TUGAS
MATA KULIAH EKOLOGI
EKOSISTEM
MARINE
DI SUSUN
OLEH :
1. Leny
Maryani K5412046
2. Riyan
Astiti Pradikka K5412068
3. Praditya
Ongky G K5412060
4. Said
Mustafa K5412070
5. Wildhan
Dayu Hardhoni K5412080
Program Studi Geografi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan,
oleh karena itu Indonesia di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut
Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Demikian luas
serta keragaman makhluk hidup di dalam yang kesemuanya membentuk dinamika
kehidupan di laut yang saling berkesinambungan.
Laut
memiliki peranan penting dalam keberlangsungan kehidupan khususnya ekosistem
laut itu sendiri. Akantetapi, dewasa ini muncul berbagai masalah terkait
ekosistem ( ekosistem marine khususnya ). Maka dari itu kita perlu untuk
mengkaji tentang ekosistem laut / marine.
B. Rumusan Masalah
Ø
Apakah pengertian ekosistem laut?
Ø
Apakah jenis-jenis ekosistem yang
terdapat di laut?
Ø
Apasajakah makhluk hidup yang hidup di
laut?
Ø
Apasajakah manfaat laut bagi kehidupan
kita?
C. Tujuan
Ø Mengetahui
pengertian ekosistem marine / laut.
Ø Mengetahui
apasaja jenis-jenis ekosistem yang terdapat di laut.
Ø Mengetahui
apasajakah makhluk hidup yang hidup di laut.
Ø Mengetahui tentang apasaja manfaat laut bagi kehidupan
kita.
BAB II
KAJIAN TEORI
D. Pengertian Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan menyeluruh
antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi.
E. Pengertian Ekosistem
Laut
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem
marine merupakan ekosistem yang terdapat di perairan laur, terdiri atas ekosistem perairan dalam,
ekosistem pantai pasir dangkal/bitarol, dan ekosistem pasang surut. Ekosistem
laut merupakan salah satu ekosistem alamiah akuatik yang paling besar di planet
bumi. Khusus untuk Indonesia yang merupakan salah satu negara Kepulauan , luas
territorial didominasi oleh lautan. Dengan demikian , bisa diasumsikan bahwa
ekosistem laut memiliki peranan penting bari rakyat Indonesia dan juga bagi
masyarakat dunia dalam skala yang lebih besar.
Ekosistem air laut
memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut :
- Memiliki luas 2/3 wilayah bumi atau sekitar 70 sampai 80%.
- NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%. Akan tetapi masing-masing titik memiliki kadar garam yang bervariasi tergantung wilayah lautnya. Misalnya di laut tropika kadar garam tinggi teteapi di laut dengan iklim yang dingin kadar garam justru lebih rendah.
- Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
- Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.
F. Jenis-jenis Ekosistem Laut
Ekosistem laut dibagi
lagi ke dalam beberapa jenis ekosistem , yakni :
1.
Ekosistem pantai,
yang letaknya berhadapan langsung dengan daratan juga wilayah pasang surut.
2.
Ekosistem Estuari
atau Muara adalah titik dimana ekosistem laut dan ekosistem sungai bertemu.
3.
Ekosistem Terumbu
Karang adalah jenis ekosistem yang didominasi bebatuan karang dan dihuni banyak
organisme atau biota laut.
Pembagian zona laut berdasarkan kedalaman
Laut merupakan wilayah yang sangat luas,
lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi. Wilayah ekosistem laut sangat terbuka
sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar. Daya tembus cahaya Matahari ke
laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah, yaitu daerah
laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik, daerah
laut yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat
daerah remangremang cahaya yang disebut daerah disfotik. Berdasarkan
jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona
litoral, neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik,
mesopelagik, batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.
a. Zona litoral/ekosistem perairan dalam
Komunitas
ekosistem perairan dalam di Indonesia belum banyak diketahui secara pasti. Hal ini
dikarenakan belum dikuasainya perangkat teknologi untuk meneliti hingga
mencapai perairan dalam, tetapi secara umum keanekaragaman komunitas kehidupan
yang ada pada perairan dalam tersebut tidaklah setinggi ekosistem di tempat
lain. Komunitas yang ada hanya konsumen dan pengurai, tidak terdapat produsen
karena pada daerah ini cahaya Matahari tidak dapat tembus. Makanan konsumen
berasal dari plankton yang mengendap dan vektor yang telah mati. Jadi, di dalam
laut ini terjadi peristiwa makan dan dimakan. Hewan-hewan yang hidup di
perairan dalam warnanya gelap dan mempunyai mata yang indah yang peka dan
mengeluarkan cahaya. Daur mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke
tengah laut pada lapis atas. Perpindahan air ini digantikan oleh air dari
daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari lapis bawah
ke atas.
b. Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal
Komunitas
ekosistem pantai pasir dangkal terletak di sepanjang pantai pada saat air
pasang. Luas wilayahnya mencakup pesisir terbuka yang tidak terpengaruh sungai
besar atau terletak di antara dinding batu yang terjal/curam. Komunitas di
dalamnya umumnya didominasi oleh berbagai jenis tumbuhan ganggang dan atau rerumputan.
c.
