Tampilkan postingan dengan label demografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label demografi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 24 April 2013

DEMOGRAFI KABUPATEN KAUR




DEMOGRAFI
KABUPATEN KAUR


Disusun oleh:
Nama               : Ana Pangesti
NIM                : K5412008
Prodi               : Pendidikan geografi





JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2012
 


BAB I
PENDAHULUAN
Penduduk merupakan komponen penting dalam suatu wilayah. Wilayah tidak akan berdiri tanpa adanya sejumlah penduduk. penduduk akan mengalami pertumbuhan penduduk dari tahun ketahun. Pertumbuhan penduduk merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Sehingga secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh kelahiran bayi atau pertambahan penduduk dan kematian yaitu yang menyebabkan berkurangnya suatu penduduk.
Pada makalah ini akan dibahas faktor yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk kabupaten Kaur. Terdapat 4 komponen yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk yaitu: kelahiran(fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk (in-migration) dan migrasi keluar (out-migration). Ada juga yang menyebutkan terdapat 3 komponen dengan menyatukan antara migrasi keluar dengan migrasi masuk menjadi satu komponen yaitu migrasi. Komponen-komponen  tersebut akan dibandingkan antara kabupaten Kaur  dengan provinsi   Bengkulu dan nasional Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN
Kaur adalah sebuah kabupaten di provinsi Bengkulu, Indonesia. Terletak sekitar 250 km dari kota Bengkulu, Kaur mempunyai luas sebesar 2.369,05 km² dan dihuni sedikitnya 110.428 jiwa. Secara geografis letak Kabupaten Kaur berada di antara 103°4’8,76” - 103°46’50,12” Bujur Timur dan 04°15’8,21 - 04°55’27,77” Lintang Selatan. Secara administrasi Kabupaten Kaur berbatasan langsung dengan Kabupaten Bengkulu Selatan, dan wilayah selatannya berbatasan dengan Samudera Hindia
peta lokasi kabupaten Kaur

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kabupaten Kaur
Tahun
2011
2010
2009
2008
2004






Jumlah Pria (jiwa)
55.659
55.991
60.660
59.761
-
Jumlah Wanita (jiwa)
53.910
51.908
57.161
55.407
-
Total (jiwa)
109.569
107.899
117.821
115.168
-
Pertumbuhan Penduduk (%)
-
-
2
-
-
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²)
-
-
-
-
-
 Berdasarkan data diatas yang disajiikan dalam tabel, jumlah penduduk dari tahun ketahun selalu mengalami perubahan. jumlah penduduk dari 2008 ke 2009 mengalami kenaikan, namun dari tahun 2009  ke 2010 mengalami penurunan. Itu artinya pertumbuhan penduduk tidak selalu mengalami kenaikan terus atau  seebaliknya.
A.      Fertilitas
 Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu. 
Informasi tentang jumlah kelahiran bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan khususnya fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran merupakan dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas seperti Angka Kelahiran Kasar, Angka Kelahiran Menurut Umur, Angka Fertilitas Total, Angka Reproduksi Bersih, dan Rasio Anak Wanita.
Tingkat kelahiran di masa lalu mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi. Lima belas tahun kemudian bayi-bayi ini akan membentuk kelompok perempuan usia subur.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendefinisikan kelahiran hidup sebagai peristiwa kelahiran bayi, tanpa memperhitungkan lamanya berada dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan; misalnya bernafas, ada denyut jantung, atau denyut tali pusat, atau gerakan-gerakan otot.  Dengan demikian, peristiwa bayi yang lahir dalam keadaan tidak hidup/meninggal (still birth) tidak dimasukkan dalam perhitungan jumlah kelahiran. Untuk bayi yang lahir hidup tetapi kemudian meninggal, beberapa saat setelah lahir atau dikemudian hari,  kelahiran hidup ini tetap dimasukkan dalam perhitungan jumlah kelahiran. Tidak termasuk sebagai kelahiran hidup adalah peristiwa keguguran atau bayi yang lahir dalam keadaan meninggal (lahir mati).
Data tentang jumlah kelahiran dapat diperoleh dari hasil sensus penduduk, registrasi vital, atau survei-survei. 



Angka kelahiran di Indonesia masih tinggi. Progam KB banyak yang tidak peduli dan tidak mengikuti program tersebut. Dengan berbagai alasan. Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ketahun semakin bertambah. Dapat dilihat dari tabel diatas untuk wilayah provinsi Bengkulu, khususnya pada kabupaten Kaur. Pada setiap usia angka kelahiran tinggi. Tabel diatas hanya menunjukkan sebagian kecil dari wilayah Indonesia. Padahal sebagian besar wilayah Indonesia dihuni oleh penduduk. 




 
B.      Mortalitas
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefiniskan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup.
Mortalitas atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi, adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat.









