menggunting
Memisahkan
bagian-bagian dari massa tanah dengan menggunakan stres gunting.
soil physical reaction - reaksi
fisik tanah
Sifat
dari gerakan tanah atau pengaruh gerakan terhadap tanah yang disebabkan oleh
digunakannya gaya mekanik terhadap tanah.
tearing -
merobek
Memisahkan
bagian-bagian tanah dengan menarik bagian-bagian tersebut ke berbagai arah.
throow -
-------
Gerakan
tanah ke segala arah di udara akibat suatu momentum yang dihempaskan pada
tanah.
Broadcast
tillage (total surface tillage) -
Pengolahan/ pengerjaan tanah secara menyeluruh Bandingkan dengan pengolahan /
pengerjaan tanah setempat, misalnya
dalam lajur saja.
Strip tillage -
Pengolahan / pengeringan lajur Pengolahan / pengerjaan tanah pada
lajur-lajur tanah yang dibatasi suatu lajur yang tidak diolah/ dikerjakan.
Zone tillage -
Pengolahan/ pengerjaan zone
Pre- (pos) emergence tillage - Pengolahan/
pengerjaan tanah sebelum (setelah) (pe)mentikan.
Pengolahan/
pengerjaan tanah sebelum atau sesudah biji berkecambah dan muncul dipermukaan
tanah.
Pre- (post)
harvest tillage -
Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (setelah) panen.
Pengolahan/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah) panen.
Pre- (post) planting tillage - Pengolahan /
pengerjaan tanah sebelum (sesudah) tanam.
Pengolahan
/ pengerjaan tanah sebelum (sesudah) biji (tanaman) ditanamkan.
Primary tillage - Pengolahan/
pengerjaan utama
Pengolahan/
pengerjaan tanah pada setiap saat yang merupakan pemanipulasian tanah yang
utama. Biasanya ini merupakan pengolahan/ pengerjaan tanah secara menyeluruh
dengan tujuan melepaskan atau mengurangi kekuatan tanah, membenamkan atau
mengubur sisa tanaman dan pupuk, dan mengatur kembali kedudukan agregat-agregat
tanah.
Secondary tillage - Pengolahan / pengerjaan
sekunder
Setiap
kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah menyusul setelah pengolahan / pengerjaan
tanah yang utama, tujuannya ialah menghaluskan tanah sebelum biji ditanam.
Bedding -
Pembedangan
Pembuatan
bedengan yang dipisahkan satu sama lain dengan sebuah selokan kecil.
Block (thinning, checking) - Penjarangan
Mengeluarkan
tanaman dari barisan, biasanya digunakan kored untuk mengurangi jumlah tanaman
dan sekaligus mengatur jarak tanaman.
Combined tillage operation - Pengolahan /
pengerjaan tanah
Pengolahan/
pengerjaan tanah dengan menggunakan berbagai peralatan.
Cross cultivaion (cross plowing) - Pengolahan/ pengerjaan
tanah menyilang
Pengolahan/
pengerjaan tanah yang dilakukan tegak lurus satu sama lain.
Cultivation - Kultivasi
Pengolahan/
pengerjaan tanah dangkal untuk menciptakan keadaan dimana aerasi, infiltrasi,
dan pengawetan air atau pengendalian gulma diperbaiki.
Dig -
Menggali (menggali ubi)
Dengan
menggunakan alat mekanik mengeluarkan ke permukaan, seperti pada panen ubi
jalar atau kentang.
Drag -
Menyeret, menghancur- ratakan
Menyeret
papan atau benda berat lainnya diatas permukaan tanah agar bongkah-bongkah
hancur dan meratakan permukaan tanah.
Harrowing - Menggaru
Merupakan
pengolahan/ pengerjaan sekonder dimana tanah dihancurkan, diratakan, kemudian
sedikit dipadatkan yang dilakukan pada penyiapan tanah, mengendalikan gulma,
atau membenamkan bahan yang disebar diatas tanah.
Hill -
Bumbun, dangir
Menaikkan
tanah disekitar tanaman, biasanya sepanjang baris tanaman.
Hoe -
Cangkul
Alat
penggali, pengerok, atau untuk maksud lain; dapat digunakan untuk mengendalikan
gulma atau memberaikan/ melepaskan dan mengatur kembali susunan agregat tanah.