Zona Batial atau titik remang-remang
Dengan kedalaman antara 200 sampai 2000
meter di bawah laut , hewan yang hidup di titik ini adalah nekton. Tak ada lagi
produsen.
d. Zona oseanik
Zona oseanik merupakan wilayah ekosistem
laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus cahaya Matahari sampai ke
dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air dipermukaan
tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas
dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.
Masih
ada pembagian ekosistem laut lainnya yang didasarkan pada intensitas cahaya,
yakni :
1. Wilayah fotik , yakni bagian laut yang bisa
ditembus cahaya. Kedalamannya sampai 200 meter.
2. Wilayah Twiligt adalah titik remang-remang
yang minim cahaya sehingga produsen kurang karena tidak bisa melakukan
aktifitas fotosintesis. Kedalamannya antara 200 sampai 200 meter.
3. Wilayah afotok adalah titik dimana tak ada
sama sekali cahaya matahari yang mampu menembusi lautan.
G. Biota Laut
Dalam ekologi,
biota adalah keseluruhan kehidupan yang ada pada satu wilayah geografi tertentu
dalam suatu waktu tertentu. Pembatasan luas wilayah geografi atau cakupan waktu
dapat bersifat lokal atau sesaat hingga keseluruhan planet atau rentang waktu
yang panjang. Sebagai contoh penyebutan misalnya "biota laut di lepas
pantai Teluk Jakarta setelah pembuatan rumpon buatan". Biota planet bumi tinggal di
dalam biosfer.
Laut merupakan sebuah ekosistem besar
yang menjadi tempat hidup bagi berbagai macam biota laut, dari yang berukuran
kecil hingga yang berukuran besar, yang hidup di pesisir hingga hidup di laut
dalam. Biota laut adalah berbagai jenis organisme hidup di perairan laut yang
menurut fungsinya digolongkan menjadi tiga, yaitu produsen merupakan biota laut
yang mampu mensintesa zat organik baru dari zat anorganik, kedua adalah
konsumen merupakan biota laut yang memanfaatkan zat organik dari luar tubuhnya
secara langsung. Dan yang ketiga adalah redusen merupakan biota laut yang tidak
mampu menelan zat organik dalam bentuk butiran, tidak mampu berfotosintesis
namun mampu memecah molekul organik menjadi lebih sederhana.
Penggolongan biota laut menurut sifat
hidupnya dibedakan menjadi plankton merupakan semua biota yang hidup melayang
di dalam air yang pergerakkannya ditentukan oleh lingkungannya. Kemudian nekton
adalah semua biota yang dapat berenang bebas dan mengatur sendiri arah
perherakkannya dan bentos merupakan semua biota yang hidup didasar perairan
baik membenamkan diri, menempel maupun merayap.
Perubahan kondisi laut yang terjadi
dimasa lalu hingga saat ini ditambah dengan interaksi biota laut dalam
pemangsaan merupakan faktor yang berpengaruh terhadap daya adaptasi pada biota
laut. Kemampuan adaptasi biota laut yang berlanjut dalam jangka waktu lama yang
akhirnya menjadi sebuah evolusi menjadikan keanekaragaman biota laut menjadi
tinggi. Selain itu, laut dengan berbagai kondisi fisik, kimia dan topografi
menjadikan biota laut yang hidup didalamnya semakin beragam.Keragaman biota
laut yang terdapat di wilayah perairan laut Indonesia begitu tinggi. Mulai dari
ikan, moluska, krustasea, alga sampai dengan karang kesemuanya ditemukan di
perairan laut Indonesia dengan jenis yang sangat beragam. Salah satu bukti
tingginya keanekaragaman biota laut di Indonesia adalah dengan
terbentuknya Coral
Triangle Initiative (CTI) dan
Indonesia termasuk didalamnya bersama beberapa negara lain seperti Filipina,
Australia, Timor Leste, dan Papua New Guinea. Lebih dari 500 jenis karang hidup
di perairan Indonesia, khususnya di perairan laut wilayah timur Indonesia.
Kondisi demikian memungkinkan biota laut lain yang hidup berasosiasi dengan
terumbu karang maupun yang hidup dan mencari makan pada ekosistem terumbu
karang semakin beragam dan belum banyak diketahui. Hal ini mendorong para
peneliti dari dalam negeri maupun luar Indonesia berlomba untuk menggali,
mengetahui dan menemukan jenis-jenis biota laut baru. Sehingga kita sebagai
peneliti di bidang kelautan dituntut tidak hanya mengetahui namun diharapkan
mampu mengenali dengan baik biota yang akan di teliti.
Pengetahuan tentang cara mengenali biota
laut kurang diminati, karena untuk mengetahui jenis atau nama spesies biota
laut secara detil tidaklah mudah dan memerlukan waktu yang cukup panjang.
Namun, hal ini sangat penting untuk dipelajari mengingat Indonesia adalah
negara dengan megabiodiversity.
H. Manfaat Laut bagi Kehidupan Manusia
Manfaat Laut Bagi
Kehidupan Manusia
Indonesia memiliki wilayah perairan yang sangat
luas,namun keadaan laut di negara kita sangat kurang terjaga sehingga banyak
ancaman sengketa mengenai batas wilayah perairan laut Indonesia dengan
negara-negara tetangga.
Laut merupakan bagian dari samudera.Lautan adalah laut
yang sangat luas.Laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah yang sangat
banyak dan menggenangi yang membagi daratan atas benua atau pulau.
Air merupakan sumber utama yang dibutuhkan setiap
makhluk hidup.Air memiliki peranan yang sangat kuat di dalam kehidupan.Keadaan
negara Indonesia yang terletak atau dikelilingi lautan ini mendatangkan manfaat
yang besar bagi warga yang hidup atau tinggal di dalamnya.Di dalam dan di atas
laut terdapat kekayaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.
Berikut akan diuraikan
beberapa manfaat laut bagi kehidupan manusia, yaitu:
1.Laut sebagai sumber
makanan
Dikatakan laut sebagai sumber makanan,karena makanan
yang biasa kita makan berasal dari laut,seperti ikan,rumput laut,garam,dsb.Ikan
banyak dijumpai di daerah pertemuan arus panas dan dingin seperti yang terdapat
di Jepang,Selat Malaka,New Foundlandbank.
2.Untuk mengontrol
iklim dunia
Tanpa peranan laut,maka hampir keseluruhan planet Bumi
ini akan menjadi terlalu dingin bagi manusia untuk hidup,karena laut memiliki
peranan penting dalam mengontrol iklim dunia dengan memindahkan panas dari
daerah ekuator menuju daerah kutub.Hampir 60% penduduk hidup atau tinggal di
daerah sekitar pantai.Bumi ditutupi oleh air yaitu sekitar 70% dikelilingi oleh
air.
Air laut bergerak secara terus-menerus mengelilingi
Bumi dalam satuan sabuk aliran yang sangat besar yang disebut dengan “Global
Conveyor Belt” bergerak dari permukaan ke dalam samudera dan kembali lagi ke
eprmukaan.Angin,temperatur dan salinitas(kadar garam air laut) air laut
mengontrol sabuk aliran global.Sabuk aliran ini yang kemudian memindahkan
energi panas yang dipancarkan oleh Matahari ke Bumi.
Angin laut membawa uap yang merupkaan sumber untuk
turunnya hujan didaratan ataupun lautan.Arus laut panas dapat memperbaiki
keadaan iklim di daerah-daerah yang didatangi arus tersebut,sebab
dengan datang nya arus panas ke arus dingin akan menyebabkan pertemuan kedua
arus sehingga menjadikan atau membentuk arus baru.
Lautan berperan menangkap karbon dioksida (CO2) dari
atmosfer dalam jumlah yang sangat besar.Sekitar ¼ CO2 tersebut diserap dan
disimpan dilautan.CO2 yang tersimpan di dlaam laut hingga berabad-abad mampu
mengurangi pemanasan global atau bahasa keren nya ”Global Warming”..
Laut memilik peranna yang sangat besar bagi kehidupan
makhluk hidup.Manusia sebagai makhluk yang paling tinggi derajat nya dan
memiliki akal pikiran maka sudah seharusnya menjaga laut dan tetap
melestarikaknnya,bukan malah merusak nya(mengambil keuntungan nya saja tanpa
memikirkan akibat nya di masa yanga kan datang).
Jika ekosistem laut berkurang maka kemampuan laut
untuk menyerap CO2 akan berkurang pula,maksud dari berkurang nya ekosistem
lauta seperti rusaknya terumbu karang dan hutan bakau.Kerusakan hutan bakau
semakin marak terjadi karena banyak masyarakat yang mengalihkan fungsi
lahan.Dan kerusakan terumbu karang seperti eksploitasi terumbu karang tanpa ada
penanaman nya kembali.
3.Laut sebagai tempat
rekreasi dan Hiburan
Selain digunakan untuk iklim dunia dan sumber
makanan,laut juga dapat dijadikan salah satu pilihan untuk dijadikan tempat
berwisata/rekreasi.Misalnya,:
·
Jika airnya jernih maka
dapat digunakan untuk tempat pemandian
·
Dapat dijadikan objek
tourisme jika memiliki teluk-teluk yang indah
·
Dapat dijadikan tempat
menyelam,jika laut itu memiliki terumbu karang yang indah dan makhluk laut yang
ada di sekitar terumbu karang itu.
4.Pembangkit Listrik
Tenaga Ombak,Angin,Pasang Surut,dsb
5.Tempat Budidaya
Ikan,Kerang Mutiara,Rumput Laut,dsb
Laut juga berperan di dalam mata pencaharian
manusia,laut dijadikan tempat budidaya untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia
terutama bagi orang-orang yang tinggal di daerah pantai atau laut.
6.Laut sebagai tempat barang tambang
Di
Laut dangkal sekitar Asia Tenggara telah terbukti banyak ditemukan barang
tambang serta minyak bumi.Saat ini kita tinggal menikmati hasil dari
pengendapan makhluk-makhluk laut yang telah mati jutaan tahun yang lalu yang
kita kenal dengan nama”minyak bumi”.
Di laut pinggiran daerah Continental Self banyak
terdapat endapan mineral yang sangat berguna bagi industri,seperti yang
terdapat di Bangka dan Belitung.
7.Sebagai Objek Riset
Penelitian
Laut
sering digunakan sebagai tempat dan alat bantu untuk penelitian yang
terkait tentang morfologi dasar laut,gerakan air laut,salinitas air
laut,proses-proses yang terjadi didalam laut,bagaimana kehidupan di dalam laut
serta manfaat laut bagi manusia,terutama penduduk sekitar.
8.Laut sebagai Sumber
Air Minum
Jika
kita berfikir sesaat,pasti yang terlintas di benak kita “bagaimana mungkin air
laut dapat diminum,sementara rasanya asin”.Memang benar,air laut tidak bisa
diminum secara langsung.Air laut dapat diminnum jika telah melalui sebuah
proses yang disebut dengan “DESALINASI”.
9.Laut sebagai Jalur
Transportasi
Sebelum
ada jalan darat dan udara,maka laut lah yang berperan penting dalam proses
transportasi.Laut merupakan jalur transportasi yang baik dan mudah sebab tidak
perlu membuad jalan seperti jalur transportasi darat.
10.Manfaat Laut bagi
penduduk lokal
Peranan
laut bagi penduduk lokal sangat lah besar.Karena selain sebagai mata
pencaharian mereka ,laut juga merupakan bagian yang tak terlepas dari
tanggungjawab mereka sebagai nelayan untuk dikelola dan di pelihara dengan penuh
rasa tanggungjawab.Awalnya penduduk lokal mengartikan laut sebagai salah satu
bagian saja dari wilayah negara kita yang diciptakan oleh sang pencipta,namun
setelah mereka merasakan fungsi yang begitu besar dari laut itu maka penduudk
lokal menempatkan laut itu sebagai lahan dan sumber kehidupan bagi mereka untuk
melanjutkan dan mempertahankan kehidupan dalam rangka menuju kepada kehidupan
yang sejahtera dan lebih baik.Fungsi laut bagi kehidupa pneduduk lokal yaitu:
·
Berfungsi sebagai
kekayaan alam yang perlu dijaga,dikelola dan dilestarikan.
·
Laut sebagai lahan
mereka menggantungkan hidup an meneruskan hidup(sebagai tempat mata
pencaharian).
·
Laut berfungsi sebagai
sarana bagi penduduk lokal untuk mengembangkan keterampilan mereka di bidang
perikanan.
BAB
III
PEMBAHASAN
CONTOH
PERMASALAHAN EKOSISTEM MARINE
Indonesia merupakan Negara Kepulauan , kira-
kira sekitar 70 % wilayah Indonesia tertutup oleh perairan. Keadaan tersebut
menjadikan Indonesia termauk kedalam negara yang memiliki kekayaan sumber daya
perairan yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat
beranekaragam. Keanekaragaman sumberdaya perariran Indonesia meliputi
sumberdaya ikan maupun sumberdaya terumbu karang.
Terumbu karang mempunyai fungsi yang amat
penting bagi kehidupan laut. Fungsi-fungsi tersebut diantaranya :
1.
Sebagai
Spawning Ground dan Nursery Ground. Secara alami , terumbu karang merupakan
habitat bagi banyak spesies laut untuk melakukan pemijahan, peneluran,
pembesaran anak, makan dan mencari makan (feeding dan foraging) terutama bagi
sejumlah spesies yang memiliki nilai ekonomis penting.
2.
Sebagai
pelindung pantai, dan ekosistem pesisir lain (padang lamun dan hutan mangrove)
dari terjangan arus kuat dan gelombang besar.
Karena besar serta luas lautan, sehingga
manusia masih saja menganggap bahwa seakan- akan sumberdaya laut tak akan
pernah habis dimanfaatkan oleh manusia, lautan memiliki daya tampung yang tak
ada batasnya, sehingga dianggap sebagai tempat pembuangan samph dan sisa-sis
lainnya sepanjang masa dan tidak perlu ada usaha pelestarian lingkungan laut.
Namun kenyataan telah menunjukkan bahwa
pendapat tersebut tidak tepat karena sumber daya alam laut ternyata juga
mempunyai batas-batas untuk dimanfaatkan manuisa. Sebagai akibat pertumbuhan
penduduk yang cepat da perkembangan pemanfaatan teknologi yang relatif pesat
dan usaha pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah secara serentak
hampir semua sektor , juga memberikan tekanan-tekanan yang besar bagi lautan dn
wilayah pesisir . meskipun kerusakan lingkungan ini sifatnya masih terlokalisir
, namun bila tidak diadakan usaha pencegahan dan penanggulangan yang sistematis
dan berkesinambungan dikhawatirkan bahwa masalah lingkungan tersebut akan
meluas dan menimbulkan kerugian yang lebih besar.
Contoh masalah lingkungan dan kelestarian
sumberdaya laut di Indonesia saat ini adalah rusaknya terumbu karang. Hal ini
disebabkan karena adanya illegal fishing. Illegal fishing merupakan kegiatan
penangkapan yang dilakukan oleh nelayan tidak bertanggung jawab dan bertentangan
oleh kode etik penangkapan. Illegal Fishing termasuk kegiatan mall praktek
dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan yang merupakan kegiatan pelanggaran
hukum. Kegiatan ini umumnya bersifat merugikan bagi sumber daya perairan yang
ada. Kegiatan ini semata-mata hanya akan memberikan dampak yang kurang baik
bagi ekosistem perairan akan tetapi memberikan keuntungan besar bagi nelayan.
Dalam kegiatan penangkapan yang dilakukan nelayan dengan cara dan alat tangkap
yang bersifat merusak yang dilakukan nelayan. Illegal fishing adalah penggunaan
alat tangkap yang dapat merusak ekosistem seperti kegiatan penangkapan dengan
pemboman, dengan menggunakan racun,dll.
Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan
peledak ini merupakan cara yang sering digunakan oleh nelayan tradisional di
dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan khususnya didalam melakukan penangkapan
ikan karang. Penangkapan ikan-ikan karang dengan menggunakan bahan peledak
dapat memberikan akibat yang kurang baik bagi ikan-ikan yang akan ditangkap
maupun untuk terumbu karang yang terdapat pada lokasi penangkapan .
Penggunaan bahan peledak dalam penangkapan
ikan di sekitar daerah terumbu karang menimbulkan efek samping yang sangat
besar. Selain rusaknya terumbu karang yang ada di sekitar lokasi peledakan, juga
dapat menyebabkan kematian biota lain yang bukan merupakan sasaran penangkapan.
Oleh sebab itu, penggunaan bahan peledak berpotensi menimbulkan kerusakan yang
luas terhapa ekosistem terumbu karang. Meskipun demikian, tetapi nelayan masih
saja tetap menggunakan bahan peledak didalam melakukan kegiatan penangkapan
karena hasil yang mereka peroleh cenderung lebih besar dan cara yang dilakukan
untuk melakukan proses penangkapan tergolong mudah.
Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya kegiatan illegal fishing baik secara
internal maupun eksternal. Faktor-faktor yang menyebabkan kegiatan ini seperti
adanya pelaku kegiatan yang didasari karena kurangnya kesadaran akan pentingnya
sumberdaya perikanan, adanya pasokan bahan baku khususnya untuk kegiatan pemboman
dan kegiatan pembisuan, lemahnya informasi dan pengetahuan yang dimiliki
nelayan tentang kerugan yang ditimbulkan akibat illegal fishing, kemiskinan
masyarakat nelayan , lemahnya hukum tentang perikanan, dan kurangnya armada
perikanan yang dimiliki.
Antisipasi yang dapat dilakukan terhadap
illegal fishing :
1.
