KETERGANTUNGAN SISWI KELAS XII
MAN IC SERPONG TERHADAP CLEANING CERVICE DALAM HAL MENJAGA KEBERSIHAN
Karya tulis ini diajukan sebagai tugas akhir tahun 2011/2012
Ana Pangesti (091010012)
Dewi Khoirotul Uyun
(091010028)
MAN INSAN
CENDEKIA SERPONG
KEMENTRIAN
AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KOTA
TANGERANG SELATAN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
KETERGANTUNGAN SISWI KELAS XII
MAN IC SERPONG TERHADAP CLEANING CERVICE DALAM HAL MENJAGA KEBERSIHAN
Ana Pangesti (091010012)
Dewi Khoirotul Uyun (091010028)
Telah disetujui dan
disahkan di Tangerang Selatan sebagai tugas akhir pada tanggal:
Penguji I
Ipik Ernaka
NIP:
197412062000121003
Penguji II
Dra. Yelnita
Nova
NIP:
196811102000122001
ABSTRAK
Ana.P & Dewi. K.U. 2012. Ketergantungan Siswi Kelas XII MAN IC
Serpong terhadap Cleaning Servise dalam hal menjaga kebersihan.
MAN IC Serpong merupakan salah satu sekolah yang peduli akan kebersihan
lingkungan. Kampus MAN IC Serpong mewajibkan seluruh siswa agar membuang sampah
pada tempatnya. Sehingga lingkungan kampus tampak bersih dsan asri. Semua warga
kampus juga ikut berperan dalam menjaga kebersihan kampus terutama CS.
Keberadaan CS mengakibatkan siswa
MAN IC Serpong seringkali melupakan tanggung jawabnya dalam menjaga kebersihan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar ketergantung siswa
MAN IC Serpong terhadap CS dalam hal kebersihan.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT.
bahwa penulis telah menyelesaikan tugas mata pelajaran mulok. dengan membahas
tingkat ketergantunga siswa terhadap keberadaan CS dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit
hambatan yang penulis hadapi. Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan
ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan penelitian ini. Pembimbing KIR, Bapak Kusen yang senantiasa
mengarahkan pembuatan KIR. Guru mata pelajaran mulok yang telah memberi materi
tentang tata cara pembuatan kir. Ibu Admira Satya yang juga telah mengarahkan
dan memberi banyak masukan tentang penelitian sosial. Serta teman-teman
sekalian yang telah mendukung dalam penyelesaian KIR ini. Dan semua pihak yang
tidak bisa disebutkan satu- persatu.
Semoga
materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang
membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
MAN IC Serpong merupakan salah satu sekolah yang peduli akan
kebersihan lingkungan. Kampus MAN IC Serpong mewajibkan
seluruh siswa agar membuang sampah pada tempatnya. Sehingga lingkungan kampus
tampak bersih dan asri. Semua warga kampus juga ikut berperan dalam menjaga
kebersihan kampus terutama Cleaning Cervice (CS).
CS bekerja membersihkan
gedung-gedung di kampus MAN IC Serpong, meliputi
menyapu, mengepel lantai serta membuang
sampah. Mereka bekerja setiap hari senin sampai dengan Sabtu. Dengan adanya CS, tak usah bersusah payah membersihkan lingkungan
kelas ataupun asrama, begitu pula para pengajar. CS sangat
membantu mengurangi beban bagi warga MAN
IC Serpong. Siswa dan
siswi cukup membersihkan kamar masing-masing. Selebihnya seperti koridor atau teras asrama dibersihkan oleh
CS.
Kehadiran CS sangat berguna di kampus MAN IC Serpong. Namun tidak semua
bagian di lingkungan kampus terlihat elok, ada bagian–bagian yang tersembunyi
seperti loker meja, kolong meja, terkadang
tertinggal bungkus makanan,
minuman, bekas meraut pensil bahkan makanan dan minuman yang masih basah, sehingga tercium bau yang tak
sedap. Tentu saja ini perlu diperhatikan. Bangku yang kotor
mengganggu siswa yang mendapat bangku tersebut di jam selanjutnya,
karena di MAN IC sistem kelasnya adalah “moving class”.
