Rabu, 28 November 2012

KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA


Oleh :
Ana Pangesti
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pedidikan
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan, Surakarta – 57126

ABSTRAK

KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA. Terumbu Karang adalah sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga yang disebut zooxanhellae.Terumbu Karang mempunyai banyak manfaat yang diantaranya manfaat ekonomis dan manfaat ekologis. kelangsungan hidup Terumbu Karang dipengaruhi oleh faktor alam dan faktor manusia. Untuk mengetahui kondisi Terumbu Karang dapat dianalisis menggunakan beberapa metode. Metode itu diantaranya, Manta tow, transek garis,dan sensus.kondisi Terumbu Karang dapat dikelompokan berdasarkan kriteria baku kerusakan Terumbu Karang.Terumbu Karang dapat diberi perlakuan pencegahan sebelum terjadi kerusakan dan diberi perlakuan pemulihan pada Terumbu Karang yang sudah mengalami kerusakan.
Kata Kunci : Terumbu Karang, manfaat, faktor ,metode,perlakuan

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari lima pulau besar dan ribuan pulau kecil. Wilayah Indonesia sebagian besar adalah perairan wilayah daratannya hanya sepertiga dari wilayah keseluruhan.
Indonesia juga memiliki jumlah penduduk  terbesar kelima pada tingkat Dunia, yaitu kurang lebih 220 jiwa. Hampir 60 persen penduduk Indonesia di tinggal diwilayah pesisir. Maka tidak heran jika sebagian besar penduduk Indonesia melakukan aktivitas sehari-harinya selalu berkaitan dengan keberadaan sumberdaya disekitar tempat tinggal.
Wilayah pesisir Indonesia memiliki sumber daya berupa kekayaan dan keanekaragaman hayati. Salah satu keanekaragaman hayati yang ada diwilayah pesisir adalah Terumbu Karang. Terumbu Karang merupakan suatu organisme yang hidup di dasar perairan dan berupa bentukan batuan kapur yang cukup menahan gaya gelombang ombak. Perkembangan Terumbu Karang cepat, namun memiliki sensitif yang tinggi. Jika tersentuh benda asing Terumbu Karang akan mudah hancur. Faktor  lingkungan juga sangat mempengaruhi kelangsungan hidup Terumbu Karang. Faktor lain yang mempengaruhi faktor alam maupun aktivitas manusia. Faktor alam yang mempengaruhi kelangsungan hidup Terumbu Karang antara lain adalah cahaya matahari, suhu, salinitas, dan sedimen. Sedangkan aktifitas manusia merupakan faktor dominan yang menyebabkan kerusakan Terumbu Karang. Banyak pihak termasuk kaum elit yang tidak mau bertanggung jawab terhadap kepentingan mereka dalam mengeruk sumber daya lingkungan laut. Penyebab lain berasal dari masyarakat setempat yang mengakibatkan sumber daya laut mengalami degradasi sebagai akibat eksploitasi sumber daya laut yang tidak ramah lingkungan. Keawaman masyarakat tersebut adalah tantangan bagi para ahli untuk memperbaiki strategi hidup dan kearifan lokal masyarakat setempat. Oleh karena itu, semakin terasa bahwa untuk memberdayakan masyarakat diperlukan pemahaman sosiologi masyarakat pesisir.  Sosiologi masyarakat pesisir ini direkonstruksi dari basis sumberdaya dan bersumber pada aktivitas masyarakat yang terkait dengan sumberdaya alam lingkungan laut.
Bertitik dari kondisi Terumbu Karang di Indonesia yang semakin memprihatinkan bagi kelangsungan hidupnya, jurnal ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui lebih banyak informasi mengenai kondisi, penyebab dan penanggulangan terhadap Terumbu Karang di Indonesia.