Incorporate - Campur-benam
Mencampur
benda asing bukan tanah, seperti pestisida, pupuk, dan lain-lain, atau sisa
tanaman dengan tanah dan kemudian membenamkannya.
Land forming - Pembenahan
Kegiatan
pengolahan/ pengerjaan tanah yang menghilangkan sebagian tanah sehingga
diperoleh konfigurasi tanah yang diinginkan. Pembentukannya dapat dilakukan
secara besar-besaran seperti pada penimbunan lembah atau pembuatan teras, atau
secara terbatas pada pengkonturan, pembedengan atau pengguludan.
Land planing - Perataan tanah
Suatu kegiatan pengolahan/ pengerjaan tanah
dimana sebagian dari tanah dipindahkan sehingga tercipta keadaan hampir datar
atau berlereng seragam.
Lift -
Memisahkan akar atau tanaman lain dari tanah kemudian mengangkatnya ke
permukaan atau ke atas.
Listing (middlebreaking) - Membajak-balik
Kegiatan
pengolahan/ pengerjaan atau pembenahan tanah dimana digunakan alat untuk
membuat dua guludan bertolak belakang satu sama lain.
Plowing -
Membajak
Pengolahan/
pengerjaan tanah primer secara menyeluruh dimana tanah secara seragam
dihancurkan kemudian sebagian atau seluruhnya dibalik.
Residue processing -
Pengolahan sisa
Suatu kegiatan yang memotong,
menghancur-kan atau mematahkan sisa-sisa dalam satu gerakan sebelum pengolahan/
pengerjaan tanah, panen atau penanaman.
Ridge -
Menggulud, menggarit
Membentuk
onggokan tanah secara me-manjang, dapat dilakukan dengan pembajak-balik atau
alat lain. Guludan yang cukup lebar untuk beberapa barisan tanaman disebut
bedengan.
Rod Weeding -
Pengendalian atau pemberantasan gulma dengan menggunakan batang berputar yang
dibenamkan dalam tanah dan ditarik sebuah traktor. Gerakannya tidak menimbulkan
kerusakan pada tanaman utama.
roll -
-------
Kegiatan
pengolahan / pengerjaan tanah sekunder
di mana digunakan silinder berputar yang ditarik melalui permukaan tanah. Dalam
proses ini terjadi penghancuran bongkah dan perataan permukaan.
rotary hoeing - -------
Kegiatan
pengolahan / pengerjaan tanah dengan alat berputar yang ditarik dalam tanah
untuk menghancurkan dan mencampur tanah dan mengendalikan gulma.
rotary talling - -------
Sama
dengan rotary hoeing hanya di sini dipakai mesin penggerak.
Scarify - membersihkan serasah
Menggemburkan
lapisan atas dengan garu bergigi tajam yang ditarik di atas permukaan tanah.
Subsoiling - pengolahan /
pengerjaan tanah bagian bawah
Pengolahan
/ pengerjaan tanah bagian bawah tanpa mengganggu atau merusak lapisan atasnya.
Pembalikan atau pencampuran tanah tidak terjadi.
tillage, deep - pengolahan /
pengerjaan dalam
Kegiatan
pengolahan / pengerjaan tanah primer yang dalam, lebih dalam dari yang biasa.
vertical mulching - pemulsaan tegak
weeding - penyiangan
Pengolahan
/ pengerjaan tanah yang ringan dengan maksud untuk menghancurkan gulma.
clean tillage (clean cultare, -
pengolahan bersih (kultivasi bersih)
clean cultivation) Suatu kegiatan kultivasi yang dilakukan
agak sering untuk menekan pertumbuhan tanaman lain kecuali tanaman yang
diinginkan.
complete tillage - pengolahan / pengerjaan lengkap
Suatu
kegiatan pengolahan / pengerjaan tanah lengkap yang terdiri dari pemakaian
berbagai peralatan. Hasil akhir tanah siap untuk dipakai.
conservation tillage -
pengolahan / pengerjaan pengawetan
Suatu
urutan pengolahan / pengerjaan tanah yang dapat mengurangi kehilangan air atau
tanah dibandingkan dengan cara pengolahan / pengerjaan yang konvensional.
controlled traffic -
lalulintas terkendali
Pengerjaan
/ pengolahan tanah di mana peralatan yang dipakai diharuskan melewatii
lintas-lintas tertentu saja yang tidak diperlukan.