Peningkatan
kesadaran masyarakat nelayan akan bahaya yang ditimbulkan dari illegal fishing.
2.
Peningkatan
pemahaman dan pengetahuan nelayan tentang illegal fishing.
3.
Melakukan
rehabilitas terumbu karang
4.
Membuat
alternatif habitat karang sebagai habitat ikan sehingga daerah karangalami
tidak rusak akibat penangkapan ikan.
5.
Mencari
akar penyebab dari masing-masing masalah yang timbul dan mencarikan solusi yang
tepat untuk mengatasinya.
6.
Melakukan
penegakan hukum mengenai perikanan khusunya dalam hal pemanfaatn yang
bertanggung jawab.
7.
Meningkatkan
pengawasan dengan membuat badan khusus yang menangani dan bertanggung jawab
terhadap kegiatan illegal fishing.
Selain rusaknya ekosistem terumbu
karang, juga adanya maslah mengenai pencemaran laut. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan makin meningkatnya
lingkungan industri mengakibatkan makin banyak bahan-bahan yang bersifat racun
yang dibuang ke laut dalam jumlah yang sulit untuk dapat dikontrol secara
tepat. Pencemaran laut merupakan suatu ancaman yang benar-benar harus ditangani
secara sungguh-sungguh. Banyak kecelakaan dilautan yang menyebabkan tercecernya
bahan-bahan yang bersifat racun dalam jumlah yang sangat besar.
Beberapa masalah
pencemaran di laut dan sebabnya :
1.
Pencemaran Minyak
Saat
ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga
kecelakaan-kecelakaan yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hampir
tidak bisa dielakkan.Kapal tanker mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar
tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran minyak dilautan, ini akan mengakibatkan
minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa arus dan terbawa
ke pantai.
Pencemaran
minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh-tumbuhan yang hidup
disuatu daerah.Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang
suka berenang diatas permukaan air. Tubuh burung akan tertutup minyak sehingga
untuk membersihkannya, mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum
minyak dan mencemari diri sendiri.Selain itu, mangrove dan daerah air payau
juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan segera menghancurkan
ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran
minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.
2.
Pencemaran logam berat
Logam-logam
berat yang masuk kedalam tubuh hewan umumnya tidak dikeluarkan lagi dari tubuh
mereka.Karena itu logam-logam cenderung untuk menumpuk di dalam tubuhnya.
Sebagi akibatnya logam-logam tersebut akan terus berada di sepanjang rantai
makan. Hal ini disebabkan oleh karena predator pada satu trofik level makan
mangsa mereka dari trofik yang lebih rendah yang telah tercemar (ikan dimakan
oleh manusia). Disini terlihat bahwa kandungan konsentrasi logam berat terdapat
lebih tinggi pada tubuh hewan yang letaknya lebih tinggi didalam tropik
level.Jadi predator tingkat tinggi (dengan umur lebih panjang) lebih banyak
menumpuk logam berat.
Pengaruh logam berat terhadap ekosistem laut :
Logam
berat yang dilimpahkan ke perairan, baik sungai ataupun laut akan mengalami
proses-proses seperti pengendapan, adsorpsi dan absorpsi oleh
organisme-organisme perairan.
3.
Sampah
Sampah yang mengandung kotoran
minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran sungai (DAS).
Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi yang
tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan
memperkaya kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang
membuat kondisi lingkungan menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.
Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnya kandungan
oksigen khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar
pada kehidupan tumbuh-tumbuhan dan hewan yang hidup disitu. Pada keadaan yang
paling ekstrim, jumlah spesies yang ada didaerah itu akan berkurang secara
drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar dari estuarin kehabisan oksigen.
Sehingga mikrofauna yang dapat hidup hanya dari golongan cacing.Jenis-jenis
sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat, sehingga
pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan
terbuka.
