UK 3
GEOGRAFI DESA
Dosen
pengampu: Drs. Wakino, M.S
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Geografi Desa
Disusun oleh:
Nama : Ana Pangesti
NIM : K5412008
Prodi : Pendidikan geografi
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2013
1.
Ciri
masyarakat desa diantaranya adalah kehidupan masyarakt yang bergantung atau
berorientasi pada alam dan struktur perekonomian yang bersifat agraris. Berikut
penjelasan dari kedua ciri tersebut:
a.
kehidupan
yang tergantung pada alam
Desa
berhubungan erat dengan alam, ini disebabkan oleh lokasi geografis di daerah
desa petani, realitas alam ini sangat vital menunjang kehidupannya. Kepercayaan
kepercayaan dan hukum-hukum alam seperti dalam pola berfikir dan falsafah
hidupnya menentukan.
Masyarakat
desa dalam kehidupan sehari-harinya menggantungkan pada alam. Alam merupakan
segalanya bagi penduduk desa, karena alam memberikan apa yang dibutuhkan
manusia bagi kehidupannya. Mereka mengolah alam dengan peralatan yang sederhana
untuk dipetik hasilnya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Alam juga digunakan
untuk tempat tinggal.
b. Struktur perekonomian bersifat
agraris
Desa memilki ciri salah
sattunya yaitu struktur desa bersifat agraris atau berorientasi pada sektor
pertanian. Seperti diketahui masyarakat
pedesaan sering diidentikkan sebagai masyarakat agraris, yaitu masyarakat yang
kegiatan ekonominya terpusat pada pertanian. Sektor ini belum bisa melahirkan
bermacam pekerjaan, untuk itu mereka tidak bisa mengandalkan pendapatan dari
hasil pertanian.
Pembangunan di desa menitikberatkan
pada sektor ekonomi khususnya ekonomi pertanian dengan tujuan meningkatkan
produksi pertanian dan perekonomian masyarakat sekaligus peningkatan
pembangunan desa dalam bidang kependudukan ditekankan sekecil mungkin angka
kelahiran dengan keluarga berencana. Pembangunan pedesaan dilaksanakan dalam
rangka pembangunan manusia seutuhnya. Pembangunan pedesaan mencakup seluruh
aspek kehidupan masyarakat pedesaan yang terdiri dari berbagai sektor serta program
yang saling berkaitan. Pembangunan tersebut dilakukan oleh masyarakat dengan
bimbingan dan bantuan dari pemerintah melalui departemen dengan aparatnya di
daerah. Selanjutnya pembangunan pedesaan dilakukan untuk meletakkan dasar
pembangunan nasional yang sehat dan kuat. Pedesaan merupakan landasan ekonomi,
politik budaya, serta pertahanan dan keamanan.
2.
Salah
satu potensi desa adalah potensi non fisik desa. Potensi non fisik desa
meliputi masyarakat desa, lembaga-lembaga sosial, aparatur dan pamong desa.
Berikut penjelasan masing-masing potensi non fisik desa:
a.
Masyarakat desa
Masyarakat
desa adalah kelompok sosial dengan hubungan yang erat dengan tingkat
solidaritas yang tinggi. Masyarakat desa cirinya memiliki semangat
kegotongroyongan yang tinggi dalam ikatan kekeluargaan yang erat (gemeinschaft) merupakan landasan yang kokoh bagi
kelangsungan program pembangunan.
b.
Lembag-lembaga sosial,pendidikan,serta
organisasi sosial desa.
Lembaga-lembaga
tersebut banyak memberikan pembinaan dan arah bagi perkembangan dan pelaksanaan
pembangunan desa dalam meningkatkan taraf hidup warganya.lembaga-lembaga sosial
yang terdapat di desa,antara lain yaitu lembaga:
Ă˜ Pemerintahan,
seperti Badan Perwakilan Desa (BPD).
Ă˜ Pendidikan,
seperti perpustakaan desa, kelompencapir, penyuluhan, simulasi,dan lain-lain.
Ă˜ Kesehatan, seperti puskesmas, posyandu,
dan BKIA.
Ă˜ Ekonomi, seperti Koperasi Unit Desa (KUD) dan lumbung desa.
c. Aparatur dan Pamong Desa
Aparatur dan
Pamong Desa merupakan sarana
pendukung kelancaran dan ketertiban pemerintahan desa.perannannya sangat
penting bagi perubahan dan tingkat perkembangan desa. Aparatur dan
Pamong Desa memiliki tugas untuk menjaga kelancaran administrasi desa dan
menggerakkan sdm desa. Contoh : kepada desa / kades, lurah, kepala adat, kepala dusun, dan lain-lain.
3.
Di daratan pantai selatan Jawa Tengah dijumpai pola
persebaran permukiman sejajar dan memanjang mengikuti garis pantai. jelaskan
mengapa terjadi pola tsb? terkait proses pembentukan lahan Beachridge.
Beach ridge adalah tebing pantai yang berupa gundukan pasir
atau puing batu karang di sekitar pantai cliff (pantai curam). Beach ridge menggambarkan kedudukan yang dicapai dari
majunya garis pantai. Tekanan-tekanan atau depression yang terjadi antara
bukit-bukit atau ridges dikenal sebagai Swales, Slashes or furrows.
Ridges dan swales dapat terjadi pada sembarang pantai.
Ada tiga cara terbentuknya Beach Ridges ini, yaitu:
a)
Menurut Gilbert, bahan-bahan dari pasir yang
dihanyutkan oleh arus dilemparkan oleh gelombang dari arah laut pada sisi-sisi
dari beach. Adanya bukit-bukit itu menunjukkan adanya angin ribut yang luar
biasa.
b)
Menurut Beaumont dan Davis; materi-materi itu
dihanyutkan dari dasar laut, di mana dasar laut telah diperdalam; kemudian ridges
itu lebih banyak tergantung pada kekuatan dan keaktifan gelombang.
c)
Sederetan
bukit-bukit dapat terbentuk pada ujung dari sebuah Compound recurved spit
oleh tambahan dari spit yang berhasil berkembang ke samping , arah ke laut.
