Senin, 11 Maret 2013

PENCEMARAN UDARA DI JAKARTA



MAKALAH
PENCEMARAN UDARA DI WILAYAH JAKARTA

Dosen pengampu : Dr.CH.Muryani.M.Si


Disusun oleh:
Nama               : Ana Pangesti
NIM                : K5412008
Prodi               : Pendidikan geografi


JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2012 

BAB I
PENDAHULUAN
       A.    Latar Belakang
Jakarta merupakan salah satu kota penting bagi Indonesia. Hal dikarenakan Jakarta merupakan pusat pemerintahan dan bisa dikatakan sebagai pusat kegiatan masyarakat Indonesia. Jakarta sebagai Ibu Kota negara Indonesia, di jakarta juga sebagai pusat pemerintahan dan sentral seluruh kegiatan. Sebagai setral kegiatan yang didalamnya terdapat berbagai macam kegiatan industri. Kondisi itu menyebabkan Jakarta menjadi daya tarik bagi banyak orang, terutama masyarakat yang tinggal di pedesaan.  Mereka berbondong-bondong pergi ke Jakarta dengan tujuan untuk mendapatkan pekerjaan dan memperbaiki kondisi ekonomi menjadi lebih baik. Perpindahan masyarakat desa ke Jakarta menyebabkan banyak masalah yang timbul. Banyaknya penduduk yang tinggal di Jakarta membuat jakarta penuh dan sesak serta Jakarta dibanjiri oleh kendaraan bermotor yang dari waktu ke waktu semakin bertambah. Hal itu menyebabkan kondisi udara di wilayah Jakarta menjadi tidak sehat lagi. Bukan hanya kendaraan bermotor saja yang menyumbang pencemaran udara di Jakarta, masih banyak faktor-faktor lain yang mendukung pencemaran udara di Jakarta semakin parah. Kondisi Jakarta yang demikian semakin menarik untuk dibahas dan di kaji lebih jauh. Dalam makalah kali ini akan di bahas kondisi pencemaran udara serta dampak yang timbul dari pencemaran udara di Jakarta.

          B.     Rumusan Masalah
1.      Faktor apasaja yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta?
2.      Dampak apa saja yang ditimbulkan dari pencemaran udara di Jakarta?
3.      Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah dan mengatasi pencemaran udara di Jakarta?

           C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pencemaran udara di jakarta
2.      Untuk mengetahui dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara di Jakarta
3.      Untuk mengetahui upaya apa saja untuk mencegah dan mengatasi pencemaran udara di Jakarta

BAB II
PEMBAHASAN
1.      Pencemaran udara
a)      Pengertian Pencemaran Udara
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12  mengenai Pencemaran Lingkungan yaitu pencemaran yang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti pencemaran yang berasal dari pabrik, kendaraan bermotor, pembakaran sampah, sisa pertanian, dan peristiwa alam seperti kebakaran hutan, letusan gunung api yang mengeluarkan debu, gas, dan awan panas.
Menurut Peraturan Pemerintah RI nomor 41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002 tentang Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, pencemaran udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau komponen lain ke dalam udara oleh kegiatan manusia, sehingga mutu udara turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan atau mempengaruhi kesehatan manusia.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan mahkluk hidup, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatan manusia secara umum serta menurunkan kualitas lingkungan. (Putra:2009)

b)      Sumber Pencemaran Udara
Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu,
1.      pencemar primer
Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer karena ia merupakan hasil dari pembakaran.
2.      Pencemar sekunder
Pencemaran sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di atmosfer. Pembentukan ozon dalam smog fotokimia adalah sebuah contoh dari pencemaran udara sekunder.
                        Sumber pencemaran udara yang lain, berasal dari:
a.       Kegiatan manusia
Sumber pencemaran udara yang berasal dari kegiatan manusia dapat meliputi:
·         Industri
·         Transportasi
·         Pembangkit listrik
·         Hasil dari pembakaran
Hasil pembakaran diantaranya: perapian, kompor, insinerator dengan berbagai jenis bahan bakar.
·         Gas buang pabrik yang menghasilkan gas bercahaya seperti CFC
b.      Sumber alami
·         Gunung berapi
·         Rawa-rawa
·         Kebakaran hutan
·         Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi

c)      Dampak pencemaran udara
1.      Kesehatan
Pencemaran udara dapat berdampak pada kesehatan , dampak yang umum yang sering dijumpai adalah gangguan pada saluran pernafasan seperti : asma, bronkitis, dan gangguan pernafasan ainnya.
2.      Tanaman
Selain bedampak pada kesehatan, pencemaran udara juga berdampak terhadap tanaman.  Tanaman yang hidup di lingkungan dengan daerah pencemaran udara tinggi akan terganggu pertumbuhanya dan rawan terhadap penyakit. Penyakit yang umumnya menyerang tumbuhan akibat pencemaran udara, antara lain bintik hitam, nekrosis dan klorosis.
3.      Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
·        Mempengaruhi kualitas air permukaan
·        Merusak tanaman
·        Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
·        Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan




4.      Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
·        Peningkatan suhu rata-rata bumi
·        Pencairan es di kutub
·        Perubahan iklim regional dan global
·        Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
2.      Pencemaran udara di Jakarta
a)      Faktor yang menyebabkan pencemaran udara di Jakarta
Faktor utama penyebab pencemaran udara di Jakarta adalah gas buang kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor sudah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat Jakarta. Semakin banyak kendaraan bermotor  di Jakarta semakin banyak pula gas buangan yang mencemari Jakarta. Penyebab lain pencemaran udara di Jakarta adalah dari aktivitas sehari-hari manusia itu sendiri. Aktivitas di perumahan dan lingkungan perumahan diantaranya seperti kegiatan masak-memasak, pemakaian aerosol, pembakaran sampah, industri rumah tangga, industri berskala besar dan pabrik-pabrik yang menyebabkan terbentuknya gas-gas rumah. Emisi gas buang dari pesawat udara dan kapal laut diperairan Jakarta Utara, juga partikulat debu tanah yang terbawa oleh angin turut menyumbang pencemaran udara  di Jakarta. Terdapat faktor lain penyumbang pencemaran udara di Jakarta yaitu kondisi lingkungan geografis jakarta yang relatif tertutup dengan bangunan gedung-gedung bertingkat yang menyebabkan sulitnya sirkulasi udara sehingga pergerakan udara yang telah terpolusi tidak dapat bergerak dengan bebas. Hal itu menimbulkan akumulasi polutan di beberapa area tertentu.
Data zat-zat pencemar utama di Jakarta dapat dilihat pada tabel berikut ini.
PENCEMAR
SUMBER
KETERANGAN
Karbon monoksida (CO)
Buangan utama kendaraan bermotor terutama dari mesin bebhan bakar bensin.
Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)
Sulfur dioksida (SO2)
Panas dan fasilitas pembangkit listrik
Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)
Partikulat Matter (PM10)
Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses
Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun ; 150 ug/m3
Nitrogen dioksida (NO2)
Buangan kendaraanbermotor dan industri
Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam
Ozon (O3)
Terbentuk di atmosfer
Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1  jam
Sumber: BPLHD Provinsi Jakarta.
b)      Dampak yang timbul dari pencemaran udara di Jakarta
Pencemaran udara di Jakarta menimbulkan beberapa dampak bagi masyakat Jakarta itu sendiri.
Partikulat Matter (PM10), sering disebut asap/jelaga. Polutan asap bersumber dari cerobong pabri, kebakaran hutan dan lahan. Dampak yang timbul adalah berbagai gangguan pernafasan seperti: ISPA, asma bronkhiale, dan bronkhitis.
Polutan Karbon monoksida (CO)  bersumber dari kendaraan mesin bensin yang sistem pemba karannya tidak sempurna. Polutan ini menimbulkan beberapa dampak, diantaranya:
1.      mengganggu saluran pernafasan
2.      gas CO yang masuk kealiran darah akan bersatu dengan Hemoglobin untuk membentuk Carboxyhemoglobin (COHb) yang mengurangi kapasitas pengangkutan oksigen darah, sehingga pasokan O2 keotak berkurang
3.      keracunan berat dapat menyerang otak dan jantung sehingga dapat menyebabkan keematian
4.      meningkatkan angka kematian bayi dan BBLR
5.      mengganggu aktivitas kesehatan
6.      menimbulkan stress fisiologi
Polutan Sulfur dioksida (SO2) bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung belerang terutama batubara mengakibatkan beberapa dampak seperti, iritasi pada saluran pernafasan dan menimbulkan eksserbasi penyakit paru-paru, asma dan bronkhitis.
Hidro karbon (HC) dan senyawa organic volatile (=VOC) bersumber dari penguapan bensin dari tangki dan karburator kendaraan bermotor, dan produk samping bahan bakar yang tidak terbakar sempurna. Polutan ini menimbulkan dampak, diantaranya:
1.      Leukimbia dan kanker lain dalam tubuh
2.      Sesak nafas
3.      Beberapa VOC dengan berat molekul tinggi diduga menyebabkan efek mutagenic dan karsionogenik
Nitrogen Oksida (NOx) berasal dari pembakaran dari motor diesel, bersatunya oksigen dan nitrogen di udara ketika panas pembakaran terjadi. Dampak yang ditimbulkan antara lain:
1.      Setelah bereaksi di atmosfer, zat ini membentuk partikel-partikel nitrat amat halus yang menembus bagian terdalam paru-paru sehingga menyebabkan kerusakan paru-paru, dan mempengaruhi kapasitas fungsi paru dalam jangka panjang.
2.      Meningkatkan sensifitas asma bronkhiale
3.      Iritasi pada mata dan saluran pernafasan
Ozon (O3) terbentuk dari reaksi antara nitrogen oksida dan gas organik  atau hidrokarbon pekat yang dihasilkan dari emisi gas buang kendaraan maupun industri. Dampak yang ditimbulkan antara lain:
1.      Merupakan zat oksidan yang sangat kuat yag dapat menyebabkan inflamasi, selaput lendir dan mata.
2.      Luka dan kerusakan sel pada hewan percobaan
3.      Asma bronkhiale
Partikel-partikel seperti, Timah Hitam (Pb), Nikel dan Merkuri merupakan polutan yang menyebabkan pencemaran udara. Polutan tersebut bersumber dari emisi gas buang dari mesin diesel, Pb sebagai additive untuk menaikan angka oktan bahan bakar. Dampak yang ditimbulkan antara lain:
1.      Bau khas yanng mengganggu penciuman
2.      Asap kotor yang mengganggu mata atau penglihatan
3.      Kesehatan tubuh dapat terganggu
4.      Keracunan Pb pada awalnya, mudah marah, lesu, nafsu makan terganggu
5.      Kerusakan ginjal
6.      Mengganggu sistem pernafasan