Sistem
“moving class” diterpkan di MAN IC Serpong sudah berjalan sejak tahun ajaran
2010/2011. Dalam sistem ini siswa tidak memiliki kelas, namun guru mata
pelajaran memiliki kelas. Jadi setiap pelajaran berada sesuai
dengan kelas mata pelajaran.
Keunggula sistem ini yaitu siswa tidak bisa menggerjakan PR dikelas dan bagus
untuk kesehatan. Namun, sisi negatifnya yaitu waktu siswa
tersita untuk berjalan menyusuri
kelas ketika bergantian mata pelajaran
karena sistem inilah siswa tidak memiliki tempat duduk yang tetap. Bila
dihubungkan dengan kebersihan, maka pengguna bangku
selanjutnya akan dirugikan. seperti peristiwa yang pernah terjadi di kampus MAN
IC Serpong, seorang siswa membawa minuman ke dalam kelas
karena tidak habis sewaktu istirahat. Ketika jam pelajaran dimulai minuman
diletakkan di dalam loker meja. Kegiatan belajar mengajar di kelas
membuat siswa lupa akan minuman yang di bawanya.
Hingga akhirnya minuman tumpah di dalam loker namun tidak menetes ke lantai
karena ada cela-cela di dalam locker. Ketika pergantian jam pelajaran siswa
lupa akan sampah yang ditinggalkannya. Pengguna bangku selanjutnya menaruh buku
di loker. Buku menjadi basah dan rusak. Alhasil kegiatan belajar menjadi
terhambat, lantaran peristiwa sepele. Itu semua karena para siswa kurang
memperhatikan lingkungan serta kurang memiliki kesadaran akan pentingnya
menjaga lingkungan.
Kesadaran dalam diri seseorang perlu
dibiasakan sejak dini. Karena suatu program lebih sering sukses karena yang
bersangkutan memiliki kesadaran. Berbeda dengan peraturan yang hanya memberi
kedisiplinan sesaat. Disinilah letak kepentingan kesadaran dari masing-masing
individu.
Kurangnya kesadaran akan kebersihan siswa perlu
diperhatikan. Sesuatu apa yang melatar belakanginya. CS memungkinkan
menjadi penyebab ketidak pedulian siswa. Siswa menjadi
ketergantungan terhadap CS. Padahal tugas CS adalah membantu meringankan beban
untuk membersihkan lingkungan bukan menggantikan. Oleh karena itu KIR ini
dibuat untuk mengetahui seberapa besar ketergantungan siswa terhadap keberadaan
CS.
1.2
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui tingkat kepedulian siswi MAN IC Serpong dalam hal menjaga kebersihan di lingkunagan MAN IC Serpong.
1.3
Identifikasi
Maslah
1.
Apakah siswi
MAN IC Serpong peduli
dengan lingkungan kampus MAN IC Serpong?
2.
Apakah siswi
MAN IC Serpong mengalami
ketergantungan terhadap keberadaan CS dalam hal menjaga kebersihan?
3.
Apa keuntungan
yang didapat oleh siswi MAN IC Serpong dengan keberadaan CS?
4.
Seberapa
besar tingkat ketergantungan siswi MAN IC Serpong terhadap CS?
5.
Apakah
kesadaran siswi MAN IC Serpong akan
kebersihan berpengaruh terhadap
kemandirian siswi?
6.
Apakah
dampak negatif keberadaan CS?
1.4
Pembatasan
Masalah
Untuk
mengetahui hal-hal yang tercantum dalam identifikasi masalah, penelitian akan
memerlukan banyak waktu serta tenaga. Oleh karena
itu penelitian ini dibatasi pada “ketergantungan siswa terhadap CS dalam hal menjaga kebersihan
lingkunga kampus MAN IC Serpong”.
1.5
Rumusan
Masalah
Seberapa
besar tingkat ketergantungan siswi MAN IC Serpong terhadap CS?
1.6
Hipotesis
1.
H0 : siswi
kelas XII MAN IC Serpong tidak
tergantung terhadap CS dalam hal menjaga kebersihan kampus MAN IC Serpong.
2.
H1 : siswi
kelas XII MAN IC Serpong mempunyai
ketergantungan terhadap CS dalam hal menjaga kebersihan lingkungan kampus MAN IC Serpong.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori
Ketergantungan
Teori
ketergantungan muncul pertama kali di Amerika Latin, sebagai akibat atau
merupakan reaksi balik terhadap kegagalan teori modernisasi yang diterapkan
dibanyak negara berkembang (termasuk Amerika Latin). Fenomena empirik yang
terjadi di lapangan adalah, bahwa penerapan teori modernisasi menjadikan negara
maju semakin maju karena memiliki keunggulan dibidang modal dan teknologi.