Definisi Terumbu Karang
Dalam membicarakan mengenai ekosistem Terumbu Karang ada beberapa istilah yang kedengarannya sama, namun maknanya berbeda. Ada empat  istilah yang berkaitan dengan kata karang, yaitu: terumbu Karang, karang, batu karang dan karang batu. Terumbu Karang adalah bangunan kapur besar yang dibentuk dan dihasilkan oleh binatang karang dan organisme berkapur lainnya, sehingga membentuk suatu ekosistem yang kompak sebagai habitat bagi biota-biota laut. Karang adalah suatu kelompok organisme dari filum Coelenterata, kelas Anthozoa, terutama dari ordo Scleractinia yang merupakan pembentuk karang batu dan karang lunak. Karang batu adalah karang hidup yang khusus berkapur,biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik.sedangkan batu karang adalah karang yang sudah mati berupa batu kapur.
Terumbu Karang merupakan suatu ekosistem khas yang terdapat diwilayah pesisir daerah tropis. Terumbu terbentuk dari endapan masif kalsium Karbonat yang dihasilkan oleh organisme karang hermatipik yang hidup bersisbiosis dengan Zooxanthellae. Zooxanthellae dapat menghasilkan bahan organik melalui proses fotosintesis , yang kemudian disekresikan sebagian kedalam usus polip sebagai pangan.

Fungsi  dan Manfaat Ekosistem Karang
            Beberapa fungsi dan manfaat Terumbu Karang bagi kehidupan manusia baik dari segi ekonomi maupun penunjang kegiatan pariwisata, diantaranya:
1.      Tempat tinggal, berkembang biak dan mencari makan ribuan jenis ikan, hewan dan tumbuhan yang menjadi tumpuan kita
2.      Indonesia memiliki Terumbu Karang terluas di dunia, dengan luas sekitar 600.000 km2. Hal ini dapat menjadi sumber daya laut mempunyai nilai potensi ekonomi yang sangat tinggi
3.      Sebagai laboratorium alam untuk penunjang pendidikan ddan penelitian
4.      Dari segi fisik terumbu karang berfungsi sebagai pelindung pantai dari erosi dan abrasi, struktur karang yang keras dapat menahan gelombang dan arus sehingga mengurangi abrasi pantai dan mencegah rusaknya ekosistempantai lain seperti padang lamun dan mangrove
5.      Keindahan Terumbu Karang sangat potensial untuk wisata bahari. Masyarakat di sekitar Terumbu Karang dapat memanfaatkan hal ini dengan mendirikan pusat-pusat penyelaman, restoran,  penginapan sehingga pendapatan bertambah.

Kerusakan dan degradasi ekosistem karang
Terumbu karang mengalami banyak tekanan sebagai akibat dari pola pemanfaatan yang tidak ramah lingkunagan. Hasil pengamatan Suharsono menyatakan bahwa terdapat 325 stasiun yang tersebar di seluruh Indonesia, bahwa hanya 7 % Terumbu Karang Indonesia dalam kondisi sangat baik. Sebanyak 22 % dalam kondisi baik, 28 % dalam kondisi sedang dan 43 % dalam kondisi miskin. Wilkinson menempatka Terumbu Karang Indonesia dalam kategori kritis dan terancam.(Ambon:2011,dalam PENGENDALIAN EKOWISATA PESISIR DAN LAUT )
Berdasarkan data Departemen kelautan dan Perikanan, saat ini sekitar 70 % terumbu karang di laut Indonesia kondisinya sudah rusak parah dan hanya 30% yang masih relatif bagus.
Padang (ANTARA News) - Dinas Keluatan dan Perikanan (DKP) Sumatera Barat mencatat sekitar 70 persen dari 37 ribu hektare lebih luas terumbu karang di perairan Sumatera Barat (Sumbar) mengalami kerusakan.
"Umumnya kerusakan terumbu karang di Sumbar disebabkan terjadinya pengendapan dan peningkatan kekeruhan perairan dalam ekosistem karang akibat erosi tanah di daratan, serta kegiatan penggalian dan penambangan di sekitar terumbu karang," kata Kepala DKP Sumbar Yosmeri di Padang
Dari Jawa Tengah, kepulauan Karimun Jawa juga mengalami kerusakan cukup parah. Kepala Balai Taman Nasional Karimun Jawa, F Kurung menjelaskan,”Kerusakan terumbu karang itu selain disebabkan karena faktor alam, juga ulah manusia di masa lalu. “Kalau terumbu karang rusak, untuk merehabilitasinya butuh waktu pulihan tahun,” terangnya. Keberadaan terumbu karang tiu sangat vital sebagai ekosistem laut. Selain membuat ikan betah tinggal dan berkembang biak, juga merupakan objek wisata bahari paling diminati wisatawan. “Kalau terumbu karang terawat, maka efek positifnya sampai juga ke masyarakat,” terangnya kepada Suara Merdeka. (Aji Wihardandi:2012)
Dari Jawa Timur dilaporkan bahwa kondisi kekayaan bawah laut kekayaan bawah laut Provinsi Jawa Timur (Jatim) terancam hilang, setelah keadaan terumbu karang di pesisir pantai Jatim mengalami kerusakan parah. Kerusakan terumbu karang mencapai 60 persen dari seluruh terumbu karang yang ada di dasar laut pantai Jatim. Jumlah itu merupakan hasil pemetaan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jatim. Namun, angka pastinya belum ada. Hal itu didapat dari seluruh jumlah terumbu karang seluas 118 ribu hektare di wilayah timur provinsi Jatim. Kerusakan paling parah, terjadi di Kabupaten Sumenep. Pasalnya, perilaku menangkap ikan di Sumenep masih banyak menggunakan bahan peledak.(Erjoko:2012)
Dari data Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel, tingkat kerusakan kawasan terumbu karang mencapai 55%. Kerusakan terparah di tiga daerah yaitu Kepulauan Spermonde di Selat Makassar, Taka Bonerate di Kabupaten Selayar, dan Pulau Sembilan di Kabupaten Sinjai.