c)      Upaya pemerintah Jakarta dalam mengatasi pencemaran udara, antara lain:
1.      Membuat undang-undang
Untuk menanggulangi masalah pencemaran , pemerintah Jakarta mengeluarkan undang-undang, yaitu:
·         Perda DKI Jakarta no. 12 thn 1971 tentang pencegahan pengotoran udara, air & lepas pantai dlm wilayah dki Jakarta
·         Keputusan gubernur kepala DKI Jakarta no. 1189 thn 1983 tentang Pedoman Analisis
Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) akibar kegiatan industri dan lain-lain diwilayah Jakarta
2.      Penambahan Fasilitas yang Sesuai
Upaya penambahan fasilitas yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk mengurangi pencemaran yang terjadi di wilayah  Jakarta, sebagai berikut:
·         Adanya kawasan three in one
·         Menambah jumlah koridor dan bus TransJakarta
·         Menambah jumlah LPS
·         Menyediakan WC berjalan
·         Menambah jumlah mobil penyedot tinja
3.      Penghijauan
Usaha penghijauan yang telah dilakukan oleh Pemda  Jakarta, antara lain melalui progam “penanaman sejuta pohon” di lima wilayah Jakarta. Setiap badan atau instansi diwajibkan memelihara tanaman, menanam pohon di sepanjang jalan protokol & membuat taman di tempat-tempat keramaian.




BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Masalah pencemaran udara di Jakarta di sebabkan oleh ulah dari masyarakat yang ada di Jakarta sendiri. Faktor yang paling banyak menyumbang pencemaran udara di Jakarta berasal dari aktivitas sehari-hari masyarakat, lebih spesifik lagi adalah berasal dari asap kendaraan bermotor. Kesehatan masyarakat Jakarta menjadi sasaran akibat dari polusi udara.  Untuk mengatasi masalah pencemaran udara berbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut.
 B. Saran
            Untuk mengatasi masalah pencemaran udara perlu adanya kerja sama dari semua pihak, baik dari pemerintah maupun dari kesadaran masyarakat jakarta itu sendiri. Beberapa solusi saran untuk mengatasi pencemaran udara di Jakarta:
Pemerintah, menetapkan peraturan kendaraan bermotor dengan memperketat kepemilikan kendaraan pribadi, sehingga masyarakat akan lebih memilih naik transportasi umum. Selain itu menetapkan peraturan tentang pendirian pabrik-pabrik. Pemerintah bertindak tegas apabila ada yang melanggar peraturan tersebut, agar masyarakat segera sadar dan jera. Ruang hijau yang memenuhi syarat di sediakan oleh pemerintah serta benar-benar di rawat. Ditanam di pinggir-pinggiran jalan untuk mengurangi pencemaran udara.
Masyarakat, tidak merusak fasilitas yang ada khususnya fasilitas yang mendukung pengurangan pecemaran lingkungan. Mengurangi kepemilikikan kendaraan pribadi, cukup satu atau dua dalam satu keluarga. Hal yang penting adalah kesadaran untuk menjaga lingkungan agar udara selalu bersih.



Daftar Pustaka
Putra.2009.PENCEMARAN UDARA,DAMPAK DAN SOLUSINYA.
               
http://putracenter.net/2009/01/07/pencemaran-udara-dampak-dan-solusinya/
Awi.2010.Penurunan Kualitas Udara Akibat Pencemaran Udara di
                Jakarta
.http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=a
                rticle&id=121:pencemaran-udara-menyebabkan-penurunan-kualitas-udara-di-
                jakarta&catid=36:yang-perlu-anda-ketahui&Itemid=28
Anonim.2011.Upaya Pemerintah DKI Jakarta Mengatasi Pencemaran.
                http://6bpramudithodb3.wordpress.com/2011/03/21/upaya-pemerintah-dki- 
                jakarta-mengatasi-pencemaran/
Anonim .2012. Pencemaran udara. http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara