Tampilkan postingan dengan label strategi pembelajaran geografi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label strategi pembelajaran geografi. Tampilkan semua postingan

Rabu, 11 Desember 2013

Guru Baik, Efektif dan Profesional


(merangkum dari beberapa jurnal internasional)
Guru yang baik dapat didefinisikan sebagai guru yang membantu siswa untuk belajar. Guru mempunyai cara yang berbeda-beda dalam membantu siswa untuk belajar. Cara tersebut dikenal dengan strategi. Strategi yang yang berpusat pada guru lebih berfokus sebagai penyampai informasi. Sedangkan strategi yang berpusat pada siswa lebih kepada perubahan dalam belajar siswa untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan dengan cara yang efektif.
Peran guru yang baik adalah guru yang ikut terlibat berkontribusi terhadap perkembangan yang terjadi pada pendidikan. Secara umum peran guru bertanggung jawab atas rincian perencanaan kurikulum, isi program pengajaran dan strategi pendidikan.
Tugas guru yang utama adalah sebagai penyampai informasi, namun tidak kalah penting selain sebagai penyampai informasi guru hendaknya berperan sebagai panutan terkhusus bagi siswanya, sebagai fasilitator, sebagaai penilai, sebagai perencana dan sebagai pengembang sumber daya.
Seorang guru dapat dikatakan sebagai guru yang efektif apabila guru tersebut mempunyai kualitas. Kualitas guru mencangkup aspek afektif, perilaku dan kognitif. Guru yang berkualitas akan mampu memberikan pengaruh positif atau berkualitas pada siswa.
Total efektivitas guru melibatkan guru dan siswa. Efektifitas guru harus melibatkan aspek perilaku, afektif dan kognitif dari semua guru dan siswa. Dalam proses belajar mengajar melibakan kompetensi guru, kinerja guru, pengalaman siswa dan hasil belajar siswa. Kompetensi guru meliputi kompetensi perilaku, afektif dan kognitif. Kinerja guru adalah kinerja total guru yang merupakan kualitas dinamis guru dalam proses pengajaran. Kualitas kinerja guru berhubungan secara positif dengan kompetensi guru. Antara kompetensi guru dan kinerja guru dipengaruhi oleh pengajaran eksternal misalnya faktor organisasi, kepemimpinan, lingkunggan sekilah dan lain-lain.  Pengalaman siswa merupakan pengalaman belajar total siswa dilihat dari aspek perilaku, afektif dan kognitif.
Profesional guru dapat dibentuk dan dikembangkan, karena profesional tidak terbentuk sejak lahir. Sehingga guru yang belum profesional mempunyai kesempatan yang sama untuk membentuk dan mengembangkan sikap profesional seorang guru. Pengembangan profesional berhubungan dengan kinerja tinggi yang selalu terfokus dan melayani strategi jangka panjang yang terencana dengan baik. Supaya efektif dalam pengembangan profesional harus didasarkan pada strategi kurikuler dan instruksional yang tinggi. Selain itu profesional harus (1) memperdalam pengetahuan guru mata pelajaran yang diajarkan, (2) meningkatkan kemampuan mengajar dikelas, (3) mengikuti perkembangan bidang individu dan pendidikan umum, (4) menghasilkan dan menyuumbangkan pengetahuan baru ke profesi dan (5) meningkatkan kemampuan untuk memonitor pekerjaan siswa, dalam rangka memberikan umpan balik konstruktif kepada siswa dan tepat mengarahkan mengajar.
Yang paling utama dalam pengembangan profesional harus fokus pada strategi instruksional yang terbukti mempengaruhi kinerja siswa. Selain itu, pengembangan profesional harus disampaikan dengan menggunakan strategi-strategi yang membawa pada proses pengembangan profesional.
Karakteristik guru profesional antara lain:
Ø  Mendalami pengetahuan guru tentang mata pelajaran
Ø  Mempertajam ketrampilan kelas
Ø  Mengikuti perkembangan materi pelajaran dan pendidikan secara umum
Ø  Berkontribusi pengetahuan baru untuk profesi
Ø Meningkatkan kemampuan untuk memonitor pekerjaan siswa
Ø Pusat pada materi pelajaran, kelemahan pedagogis dalam organisasi, pengukuran kinerja siswa dan penyelidikan mengenai pertanyaan profesional yang relevan secara lokal
Ø Mendukung interaksi antara guru-guru
Ø Memberikan kesempatan pada guru-guru untuk mencoba hal baru dan menerima umpan balik dari teman-teman guru.
Ø Berlangsung dalam waktu yang lama
DAFTAR PUSTAKA:
Harden dan Crosby. 2000. AMEE Guide No 20: The good teacher is more than a
lecturerÐ the twelve roles of the teacher.
Carvax Publishing.Vol 22.No 4

Rubio, Chelo Moreno. 2009. EFFECTIVE TEACHERS –PROFESSIONAL AND
            PERSONALSKILLS
.
ENSAYOS. Nº24,2009,(35-46)

Sandra.2003.Teacher Professional Development: It’s Not an Event, It’s a Process.
           
CORD

Yin-cheong,CHENG. Wai-ming,TAM. dan Kwok-tung, TSUI. 2002. New
            Conceptions of Teacher Effectiveness and Teacher Education in the New
            Century.
Hong  Kong Teachers’ Centre Journal.Vol. 1

Rabu, 06 November 2013

mengkondisikan kelas

catatan kecil saat kuliah strategi pembelajaran geografi yang di ampu oleh bapak Singgih Prihadi, M.Pd

Seorang guru ketika masuk kelas tidak langsung memulainya dengan memberi materi, namun perlu mengkondisikan suasana kelas terlebih dahulu agar nyaman buat belajar. Dalam mengkondisikan suasana kelas tergantung dengan tingkatannya. Perlakuan pada anak SD, seorang guru masih di butuhkan "mengoprak-ngoprak" siswanya supaya diam, berbeda perlakuan pada siswa SMA, seorang guru tidak lagi menyuruh siswanya untuk diam, namun cukup dengan bahasa tubuh siswa akan pahan apa yang diinginkan gurunya. Sedangkan pada mahasiswa, seorang dosen tak perlu mengguakan bahasa tubuhnya apalagi menyuruhnya untuk diam, cukup menunggu mahasiswa diam sendiri. 

Guru yang mengajar pada sekolah menengah atas ke bawah harus pintar-pintar mencuri beberapa menit untuk mengkondisikan kelas. Di sekolah-sekolah menengah atas ke bawah tidak terdapat jeda ketika pergantian mata pelajaran. Berbeda dengan saat kuliah terdapat jeda antara mata kuliah satu dengan metakuliah berikutnya. Apalagi guru yang mengajar mata pelajaran di jam-jam akhir, banyak siswa yang sudah lelah karena belajar dari pagi, ngantuk dan lapar. Disini peran guru sangat berpengaruh terhadap suasana kelas, pintar-pintar seorang guru mengkondisikan kelas.

Di Indonesia masih banyak sekali guru honorer yang belum diangkat PNS. Banyak dari mereka yang sudah mengabdikan berpuluh-puluh tahun, namun tak kunjung di angkat juga menjadi PNS.
Pikirkan, Dimana letak keadilan Pendidikan di Indonesia? para guru honorer butuh keadilan juga,..
Di sisi lain, kualitas guru akhir-akhir ini menurun. Sertifikasi tak menjamin seorang guru menjadikan profesional. Salah satunya kasusnya, sebagian guru saat mengerjakan soal dalam rangka sertifikasi, sibuk tengok kanan kiri dan melihat contekan. Padahal saat di sekolah "sok teladan", "sok super paling bener" karena merasa dirinya senior. Inilah salah satu yang menandakan kualitas guru semakin menurun. 

Kalau ada yang bilang jadi guru itu mudah, salah besar. Menjadi guru itu tidak gampang. Oleh karena itu, ketika menjadi mahasiswa yang jurusan ke guruan khususnya benar-benar niat 100 % untuk menjadi guru, tidak setengah-setengah kuliahnya. Dampaknya yang kuliah setengah-setengah banyak guru yang tidak tau menau tata cara meneliti dan  cara menerbitkan.

Seorang guru harus mampu menilai "acting the good", "knowing" dan "feeling". Acting the good, yaitu apa yang dilakukan dapat di terapkan dengan membentuk kelompok-kelompok, kemudian di amati sikapnya ketika berdiskusi. Sedangkan knowing dan feeling dilakukan dengan memberi tugas individu.