Analisis Kondisi Ekosistem Terumbu Karang
Dalam banyak kasus , Terumbu karang mengalami kerusakan yang hebat setelah menjadi objek wisata. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kondisi secara berkala agar bilamana terjadi kerusakan, maka kerusakan tersebut dapat terdeteksi sejak dini. Dengan demikian dapat diupayakan perbaikan atau pencegahan kerusakan lebih parah sesegera mungkin. Selain itu, analisis kondisi ekosistem juga bertujuan untuk memantau perkembangan agar kondisi dan kelestariannya dapat terjaga.

Teknik analisis kondisi ekosistem Terumbu Karang :

a.      Survei Manta Tow
Survei Manta Tow  dapat digunakan untuk mengamati perubahan yang terjadi pada komunitas bentik pada ekosistem  Terumbu Karang. Teknik survei ini dapat digunakan  untuk menentukan lokasi  Terumbu Karang yang masih baik atau yang telah rusak. Survei manta tow menggunakan  prinsip pendugaan visual, sehingga dapat memberikan gambaran secara cepat mengenai kondisi daerah Terumbu Karang pada suatu areal yang luas. Teknik ini juga dapat digunakan untuk mengamati perubahan kondisi Terumbu Karang yang berlangsung cepat, misalnya akibat gangguan alam seperti badai Siklon, Tsunami, kematian masal Karang, dan peledakkan populasi Acanthaster.
Manta Tow menggunakan papan manta yang ditarik oleh perahu motor. Penarikan dilakukandengan kecepatan konstan pada daerah batas terluar suatu terumbu. Penarikkan dibgi kedalam beberapa seri penarikan dimana lama setiap penarikan berlangsung dua menit.selama kegiatan penarikan dilakukan pengamatan terhadap beberapa variabel, seperti presentase tutupan Karang hidup, karang mati dan karang lunak. Variabel-variabel ini dicatat pada kertas data sebagai kategori ataupun angka bulat. beberapa informasi tambahan dapat dikumpulkan, tergntung pada tujuan survei, seperti presentase tutupan air dan dan rubble, lokasi bom dan banyaknya kerang Trida cnadae, Diadema, dan Achantaster.
Kelebihan dari teknik mata tow adalah dapat digunakan untuk mengamati areal yang luas  dengan cepat, dapat dilakukan dengan baik setelah mengikuti pelatihan, tidak mahal dan tidak membutuhkan peralatan yang terlalu spesifik danpengamatan dapat mencangkup areal yang luas tanpa terlalu melelahkan.
Kekurangan dari teknik manta tow ini adalah pengamatan dapat melenceng keluar areal pengamatan yang diinginkan karea arah penarikan ditentukan oleh pengemudi perahu yang hanya melihat Karang dari permukaan, pengamatan bias atau luput jika organisme yang diamati kurang nampak, pengamat terlalu banyak dituntut untuk mengingat sebelum dicatat, dan teknik ini tidak cocok digunakan pada perairan yang kecerahannya kurang. 

b.      Teknik Transek Garis
Pengamatan kondisi terumbu karang yang lebih detail dapat dilakukan dengan menggunakan teknik transek garis. Teknik ini pada mulanya dikembangkan untuk pengamatan ekologi tumbuhan darat. Teknik ini pertama kali diterapkan pada ekologi terumbu karang oleh Loya (1978), kemudian disusul oleh Marsh et al (1984). Teknik transek garis digunakan untuk mengamati komunitas organisme bentik pada ekosistem terumbu karang. Komunitas dikarakterisasi dengan menggunakan kategori lifeform yang ditetapkan berdasarkan deskripsi morfologi komunitas karang.
Kelebihan teknik inni adalah memungkinkan seseorang mengoleksi data penting meskipun kurang berpengalaman dalam hal identifikasi komunitas bentik Terumbu Karang. Transek garis merupakan teknik yang akurat dan efisien untuk mendapatkan data kuantitatif tentang tutupan Karang. Teknik ini tidak membutuhkan banyak peralatan dan relatif simpel.
Kekurangan teknik transek garis terletak pada sulitnya menstandarisasi beberapa kategori lifeform. Data yang dapat dikumpulkan terbatas pada presentase tutupan dan kelimpahan relatif. Teknik ini kurang baik untuk menentukan aspek demografi, seperti pertumbuhan, rekrutmen dan mortalitas. Kelemahan llainnya adalah meskipun dapat memberikan informasi tentang distribusi spasial, namun tidak dapat memberikan gambaran mengenai perubahan temporal.

c.       Sensus Visual Ikan Karang
Ikan karang mempunyai nilai estetik dan ekonomi yang sangat penting untuk menunjang ekowisata. Oleh karena itu, kondisi dan keanekaragaman ikan karang perlu dijaga pada kawasan ekowisata.  Kebadaan ikan karang tergantung pada kondisi Terumbu Karang. Ikan Karang memiliki kecenderungan melimpah pada Terumbu Karang dengan presensi tutupan yang tinggi. Tujuan survei ikan karang pada kawasan ekowisata adalah untuk mendapatkan data-data mengenai kecenderungan pertumbuhan populasi, apakah meningkat atau menurun, serta sebaran dan kelimpahan ikan Karang.
Keunggulan dari teknik sensus visual ikan karang adalah:
1.      Teknik ini cukup efektif, baik secara kuantitatif maupun kualitatif
2.      Cepat, tidak merusak dan relatif murah
3.       Tidak membutuhkan tenaga kerja manusia yang banyak dan tidak  memerlukan peralatan khusus
4.      Dapat diulang pada area yang sama setiap saat
5.      Pengumpulan data dapat dilakukan secara cepat
Kekurangan dari teknik sensus visual ini adalah:
1.      Pengamat harus benar-benar terlatih dan berpengalaman
2.      Pengamat bisa tertarik pada objek tertentu yang diminati

d.      Sensus Rekrutmen Ikan Karang
Metode sensus ini kurang baik untuk kelompok anak ikan yang  jarang dijumpai seperti Lutjanidae. Jenis ikan yang tidak mudah terlihat dan jarang tidak dapat diamati dengan adaptasi teknik manapun. Demkian juga untuk jenis ikan yang terlalu cepat gerakkannya.(English et al,1994)
Kelebihan teknik sensus ikan karang ini adalah:
1.      Proses pengamatan cukup cepat dan tidak merusak ekosistm
2.      Sederhana dan biaya pelaksanaannya rendah
3.      Tidak membutuhkan banyak pengamat dan peralatan khusus
4.      Dapat dilakuakan sensus pada area yang sama dari waktu ke waktu
Kekurangan teknik sensus ini adalah:
1.      Pengamat harus benar-benar terlatih dan berpengalaman dalam hal identifikasi ikan
2.      Hanya dapat memantau anak jenis ikan yang menghuni dasar perairan yang mudah terlihat
3.      Kurang baik diterapkan pada ikan Pelagis

Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang
(Kepmeneg LH No. 04 Tahun 2001 Tentang Kriteria Baku Kerusakkan terumbu karang)
Parameter
Kriteria baku kerusakan terumbu karang
(dalam persen)
Presentase luas tutupan Terumbu Karang yang hidup
Rusak
Sedang
0-24,9
Buruk
25-49,9
Baik
Baik
50-74,9
Baik sekali
75-100
Keterangan : prosenase luas tutupan Terumbu Karang yang hidup yang dapat ditenggang: 50-100%

Pedoman Tata Cara Pencegahan, Penanggulangan, dan Pemulihan Kerusakan Karang (Kepmeneg LH No. 04 Tahun 2001 Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang)

a.      Penyebeb kerusakan Terumbu Karang
1.      Sedimentasi
Konstruksi di daratan dan sepanjang pantai,penambangan atau pertanian didaerah aliran sungai ataupun penebangan huta tropis menyebabkan tanah mengalami erosi dan terbawa melalui aliran sungai kelaut dan Terumbu Karang. Kotoran-kotoran,lumpur ataupun pasir-pasir ini dapat membuat air menjadi kotor dan tidak jernih lagi sehingga karang tidak dapat bertahan hidup karena kurangnya cahaya.
2.      Penangkapan dengan bahan peledak
Penggunaan Kalium Nitrat (sejenis pupuk) sebagai bahan peledak akan mengakibatkan ledakan yang besar, sehingga membunuh ikan dan merusak karang disekitarnya.
3.      Aliran Drainase
Aliran drainase yang mengandung pupuk dan kotoran yang terbuang keperairan pantai yang mendorong pertumbuhan Algae yang akan menghambat polip karang, mengurangi asupan cahaya dan oksigen. Penangkapan secara berlebihan membuat masalah ini bertambah buruk karena ikan-ikan yang biasanya makan Algae juga ikut tertangkap.
4.      Pencemaran air
Produk-produk minyak bumi dan kimia lain yang dibuang didekat perairan pantai,pada akhirnya akan mencapai Terumbu Karang. Bahan-bahan pencemar ini akan meracuni polip Karang dan biota laut lainnya.
5.      Pengelolaan Tempat Rekreasi
Pengelolaan rekreasi diwilayah pesisir yang tidak memperhatikan lingkungan akan dapat menyebabkan rusaknya Terumbu Karang.
6.      Pemanasan Global
Pemanasan global mengakibatkan cuaca ekstrim sukar diperkirakan, seperti badai tropis yang dapat mengakibatkan kerusakan fisik ekosistem Terumbu Karang yang sangat besar. Meningkatnya permukaan laut juga menjadi ancaman serius bagi Terumbu Karang dan pulau-pulau kecil maupun atol.

b.      Pencegahan dan Penanggulangan
1.      Peningkatan kesadaran dan partisipasi
Adalah upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peranan Terumbu Karang dan mengajak untuk berperan aktif dan bertanggung jawab dalam mengelola dan memanfaatkan Terumbu Karang secara lestari.
2.      Pengeloolaan berbasis masyarakat
a.       Membian masyarakat untuk melakukan kegiatan alternatif seperti budidaya, pemandu wisata, dan usaha kerajinan tangan  yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat.
b.      Menerapkan pengetahuan dan teknologi rehabilitasi dan pengelolaan Terumbu Karang  agar dapat dimanfaatkan secara lestari.
3.      Pengembangan Kelembagaan
a.        Memperkuat koordinasi antarinstansi yang berperan dalam penanganan Terumbu Karang
b.      Meningkatkan kemampuan SDM melalui berbagai pelatihan yang berkaitan dengan pengelolaan dan teknik rehabilitas Terumbu Karang
4.      Penelitian,Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan ini akan langsung diawasi oleh LIPIyang telah memiliki stasiun-stasiun  dibeberapa tempat, seperti: Biak, Ambon, dan Lombok.
5.      Penegakkan Hukum
Komponen ini dipandang sangat penting sebagai salah satu komponen kunci yang harus dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan program rehabilitasi dan pengelolaan Terumbu Karang.

c.       Pemulihan  
1.      Zonasi
Pengeloaan zonasi pesisir bertujuan untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang sudah rusak, khususnya pada Terumbu Karang tidak dapat diganggu oleh aktivitas sehingga dapat tumbuh dan pulih secara alami
2.      Rehabilitasi
a.       Meningkatkan populasi karang
Dengan membiarkan benih Karang yang hidup menempel pada permukaan benda yang bersih dan halus dengan pori-pori kecil atau liang untuk berlindung
b.      Mengurangi Alga Hidup yang Bebas
Dapat dilakukan dengan cara membersihkan karang dari Alga dan meningkatkan hewan pemangsa Alga
c.       Meningkatkan Ikan-Ikan Karang
Dapat dilakukan dengan meningkatkan rekruitmen, yaitu dengan meningkatkan ikan herbivora dan merehabilitasi Padang Lamun sebagai pelindung bagi ikan-ikan kecil, meningkatkan migrasi atau menambah stok ikan, serta menurunkan mortalitas jenis ikan favorit

