PENELITIAN KUANTITATIF
A.
Pengertian
Metode
penelitian kuantitatif
merupakan salah satu jenis penelitian yang
spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak
awal hingga pembuatan desain penelitiannya.
Menurut
Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada
umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen
penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2012).
Metode
ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena
data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.
Penelitian
kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value
free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan
prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui
penggunaan instrumen yang telãh diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti
yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat
membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika
dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh
dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya (Sudarwan Danim, 2002).
B.
Jenis-jenis
metode penelitian kuantitatif menurut
para ahli diantaranya adalah:
1.
Metode
Deskriptif
Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta
dengan interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari
masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat
serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap,
pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena. Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha
menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya.
2.
Metode
Komparatif
Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam
penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan
dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari
peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan
suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan
variable yang diteliti.
3.
Metode
Korelasi
Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang
dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek
yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan
perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran
tertentu.
4.
Metode
Survei
Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei
adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari
sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaan-pertanyaan”, menurut Gay &
Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai
kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan
menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode
penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan –
tertulis atau lisan”.
5.
Metode
Ex Post Facto
Metode Ex post Facto adalah metode
yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak
dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian
teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu.
6.
Metode
True Experiment
Dikatakan true experiment (eksperimen yang
sebenarnya) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar
yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. Ciri utama
dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen
maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi
tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih
secara random.
7.
Metode
Quasi Experiment
Bentuk desain eksperimen ini
merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan.
Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.
8.
Metode
subjek Tunggal
Eksperimen subjek tunggal (single
subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek
tunggal.
Perbedaan penelitian
kualitatif dengan penelitian kuantitatif
No
|
Perbedaan
|
Kuantitatif
|
Kualitatif
|
1
|
Maksud
|
mengembangkan pengertian tentang individu
dan kejadian dengan memperhitungkan konteks yang relevan
|
membuat deskripsi objektif tentang fenomena
terbatas dan menentukan apakah fenmena dapat dikontrol melalui beberapa
intervensi
|
2
|
Tujuan
|
menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol
fenomena melalui pengumpulan data terfokus dari data numerik
|
memahami fenomena sosial melalui gambaran
holistik dan memmperbanyak pemahaman mendalam
|
3
|
Pendekatan
|
menjelaskan penyebab fenomena sosial melalui
pengukuran objektif dan analisis numerikal
|
berasumsi bahwa subject matter suatu ilmu
sosial adalah amat berbeda dengan subject matter dari ilmu fisik/alamiah dan
mempersyaratkan tujuan yang berbeda untuk inkuiri dan seperangkat metode
penyelidikan yang berbeda. Induktif, berisi-nilai, holistik, dan berorientasi
proses.
|
4
|
Asumsi
|
berasumsi bahwa tujuan dan metode ilmu
sosial adalah sama dengan ilmu fisik/alamiah dengan jalan mencari teori yang
dites atau dikonfirmasikan yang menjelaskan fenomena . deduktif,
bebas-nilai,terfokus, dan berorientasi pada tujuan
|
perilaku terikat konteks dimana hal itu
terjadi dan kenyataan sosial tidak bisa direduksi menjadi variabel-variabel
sama dengan kenyataan fisik. Berupaya mencari pemahaman tentang kenyataan
dari segi perspektif orang dalam, menerima subjektifitas dari peneliti dan
pemeran-serta
|
5
|
Model
penjelasan
|
penemuan fakta sosial tidak berasal dari
persepsi subjektif dan terpisah dari konteks
|
upaya generalisasi tidak dikenal karena
perilaku manusia selalu terikat konteks dan harus diinterpretasikan kasus per
kasus
|
6
|
Hubungan
peneliti dengan subjek
|
berasumsi bahwa cara ini dapat menemukan
hukum yang menambah pada prediksi yang dapat dipercaya dan pada kontrol
tentang kenyataan/fenomena. Mencari keteraturan dalam sampel individu;
analisis statistik menyatakan kecenderungan tentang perilaku dan
kecenderungan sudah cukup kuat untuk memperoleh nilai praktis
|
peneliti secara aktif berinteraksi secara
pribadi. Proses pengumpulan data dapat diubah dan hal itu bergantung pada
situasi. Peneliti bebas menggunakan intuisi dan dapat memutuskan bagaimana
merumuskan pertanyaan atau bagaimana melakukan pengamatan. Individu yang
diteliti dapat diberi kesempatan agar secara sukarela mengajukan gagasan dan
persepsinya dan malah mengantisipasi dalam analisis data
|
7
|
Metode
|
terstruktur,formal, ditentukan terlebih
dahulu, tidak luwes, dijabarkan secara rinci terlebih dahulu sebelum
penelitian dilakukan
|
historikal,etnografis, dan studi kasus
|
8
|
Hipotesis
|
deskriptif, korelasional,
perbandingan-kausal, dan eksperimen
|
cenderung untuk mencari dan menemukan dan
menyimpulkan hipotesis, hipotesis dilihat sebagai sesuatu yang tentatif,
berkembang, dan didasarkan pada suatu studi tertentu
|
Referensi:
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur
Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Cangcut. 2013. Jenis-Jenis Metode Penelitian. http://www.cangcut.net/2013/03/jenis-jenis-metode-penelitian.html