Berdasarkan data tabel diatas yang merupakan hasil SP2010 kabupaten Kaur angka kematian pada anak-anak usia 10-14 tahun rendah dan angka tertinggi pada lansia. Begitu juga pada provinsi Bengkulu secara keseluruhan angka terendah pada kematian anak-anak 10-14 tahun sedangkan angka tertinggi juga terjadi pada lansia.
Dilihat secara Nasional, tingkat kematian Indonesia masih tinggi, walaupun sudah banyak berkurang dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan semakin berkembang tehnologi canggih dan peralatan-peralatan medis yang lebih lengkap. Kesehatan sudah menjadi salah satu perhatian pemerintah.
C.      Migrasi
Migrasi seumur hidup adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Seseorang dikategorikan sebagai migran seumur hidup jika provinsi atau kabupaten/kota tempat ia dilahirkan berbeda dengan provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggalnya sekarang (pada saat pencacahan). Angka migrasi masuk seumur hidup di suatu provinsi merupakan perbandingan antara jumlah penduduk yang tempat lahirnya berbeda dengan tempat tinggalnya sekarang dengan jumlah penduduk pertengahan tahun di tempat tinggalnya sekarang.
Data migrasi dibutuhkan sebagai bahan dasar perencanaan pembangunan baik di wilayah asal maupun wilayah tujuan migran. Selain itu, data migrasi juga dibutuhkan dalam menentukan asumsi perpindahan di masa mendatang sebagai dasar penghitungan proyeksi penduduk.
Migrasi risen adalah migrasi berdasarkan tempat tinggal lima tahun yang lalu. Seseorang dikategorikan sebagai migran risen jika provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggalnya lima tahun yang lalu berbeda dengan tempat tinggalnya sekarang (saat pencacahan). Angka migrasi risen masuk di suatu provinsi adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang tempat tinggal lima tahun yang lalu berbeda dengan tempat tinggal sekarang, dengan penduduk pertengahan tahun di provinsi tempat tinggal sekarang. Penduduk pertengahan tahun disini adalah penduduk 5 tahun ke atas.
Dari arus migrasi risen dapat dihitung angka migrasi risen masuk, migrasi risen keluar, migrasi risen neto dan migrasi risen bruto. Migrasi risen juga lebih menggambarkan kondisi/pola migrasi yang terkini. Oleh sebab itu, dalam penghitungan proyeksi, angka migrasi risen adalah yang dipakai sebagai penentuan asumsi perpindahan di masa mendatang.






Jumlah penduduk yang merupakan migran seumur hidup terus meningkat dari waktu ke waktu. Dari data migrasi seumur hidup kabupaten Kaur hasil SP2010, lebih banyak penduduk asli daripada penduduk migran, kebanyakan penduduk migran adalah laki-laki, walaupun tidak berselisih terlalu jauh. Kabupaten Kaur termasuk penyumbang migrasi dalam jumlah kecil bila dibanding dengan kabupaten lainnya pada provinsi Bengkulu, yaitu 17.847 dari penduduk migran keseluruhan provinsi Bengkulu yaitu 480.066.
Hasil SP2010 mencatat 27 975 612 penduduk atau 11,8 persen penduduk merupakan migran masuk seumur hidup antar provinsi. Persentase migran seumur hidup di daerah perkotaan hampir tiga kali lipat migran seumur hidup di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 17,2 dan 6,3 persen. Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, 14 736 632 berbanding 13 238 980 orang. Seks rasio migran seumur hidup adalah 111,3
Jumlah penduduk yang merupakan migran risen terus meningkat dari waktu ke waktu. Seperti halnya dengan penduduk migrasi seumur hidup, pada migrasi risenpun, wilayah kabupaten Kaur lebih banyak dihuni oleh penduduk asli. Hasil SP2010 mencatat 5 396 419 penduduk atau 2,5 persen penduduk merupakan migran masuk risen antar provinsi. Persentase migran risen di daerah perkotaan tiga kali lipat lebih besar migran risen di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 3,8 dan 1,2 persen. Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, 2 830 114 berbanding 2 566 305 orang. Seks rasio migran risen adalah 110,3. 
  
BAB III
KESIMPULAN
            Kabupaten Kaur yang merupakan bagian dari provinsi Bengkulu yang merupakan kabupaten baru, yang memisahkan dari kabupaten Bengkulu Selatan. Kabupaten kaur mempunyai angka kelahiran, kematian dan migrasi yang selalu berubah dari tahun ketahun, tidak jauh berbeda selisihnya dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu.

Daftar Pustaka


http://sp2010.bps.go.id diunduh Sabtu 3 November 2012
http://www.datastatistik-indonesia.com diunduh Sabtu 3 November 2012