Sehingga kenyataan di lapangan dalam tata hubungan internasional, negara maju
menguasai negara berkembang. Kemakmuran negara berkembang terus-menerus disedot
oleh negara maju, akhirnya negara berkembang semakin miskin karena proses
pembangunan. Negara miskin akan terus tergantung pada negara-negara maju karena negara maju memiliki keunggulan
teknologi. Ini menjadi salah satu mengapa
negara miskin tergantung pada negara maju.
Theotonio Dos Santos
memberikan definisi ketergantungan sebagai berikut:
Ketergantungan
ialah suatu keadaan yang terbentuk pada saat perekonomian sekelompok negara
dipengaruhi oleh perkembangan dan kemajuan ekonomi negara lain. Suatu hubungan
saling ketergantungan dibidang ekonomi antara dua atau lebih atau antara
ekonomi-ekonomi demikian dengan sistem perdagangan dunia berubah menjadi
hubungan ketergantungan pada saat beberapa negara berkembang, sementara yang
lainnya karena posisi ketergantungan masing-masing berkembang hanya merupakan gambaran pada perkembangan negara-negara dominan dimana perkembangan demikian mungkin memberikan
kesan positif atau negatif atas
pembangunan jangka pendek. Apa pengaruh itu positif atsu negatif.
Keadaan ketergantungan ini menyebabkan negara-negara ini terbelakang dan dieksploitasikan.
Negara-negara dominan mempunyai penguasaan dari segi tehnologi, pergdagangan,
modal dan social politik atas negara-negara terbelakang dan dengan itu dapat
mengeksploitasi mereka dan mengeduk sebagian dari surplus produksi di sana.
Dengan demikian, ketergantungan didasarkan kepada pembangian tugas di peringkat
internasional yang memungkinkan pembangunan industri dibeberapa negara dan membatasinya
di negara-negara lain, yang pertumbuhanya dipengaruhi dan ditentukan oleh
pusat-pusat kekuasaan dunia.
Sebagai solusi dari keadaan yang sepenuhnya
menimbulkan ketergantungan antara negara berkembang dan negara maju adalah “ putuskan hubungan antara negara
berkembang dan negara maju”. Karena selama ini negara berkembang hanya mendapat
sisa (limbah) dari yang dikonsumsi oleh negara maju. Teori ketergantungan juga
sekaligus memperingatkan kepada negara maju untuk mengendalikan kemakmuranya
(mensia-siakan sumber daya alam, merampok hutan, menyedot minyak dan rakus
materi).
2.2 Kebersihan
Kebersihan adalah keadaan bebas dari
kotoran, termasuk di antaranya, debu, sampah, dan bau. Di zaman modern, setelah
Louis Pasteur menemukan proses penularan penyakit atau infeksi disebabkan oleh
mikroba, kebersihan juga berarti bebas dari virus, bakteri patogen, dan bahan
kimia berbahaya.
Kebersihan adalah salah satu tanda
dari keadaan higiene yang baik.
Manusia perlu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri agar sehat,
tidak bau, tidak malu, tidak menyebarkan kotoran, atau menularkan kuman
penyakit bagi diri sendiri maupun orang lain. Kebersihan badan meliputi
kebersihan diri sendiri, seperti mandi, menyikat gigi, mencuci tangan, dan
memakai pakaian yang bersih.
Untuk mencapai kesehatan yang prima, di dalam buku yang berjudul ”The Theory of Cattering”, bahwa hygiene is the study of health and
prefentation of the deasis yang berarti adalah ilmu kesehatan dan
pencegahan timbulnya penyakit. Kebersihan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana
cara hidup sehat dan cara mencapai kondisi-kondisi higienis (hygiene condition). Berdasarkan materi
pengajaran K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), pengertian kebersihan adalah sutu usaha untuk
melindungi, memelihara dan mempertahankan serta meningkatkan derajat kesehatan
manusia, sehingga tidak mdah terganggu atau terpengaruh dari segala gangguan
kesehatan. Pengertian
Higiene menurut Undang-Undang No 11
tahun 1962 adalah ”Segala usaha untuk memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan”.