SIMPULAN
                  Kondisi Terumbu Karang di Indonesia membutuhkan perhatian dari semua pihak, baik dari pihak masyarakat, pemerintah ataupun dari pihak pengeksploitasi. Dari kesemua pihak itu dibutuhkan sikap kesadaran diri untuk ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian Terumbu Karang. Terumbu Karang akan mendatangkan banyak manfaat bagi kehidupan manusia jika Terumbu Karang itu terpelihara dengan baik. Namun jika Terumbu Karang terganggu hidupnya karena beberapa faktor, Terumbu Karang tidak lagi mendatangkan manfaat dan akan punah.

DAFTAR PUSTAKA
Tuwo, Ambon.2011.PENGENDALIAN EKOWISATA PESISIR DAN LAUT.
            Surabaya : Brilian Internasional
Budi Setyawan,Wahyu.2005. INTERAKSI DARATAN DAN LAUTAN.
            Jakarta:LIPI Press
Budi Mulya,Miswar.2006.JURNAL KOMUNIKASI PENELITIAN
Yasin.2011.Makalah Terumbu Karang
          
http://yasinwildblood.blogspot.com/2011/03/makalah-terumbu-karang.html
           di unduh pada Senin, 12 November 2012
Tika.2010.Apa Itu Terumbu Karang. http://kvp2131tika.wordpress.com/coral/apa-itu-
           terumbu-karang/
di unduh pada Selasa, 13 November 2012
Hadie,Wartono.2008.KONSERVASI TERUMBU KARANG :MELALUI BUDIDAYA TANAMAN
             HIAS SEBAGAI KOMODITAS EKSPOR.vol 1 
            
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/12085663.pdf di unduh pada Selasa,
          13 November 2012
ANTARA News.2012.70 persen terumbu karang Sumbar rusak.
         
http://www.antaranews.com/berita/296577/70-persen-terumbu-karang-
          sumbar-rusak
, di unduh pada Selasa,
          27 November 2012
Wihardandi,Aji.2012.Dari Sabang Sampai Merauke, Hancur Terumbu Karang
          Tanah Airku
http://www.mongabay.co.id/2012/07/09/dari-sabang-sampai-
          merauke-hancur-terumbu-karang-tanah-airku/#ixzz2DSxnTo4j
, di unduh
          pada Senin, 26 November 2012
         

 

                                                                                             

PERANAN IMAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK GLOBALISASI





ANA PANGESTI
K5412008





PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, karena dibekali dengan akal dan pikiran. Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal.

“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)kefasikkan dan ketaqwaannya”  (Q.S Asy Syams:8)

Allah memberikan akal dan pikiran, agar manusia dapat menggunakan pikiran dan akalnya untuk memilih jalan kebenaran dan jalan menuju ketaqwaan. Oleh  karena itu, manusia tidak akan diam saja tanpa melakukan perubahan. Begitu juga dengan kehidupan didunia ini, manusia akan membuat dunia penuh dengan perubahan-perubahan. akallah yang melahirkan perubahan-perubahan itu.
Hal yang dapat jelas dilihat pada era saat ini adalah dunia yang sudah mendunia atau lebih dikenal dengan nama globalisasi. Dunia yang dulunya dianggap sebagai sesuatu yang luas cakupannya terbentang ribuan kilometer. Namun, dengan akal manusia merubah pernyataan tersebut. Jarak ratusan kilometer bahkan ribuan dapat dijangkau dengan mudah. Kemajuan tehnologi salah satu bukti yang nyata. Sadar atau tidak kemajuan tehknologi memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Baik dampak positif maupun negatif.
Kemudahan dalam berkomunikasi antar sesama, semakin mudah dalam melakukan ibadah kepada Allah dan berbagai fenomena lain yang memudahkan manusia dalam urusan dunia. Dakwah bisa dilakukan melalui media internet, seperti melalui facebook, twiter, blogger dan aneka situs lainnya yang dapat dijadikan media dakwah.
 Disamping itu muncul pula dampak yang membuat manusia terlena dengan kemudahan-kemudahan itu. Maksiat banyak terjadi dimana-mana. Internet dimanfaatkan untuk melihat situs-situs porno, banyak terpengaruh gaya hidup kebarat-baratan yang menimbulkan banyak penyimpangan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dampak yang seperti apa yang membuat manusia lupa dengan asal manusia berasal?  Fenomena tersebut sudah banyak terjadi dimasyarakat. Namun baru sedikit diantara kita yang sadar akan hal itu. Maka dari itu membuat menarik untuk dibahas agar diketahui apa penyebab-penyebabnya. 