conventional tillage -
pengolahan / pengerjaan konvensional
Pengolahan
/ pengerjaan tanah yang biasa dilakukan, terdiri dari kegiatan utama dan
sekunder.
incomplete
tillage -
pengolahan / pengerjaan tidak lengkap
minimum tillage -
pengolahan / pengerjaan minimum
Pengolahan
/ pengerjaan tanah seminimum-minimumnya bagi suatu pertanaman atau suatu usaha
mendekati persyaratan keadaan tanah dan iklim setempat.
mulch tillage -
pengolahan / pengerjaan mulsa
Suatu
pengolahan / pengerjaan tanah sedemikian rupa sehingga sisa tanaman atau bahan
lain tertinggal di permukaan tanah.
no-tillage system -
sistem tanpa pengolahan / pengerjaan
Suatu
cara penanaman langsung tanpa pengolahan / pengerjaan tanah.
optimum tillage - pengolahan
/ pengerjaan optimum
Kombinasi
pengolahan / pengerjaan tanah yang memungkinkan pertumbuhan maksimum suatu
tanaman.
oriented tillage -
pengolahan / pengerjaan terarah
Pengolahan
/ pengerjaan tanah yang disesuaikan dengan matahari, arah angin, atau bekas
pertanaman yag lama.
reduced tillage -
-------
Lihat
pengolahan / pengerjaan tanah secara minimum.
stubble mucl tillage - pengolahan
/ pengerjaan mulsa bonggol
Lihat
pengolahan / pengerjaan mulsa.
subsurface
tillage
|
-
pengolahan/ pengerjaan tanah bagian bawah
|
surface
tillage
|
-
pengolahan/ pengerjaan tanah permukaan
|
countur
tillage
|
- pengolahan/
pengerjaan kontur
Pengolahan/ pengerjaan tanah menurut
garis kontur
|
crop
residue management
|
- pengolahan
sisa tanaman.
Menyingkirkan bonggol, batang dan sisa
tanaman lainnya dengan cara pengolahan/ pengerjaan tanah (i) Menyingkirkan
sisa tanaman dari permukaan tanah (mengubur) (ii) membenamkan sisa tanaman,
sebagian dibiarkkan tersembul semulsa; (iii) mening-galkan seluruh sisa
tanaman di atas permukaan tanah tetapi ukurannya diperkecil.
|
crop
residue management system
|
- sistem
pengelolaan sisa tanaman
Pengelolaan suatu bidang tanah dimana
bonggol dan sisa tanaman lainnya dibiarkan di atas permukaan tanah dengan
tujuan menghindari erosi angin dan air, mengawetkan air dan mengurangi
penguapan.
|
crop
rotation
|
- pergiliran
tanaman
Urutan penanaman yang direncanakan dan diulang
berkali-kali pada tempat yang sama.
|
fallow
|
- Bera
Kebiasaan membiarkan tanah tanpa
tanaman dan bebas gulma dengan tujuan mengumpul-kan dan menahan air dan unsur
hara yang dimineralisasikan.
|
soil
management
|
- pengelolaan
tanah
Kombinasi dari seluruh pengolahan/ pengerjaan
tanah, cara penanaman, pemu-pukan, pemberian kapur dan perlakuan lain yang
dilakukan pada sebidang tanah untuk menghasilkan tanaman.
|
strip
cropping (strip farming)
|
- pertanaman
larikan (lajur)
Penanaman dua atau lebih tanaman yang
memerlukan urutan pengolahan/ penger-jaan tanah yang berbeda, atau urutan
yang sama tetapi pada musim yang berbeda, dalam larikan atau lajur yang
selang- seling sepanjang garis kontur atau tegak lurus arah angin.
|
bed
planting
|
- penanaman
bedengan
Suatu cara penanaman benih bedengan,
biasanya beberpaa baris.
|
broadcast
planting
|
- penanaman
sebar-rata
Benih ditanamkan secara merata pada
bidang tanah.
|
flat
planting
|
-------
Suatu cara menanamkan benih pada tanah
yang telah diratakan dengan garu tanpa tanah itu terlalu benyak terganggu
selama penanaman.
|
narrow
row planting
|
- pananaman
(jarak) rapat
|
ridge
planting
|
- pananaman
guludan
Cara penanaman pada guludan.
|
slit
planting
|
-------
Suatu cara pengolahan/pengerjaan
mulsa.
|