2.3 Cleaning Service
Secara umum definisi CS adalah memberikan pelayanan kebersihan, kerapihan
dan Hygenisasi dari sebuah gedung atau bangunan baik indoor ataupun outdoor
sehingga tercipta suasana yang comfortable
dalam menunjang aktifitas sehari-hari sebagai tujuan jangka pendeknya, dan
sebagai tujuan jangka panjangnya adalah untuk mempertahankan life of time semua benda yang termasuk
dalam lingkup kerja CS tersebut.
2.4 Siswa
Siswa adalah murid (terutama pd tingkat
sekolah dasar dan menengah); pelajar: -- SMU
Sementara pengertian Murid adalah sebagai berikut
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) : mu·rid n orang (anak) yg
sedang berguru (belajar, bersekolah)
2.5 Man Insan Cendekia Serpong
MAN IC Serpong adalah sebuah Madrasah Aliyah Negeri setingkat
Sekolah Menengah Atas berasrama
yang terletak di Serpong, Tangerang
Selatan. Sekolah yang didirikan oleh Prof. Dr. Ing.Bacharuddin Jusuf Habibie melalui BPPT ini menerapkan
prinsip keseimbangan antara penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan
iman dan taqwa. MAN IC Serpong
menyeleksi secara ketat calon siswanya dengan mengadakan tes seleksi yang
dilaksanakan di kota-kota besar di seluruh Indonesia.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian
korelatif. Penelitian korelatif yaitu penelitian tentang hubungan antara
variabel-variabelnya.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1
Tempat penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di
kampus MAN IC Serpong.
3.2.2
Waktu
Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Januari 2012.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1
Populasi
Seluruh siswi kelas XII MAN IC Serpong yang
berjumlah 60 orang
3.3.2
Sampel
Sampel yang diambil adalah sebanyak
30 orang dari 60 orang atau 50% dari populasi secara acak atau random sampling.
3.4 Teknik pengumpulan dan Analisis Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
1.
Angket atau kuisioner
Kuisioner berupa beberapa pertanyaan yang mendukung tema penelitian. Sehingga dari data yang telah terkumpul dapat
ditarik kesimpulan.
3.4.2
Tenik Analisis Data
Dari data yang sudah didapatkan, data dikelompokkan sesuai dengan pilihan
yang terdapat didalam kuisioner, dan
hasil pengamatan. Kemudian, data-data tersebut diakumulasikan dan
dihitung dengan menggunakan rumus yang telah ditentukan. Hasil dari perhitungan
menggunakan rumus disimpulkan dengan menggunakan skala yang telah ditentukan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Penelitian
Penulis menyebarkan 30 buah
kuisioner kepada siswi kelas XII MAN ICS. Kuisioner dibagikan menggunakan metode random sampling.
4.2 Pebahasan
Berdasarkan hasil perhitungan data
di atas menunjukkan bahwa siswi yang menyapu dan mengepel koridor asrama tanpa mengandalkan CS adalah 48,67%,
ketergantungan siswi terhadap CS berada dalam taraf sedang. Siswi yang mengepel
dan menyapu kamar tanpa mengandalkan CS sebanyak 90% ketergantungan berada
dalam taraf rendah. Siswi yang membersihkan kamar mandi tanpa mengandalkan CS
sebanyak 92%, memiliki ketergantungan
yang rendah. Siswi yang membersihkan jendela kamar tanpa mengandalkan CS
sebanyak 86%, ketergantungan berada
dalam taraf rendah. Siswi yang membersihkan jedela selain jendela kamar tanpa
mengandalkan CS sebanyak 45,3%, memiliki ketergantungan dalam skala sedang. siswi yang merapikan sendal tanpa mengandalkan CS adalah 74%, ketergantungan berada dalam
taraf redah. Siswi yang membuang sampah
ke gedung Q tanpa mengandalkan CS adalah 25,3%, memiliki ketergantungan yang
tinggi. Siswi yang membuang sampah ke
tempat sampah tanpa mengandalkan CS adalah 90%, ketergantungan berada dalam
skala yang rendah.siswi yang merapikan
koran setelah membaca tanpa mengandalkan CS adalah 77,3%, ketergantungan berada
dalam taraf rendah. Siswi yang
membersihkan sarang laba-laba di kamar tanpa mengandalkan CS adalah 78%,
ketergantungan berada dalam skala rendah. siswi yang membersihkan sarang laba-laba selain di kamar
tanpa mengandalkan CS adalah 39,3%, ketergantungan berada dalam skala sedang.