Contoh Kasus di Indonesia
Kondisi Hutan Mangrove
di Pantai Utara Cirebon
Kerusakan
hutan mangrove di pantai utara (pantura) Cirebon, Jawa Barat, kian luas. Saat
ini hutan mangrove di Kabupaten Cirebon tinggal 70 hektare atau 5,4 kilometer
(km) dari 54 km garis pantai. Berdasarkan pantauan, dari 54 km garis
pantai di wilayah Cirebon hanya ada 10% dari yang kondisinya baik dan masih
ditumbuhi hutan mangrove. Selebihnya mengalami pendangkalan yang antara lain
disebabkan tumpukan sampah serta abrasi. Seperti terlihat di pantai
Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon. Abrasi sudah menggerus
areal pertambakan. Air laut maju ke arah darat sekitar 50 meter. “Setidaknya
sudah ada 10 hektare daratan yang hilang dalam tiga tahun terakhir ini,” kata
Kepala Desa Pasindangan Misnadi. Tidak hanya itu, sampah yang terdiri
dari plastik, kain hingga kaleng pun menggunung di tepi pantai. Bahkan tidak
hanya di Pantai Pasindangan, tumpukan sampah pun ditemukan di hampir semua
muara sungai di sepanjang pantai Kabupaten dan Kota Cirebon. Antara lain di
muara Sungai Bondet, Kesenden, Cangkol, Mundu hingga Gebang.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pecinta
Sungai Kabupaten Cirebon Bambang Sasongko mengungkapkan, akibat menumpuknya
sampah dan abrasi membuat bibit bakau yang ditanam untuk penghijauan pantai
hanya 30% saja yang bisa tumbuh. Menurut Bambang, saat ini di wilayah Cirebon
hutan mangrove hanya ada di Kecamatan Pangenan dan Losari. “Luas arealnya hanya
sekitar 70 hektare atau hanya 5,4 km garis pantai,” katanya. Sisanya masih
berbentuk tanah kosong bekas tambak, bahkan perumahan penduduk. Di sisi lain,
Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon Iskukuh mengungkapkan luas
hutan bakau di pesisir Kabupaten Cirebon pada 20 tahun lalu masih ada 54 km.
“Pembukaan tambak udang membuat hutan bakau berkurang drastis,” katanya.
Hutan mangrove di pesisir utara Cirebon
sebelumnya memiliki produktivitas primer yang termasuk tinggi karena hutan
mangrove dapat memberikan kontribusi besar terhadap kelangsungan hidup
organisme yang hidup pada ekosistem tersebut. Namun, karena Kerusakan hutan
mangrove di pantai utara (pantura) Cirebon, Jawa Barat, kian luas dikarenakan
adanya pendangkalan akibat dari proses sedimentasi dalam skala besar dan luas
dapat merusak ekosistem mangrove karena tertutupnya akar nafas dan berubahnya
kawasan menjadi daratan. Selain itu, permasalahan lainnya adanya tumpukan
sampah yang mengakibatkan penurunan kandungan oksigen yang terlarut dalam air,
mengalami dekomposisi sehingga menghasilkan hidrogen sulfida (H2S) dan amoniak
(NH3) yang keduanya merupakan racun bagi organisme yang hidup pada rantai
makanan ekosistem tersebut. Adapula sampah padat yang dapat mengakibatkan
kematian pohon-pohon mangrove dan pertambakkan udang mengakibatkan terganggunya
pula siklus rantai makanan, energi dan materi pada ekosistem tersebut.
Daun mangrove yang gugur yang
menghasilkan gula lewat proses fotosintesis hanya memakai energi matahari dan
C02 dari udara pada tingkatan trofik ekosistem mangrove sebagai produsen.
Kemudian detritus (pengurai) pada tingkatan trofik sebagai dekomposer pada
ekosistem ini yaitu mikrobial menghancurkan atau menguraikan senyawa organik
yang berasal dari penghancuran luruhan daun dan ranting mangrove yang jatuh ke
substrat perairan pada ekosistem mangrove. Daun mangrove yang mengalami
perubahan komposisi senyawa di konsumsi oleh kepiting, kerang dan udang, pada
tingkatan trofik sebagai konsumen tingkat II. Pada rantai makanan, aliran
energi dan materi pada ekosistem ini juga timbul predasi yaitu siklus pemangsa
dan dimangsa dimana ikan, burung bangau pada tingkatan trofik menempati posisi
konsumen tingkat III.
Rantai
makanan yang terdapat di ekosistem mangrove dengan rantai makanan di tambak.
Konversi ekosistem mangrove menjadi
tambak merupakan faktor utama penyebab hilangnya hutan mangrove dunia, tidak
terkecuali di pesisir utara Jawa Barat ini. Di kawasan umumnya terdapat banyak
pertambakan udang dengan salinitas tinggi sehingga ekosistem mangrove di
kawasan ini mengalami perubahan dan penurunan secara perlahan. Mulai dari
tingkatan trofik bukan lagi di awali dari daun mangrove yang gugur sebagai
produsen tapi plankton yang mempunyai peranan penting dalam mengatur
kelangsungan hidup biota perairan. Kemudian di konsumsi oleh oleh udang dimana
pada tingkatan trofik sebagai konsumen tingkat II.