Tetapi Johnson mempertahankan bahwa Beach Ridge
tidaklah selalu dapat dikorelasikan dengan individu angin badai. Beach Ridge
lebih banyak berfluktuasi dalam jumlah pasir yang dibawa oleh long shore
current; yang harus diperiksa adalah ada tidaknya erosi gelombang pada
tempat-tempat yang lain. Di mana terdapat persediaan materi yang berlimpah,
beach ridge dapat bertambah dengan cepat, terutama pada ujung Recurved spit.
Dalam 23 tahun, ada 5 (lima) ridges terbentuk pada ujung dari Rockway Beach,
dekat New York City. Ujung spit bertambah kurang lebih 200 kaki dalam setahun.
Pada dataran pantai selatan Jawa Tengah dijumpai pola
persebaran yang sejajar dan memanjang mengikuti garis pantai. Perhatikan gambar
peta berikut ini!
Gambar.
Pola permukiman sejajar dan memanjang garis pantai selatan Jawa Tengah
Pola permukiman pada dataran pantai
selatan Jawa Tengah memiliki pola sejajar dan memanjang garis pantai seperti
yag terlihat pada gambar diatas. Hal ini disebabkan terjadinya beach ridge di pantai selatan Jawa Tengah, dimana garis
pantai selatan Jawa Tengah mengalami kemajuan sehingga mendekati permukiman
penduduk.
Gambar peta diatas diambil dari google earth yaitu salah satu contoh
kawasan permukiman yang memiliki pola sejajar dan memanjang garis pantai yaitu
daerah selatan Kebumen.
Pada pantai selatan Jawa Tengah terbentuk beach ridge karena terdapat persediaan materi yang berlimpah, sehingga
beach ridge dapat bertambah dengan
cepat.
4.
Apakah keuntungan dan kerugian dari pola permukiman
masya desa yang tergolong "farm village type" desa pertanian? jelaskan
dengan logika sederhana. (pola permukiman mengelompok akan tetapi menjual hasil
pertaniannya di lain tempat)
Farm village
type adalah pola pemukiman dimana penduduk tinggal bersama-sama dan berdekatan
di suatu tempat dengan lahan pertanian berada di luar lokasi pemukiman. Farm
village type merupakan pola pemukiman yang paling dominan di dunia. menurut
paul h. landis, pola pemukiman ini dengan beberapa perkecualian merupakan
kecenderungan umum di timur / asia. the farm
village type ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan dua pola pemukiman
lainnya, antara lain: memungkinkan terjadinya hubungan yang intim antara
warga/tetangga, kedekatan warga dengan berbagai lembaga, kedekatan teman
bermain bagi anak-anak , memudahkan terjadinya saling tolong-menolong atau
kerja sama antara sesama warga. singkatnya, pola pemukiman ini kaya akan
kehudupan sosial.
The
farm village type
adalah pola permukiman dimana penduduk (petani) tinggal bersama-sama dan
berdekatan di suatu tempat dengan lahan pertanian berada di luer lokasi
permukiman. Pola ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan dua pola
lainnya, antara lain: memungkinkan terjadinya
hubungan yang intim antar warga/tetangga, kedekatan dengan berbagai lembaga,
kedekatan teman bermain bagi anak-anak, memudahkan terjadinya saling
tolong-menolong atau keja sama antara sesama warga. Secara skematis pola
permukiman ini digambarkan sebagai berikut :
1)
The farm village
type memiliki keuntungan dan kerugian
diantaranya:
Keuntungan The farm village type, antara lain:
Keuntungan The farm village type, antara lain:
a.
Memudahkan untuk
saling tolong menolong.
b.
Kerja sama dalam
menanggulangi bahaya atau berbagai bentuk kesulitan lainnya.
c.
Memupuk
kerukunan yang tinggi dan sekaligus menghilangkan gejala individualisme
ekstrim.
2)
Kerugian The
farm village type, antara lain:
a.
Pola permukiman
ini kurang menguntungkan jika dilihat dari segi tujuan ekonomis.
b.
Lahan pertanian
yang jauh dari permukiman umumnya cenderung terpecah-pecah (fragmentaristik).
c.
Dilihat dari
segi teknis pola ini menyulitkan dan terkadang bahkan tidak memungkinkan untuk
penerapan system dan teknologi modern.
d.
Tempat tinggal
yang berdekatan. Hubungan yang intim antar warga, menyebabkan perubahan serta
pembaharuan menjadi sulit untuk dilaksanakan.
e.
Mudahnya saling
tolong menolong antar sesama warga lemahnya jiwa mandiri (self-help).
f.
Penularan dengan
cepat penyakit menular (epidemi).
DAFTAR
PUSTAKA
Yayat.2011.Abrasi dan Sedimentasi Pantai.http://dhayatgeo.blogspot.com/2011/12/abrasi-dan-sedimetasi-pantai.html.
diakses pada tanggal 15 Desember 2013
Anonim. 2012. Aspek-Aspek Struktural Masyarakat Desa.
http://2frameit.blogspot.com/2012/07/aspek-aspek-struktural-masyarakat-desa.html.
diakses pada tanggal 15 Desember 2013
Sugama, Yoga.
2010. Struktur Fisik dan Pola Pemukiman.
http://yogasugamaobamaindonesia.blogspot.com/2010/11/struktur-fisik-dan-pola-pemukiman.html.
diakses pada tanggal 14 Desember 2013