Siswi yang mencuci gorden tanpa mengandalkan CS adalah 68%, memiliki
ketergantungan yang sedang. Siswi yang
mengepel di sekitar dispenser tanpa mnunggu CS adalah 32%, memiliki ketergantungan dalam taraf sedang. Hasil akhir dari
akumulasi perhitungan tiap-tiap soal adalah 65,67%.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
berdasarkan pembahasan
data di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat ketergantungan siswi kelas XII MAN
IC Serpong dalam hal kebersihan berada dalam kategori sedang.
5.2 Saran
1. Para siswi seharusnya menyadari akan
pentingnya menjaga kebersihan.
2. Keterlibatan CS dalam menjaga kebersihan seharusnya dikurangi.
3. Siswi diharapkan dapat meningkatkan kemandiriannya dalam hal menjaga
kebersihan lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Salim,
Agus. 2007. Teori Sosiologi Klasik &
Modern. Semarang: UPT UNNES Press.
Prio,
Titi. 2011. Sosiologi. Jakarta:
Yudistira.
Sutiro,
M.Pd. 2004. Penulisan Karya Ilmiah.Malang: Citra Mentari Group.
Darmawati,
Nabila Edhiningtias. 2007. Psikologi-1
Karya Tulis Ilmiah. Serpong : MAN ICS.
Veloso,Bryan.PT.TERMINAL JASA.http://terminaljasa.wordpress.com/cleaning-service-2/ diunduh: selasa 16 agustus 2011 14:10
Karo Cyber
Community.http://karodalnet.blogspot.com/2011/08/pengertian-siswa-pengertian-murid.html
diunduh: kamis, 12 Januari 2012, 14:14
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebersihan. diunduh: kamis, 12 Januari
2012, 14:25
http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/index.php.
diunduh: kamis, 12 Januari 2012, 14:20
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:4Cz4l4gySXYJ:id.wikipedia.org/wiki/Insan_Cendekia+profil+man+insan+cendekia+serpong&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
diunduh: kamis, 12 Januari 2012, 13:52
http:
//webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:NvuI-Ht-
04oJ:www.scribd.com/doc/60167208/19/A-Pengertian-Kebersihan-Hygiene+pengertian+kebersihan&hl=id&client=firefox-a&gl=id&strip=1. diunduh selasa 16 agustus 2011 14:13
BIOGRAFI PENULIS
Ana Pangesti, lahir di sebuah kota kecil di Jawa Tengan(Kebumen)
pada 27 Oktober 1993. Sebagai anak terakhir dari 6 bersaudara.
Pendidikannya dimulai dari TK Pertiwi dilanjutkan SDN 1
SUROTRUNAN, MTsN 1 KEBUMEN. Semua di kota yang sama. Nah, setelah itu, merantau
ke serpong tangerang selatan. Disana ia bersekolah di MAN INSAN CENDEKIA
SERPONG, sekolah yang didirikan oleh Bpk. BJ. Habibie. Sekarang sedang
menjalani tahun terakhir.
Anak kelahiran ini memiliki hoby yang bertolak belakang dengan
teman-temannya yaitu lari. Namun hobinya ini sedikit terhambat karena faktor
lingkungan.
Dewi Koirotul uyun, lahir di Pasuruan pada tanggal 18
Desember 1994. Ia memiliki kegemaran menggambar sejak usianya masih belia,
didukung dengan hobi kakaknya yang
kreatif dalam menggamnar ,serta pernah menjuarai beberapa lomba menggambar
ketika masih di bangku sekolah dasar.
Perjalanan pendidikan Dewi berawal dari TK Darul Ulum 2
yang ditempuh dalam waktu satu tahun. Melanjutkan ke jenjang pendidikan dasar
di SDN PACARKELING 2 sambil menjalan pendidikan Al-Qur’an di TPQ Al-Ikhsan.
Kemudian melanjutkan ke MTs Al-Yasini. Sekarang sedang menjalani pendidikan di
MAN INSAN CENDEKIA SERPONG.