Bagan
rantai makanan, alir energi beserta materi setelah terjadinya perubahan lahan
konversi menjadi tambak udang
Pada perubahan ekosistem mangrove menjadi
lahan tambak udang rantai makanan, aliran energi beserta materi juga mengalami
perubahan. Dimana detrivitor pada lahan tambak udang ini adalah
plankton, plankton terdiri dari fitoplankton dan zooplankton. Dimana
fitoplankton merupakan organisme memilki kandungan unsur hara yang berlebih dan
ini sangat sesuai dengan kondisi yang kaya unsur hara dan kecendrungan
kandungan oksigen terlarut yang rendah. Selain itu ada zooplankton,
organisme ini sering memangsa fitoplankton. Plankton pada lahan udang di
konsumsi oleh udang, pada tingkatan trofik sebagai konsumen tingkat II.
KESIMPULAN
Ekosistem
laut atau biasa disebut juga ekosistem marine merupakan ekosistem yang terdapat
di perairan laut. Ekosistem marine merupakan salah satu ekosistem alamiah akuatik terbesar di
planet bumi. Di Indonesia, wilayahnya sebagian besar terdiri dari ekosistem
marine, jadi bisa disimpulkan marine/laut di Indonesia berperan penting bagi
kehidupan masyarakat Indonesia. Jadi eksplorasi SDA di Indonesia bisa beragam,
tidak hanya dari daratan tetapi juga bisa dari perairan, khusunya
Marine/lautan.
Marine/lautan
memiliki beberapa jenis seperti Ekosistem pantai,Estuari,dan Terumbu Karang.
Dan juga dibagi menjadi beberapa zona seperti Zona
Litoral,Neritik,Batial,Oseanik. Dan ada pembagian berdasarkan intensitas cahaya
yakni Wilayah Fotik,Twilight,dan Afotok.
Laut
merupakan sebuah ekosistem besar yang menjadi tempat hidup bagi berbagai macam
biota laut, dari yang berukuran kecil hingga yang berukuran besar, yang hidup
di pesisir hingga hidup di laut dalam. Mempelajari tentang biota laut sangat
penting, namun kurang diminati dikarenakan beberapa faktor, padahal untuk
menjaga dan melestarikan kita harus mengetahui ilmu tentang laut mengingat
negara Indonesia adalah negara Megabiodiversity.
Indonesia
adalah negara maritimn wilayahnya sebagian besar adalah laut, dan laut memiliki
manfaat untuk kehidupan manusia. Namun di negara kita ini kondisi laut kurang
terjaga dan sering mendapat ancaman sengketa dari negara llain mengenai batas
wilayah perairan laut Indonesia. Beberapa manfaat laut antara lain adalah
Sebagai sumber makanan, Pengontrol iklim dunia, Rekreasi dan Hiburan,
Pembangkit listrik, Tempat budidaya, Tempat Barang Tambang, Objek riset
penelitian, Sumber air minum, Jalur transportasi, dll.
Sebagai
Negara Kepulauan yang sekitar 70
% wilayah Indonesia tertutup oleh perairan. Keadaan tersebut menjadikan
Indonesia termauk kedalam negara yang memiliki kekayaan sumber daya perairan
yang tinggi dengan sumber daya hayati perairan yang sangat beranekaragam.
Keanekaragaman sumberdaya perariran Indonesia meliputi sumberdaya ikan maupun
sumberdaya terumbu karang. Karena besar serta luas lautan, sehingga manusia
masih saja menganggap bahwa seakan- akan sumberdaya laut tak akan pernah habis
dimanfaatkan oleh manusia, lautan memiliki daya tampung yang tak ada batasnya,
sehingga dianggap sebagai tempat pembuangan samph dan sisa-sis lainnya
sepanjang masa dan tidak perlu ada usaha pelestarian lingkungan laut.
Oleh
karena itu pengkajian ilmu tentang ekologi laut/marine sangat penting, karena
laut adalah ekosistem yang mendominasi di negara kita ini, dan termasuk
priortias utama pengeksplorasian SDA di Indonesia. Dengan pengkajian ilmu ini
kita bisa ikut andil dalam pelestarian ekosistem terbesar kita ini.
DAFTAR
PUSTAKA
Resosoedarmo,
R. Soedjiran.,Kuswata Kartawinata & Aprilani Soegiarto (1985). Pengantar
Ekologi. Jakarta : Fakultas Pasca Sarjana IKIP Jakarta
http://pobersonaibaho.wordpress.com/2011/05/11/kerusakan-ekosistem-perairan-terumbu-karang-akibat-cara-penangkapan-yang-ilegal/
diunduh tanggal 3 November 2013
http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/mengenal-ekosistem-laut.html diunduh tanggal 3 November 2013
http://indriiani.wordpress.com/category/marine-ecology/
diunduh tanggal 7 Nopember 2013
http://ciahh.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
diunduh tanggal 7 Nopember 2013