Rabu, 18 September 2013

KECERDASAN MAJEMUK

Catatan Strategi Pembelajaran Geografi
Dosen pengampu : Singgih Prihadi M.Pd

      Ditahun ajaran baru, seorang guru lebih efektif melakukan tes potensi kecerdasan majemuk. Namun belum semua guru melakukan tes tersebut kepada peserta didiknya. Sebagian menganggap tes tersebut tidak terlalu penting. 

      Tes potensi kecerdasan majemuk merupakan langkah awal seorang guru untuk mengetahui kecerdasan masing-masing peserta didik. Hasil tes tersebut dapat dijadikan data base bagi guru. Dengan demikian guru akan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh peserta didiknya. Sebagian besar guru melakukan apa yang mereka kuasai bukan berdasarkan apa yang peserta didiknya butuhkan. Guru harus belajar supaya dapat menguasai dan disesuaikan dengan peserta didiknya. 

    Belajar dan pembelajaran tidak sama, keduanya memiliki definisi masing-masing. Belajar adalah suatu usaha untuk menghidupkan secara utuh dan alamiah seluruh kecerdasan yang dimiliki individu. Sedangkan pembelajaran merupakan suatu proses membangun, memperkuar, mencerdaskan dan mentransfer ilmu pengetahuan.

Kecerdasan majemuk terdiri atas 8 kecerdasan:
  1. Kecerdasan verbal/ linguistik
    yaitu kemampuan dalam menggunakan kata-kata baik lisan ataupun dalam bentuk tulisan.
  2. Kecerdasan logika/matematika
    yaitu kemampuan dalam menggunakan bilangan dan logika
  3. Kecerda
  4. Kecerdasan kinestetik
    yaitu kemampuan menggunakan bagian-bagian tibuh atau seluruh tubuh
  5. san visual-spasial
    yaitu kemampuan indera pandang dan imajinasi
  6. Kecerdasan musikal
    yaitu kemampuan dibidang musik, misalnya menciptakan lagu, menyanyi dll
  7. Kecerdasan interpersonal
    yaitu kemampuan bekerja sama dengan orang lain
  8. Kecerdasan intrapersonal
    yaitu kemampuan dalam mengenal pribadi
  9. Kecerdasan naturalis
    yaitu kemampuan dalam mengerti flora dan fauna

    Teori kecerdasan majemuk mempunya kelebihan dan kekurangan. 
    kelebihan teori kecerdasan majemuk antara lain:
    1. pembelajaran dapat lebih fokus terhadap suatu kecenderungan kecerdasan dan punya hasil yang maksimal. jadi pembelajaran disesuaikan dengan kebutuhan peserta didiknya bukan di sesuaikan dengan kemampuan gurunya.
    2. memberikan sudut pandang baru terhadap perkembangan potensi manusia
    3. memberi harapa dan semangat baru
      guru mengajarkan sesuai apa yang dibutuhkan peserta didiknya, misal 30% suka visual, 30% suka kinestetik, dan 40% suka verbal. Maka tugas guru adalah melakukan semua itu
    4. membuka kesempatan peserta didik untuk kritis dan berfikir terbuka
    5. menghindari adanya peghakiman
      misalnya, seorang guru menunjuk kamu cerdas, kamu tidak cerdas. dengan teori kecerdasan ganda menghindari hal tersebut 

      Teori kecerdasan majemuk juga memiliki kekurangan, diantaranya memiliki kontroversi dari beberapa pakar dan bersifat individual.


               Menurut Teory Howard Gardner, baik anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang tua sekarang banyak yang mengalami kerusakan otak. Padahal otak mempunyai peran penting dalam peningkatan kecerdasan. Tidak boleh seorang guru menunjuk peserta didiknya dengan mengatakan kamu cerdas, kamu bodoh karena setiap orang mempunyai keunikan dan karakteristik masing-masing yang berbeda satu dengan yang lainnya.

              Kecerdasan yag diharapkan adalah antara otak dan hati harus seimbang. Cerdas otak tampa diimbangi dengan hati cenderung egois tidak peka terhadap lingkungan sekitar. sedangkan hati tanpa diimbangi dengan otak tidak akan terjadi kemajuan terutama dalam IPTEK. Oleh karena itu diharapkan antara otak dan hati seimbang.


    by: Ana Pangesti ( geografi UNS 2012)