BAB II
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peran iman dalam menghadapi dampak  globalisasi?

BAB III
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa globalisasi adalah proses menglobalnya dunia dalam segala aspek. Tidak ada batasan dari suatu negara dengan negara lain. Intinya globalisasi memudahkan manusia dalam menjalani hidupnya.

B.      Dampak Positif Globalisasi
Globalisai menimbulkan dampak-dampak positif diantaranya:
1.        Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional. Orang tidak lagi berfikir primitif. Cara bersikap dalam menghadapi masalah dilandasi dengan pengetahuan, karena mudahnya memperoleh ilmu pengetahuan.
2.       Memudahkan jalan dakwah
Dengan mengglobalnya dunia dan kemudahan-kemudahan berkomunikasi terhadap sesama akan memudahkan dalam menyebarkan dakwah islam. Bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan tehnologi, seperti internet dan hp.

3.        Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Globalisasi membawa dampak yang positif yaitu semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi. Berkembangnya ilmu pengetahuan didukung oleh kemajuan tehnologi.  Para pelajar dan mahasiswa akan semakin mudah memperoleh materi  dan memperdalam materi melalui kemajuan tehnologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju. Orang lebih mudah berinteraksi tanpa harus bertemu langsung. Jarakpun tidak menjadi kendala.
4.        Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat.

C.      Dampak Negatif Globalisasi
Dampak negatif dari globalisasi diantaranya:
1.        Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.  Barang dengan berbagai variasi yang menarik membuat masyarakat hidup konsumtif. Masyarakat sekarang lebih suka berbelanja di mol-mol daripada di pasar tradisional. Padahal harga dipasar tradisional lebih murah. Tindakan yang seperti itu adalah tindakan pemborosan. Allah tidak menyukai hambanya yang boros, sesuai dengan firmanNya  dalam surah Al-Israa' ayat 26-27 :


“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al-Israa' : 26-27)
2.       Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Silaturahmi sudah tidak dianggap penting lagi.
Ketika lebaran tiba ada yang meminta maaf dengan orang tua hanya lewat sms. Merasa bahwa sms sudah mewakili.
Merasa bahwa kesuksesan adalah buah karya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain, yaitu Allah dan orang-orang disekitar kita.
3.        Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.
Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain. Budaya barat dilihat dari cara berpakain bertolak belakang dengan islam. Dalam islam diwajibkan untuk menutup aurot dengan memakai pakaian yang sopan tidak ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuh tidak terlihat.
Dilihat dari sisi lain, dari cara bergaul antara lawan jenis sudah tidak ada jarak lagi, bahkan kadang malu-maluin. Gaya hidup orang barat wanita dan laki-laki berduaan melakukan hal-hal maksiat setelah berdua-duan adalah hal biasa bagi mereka. Masyarakat kita sudah banyak yang terkontaminasi dengan pengaruh tersebut.
4.        Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas
masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

D.      Pengertian Iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Di dalam islam, terdapat rukun iman :
1.       Iman kepada Allah
2.       Iman kepada malaikat Allah
3.       Iman kepada kitab Allah
4.       Iman kepada Rasul Allah
5.       Iman kepada hari akhir
6.       Iman kepada qodo dan qodar
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An Nisa : 136

 “Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)

E.       Peranan Iman dalam Menghadapi Globalisasi
Iman mempunyai peranan penting dalam menghadapi dampak-dampak yang timbul akibat globalisasi, khususnya dampak negatif dari globalisasi. Tanpa iman manusia akan mudah terombang-ambing kesana kemari, karena didalam hatinya belum ada ketetapan jiwa. Hati yang belum pasti percaya pada suatu prinsip mudah berubah-ubah pendapatnya. Dimulai dari hati yang belum mantap akan berdampak pada pola pikir, ucapan dan tindakannya.
Globalisasi adalah perubahan yang tidak lambat-lambat,namun begitu cepat. Tidak peduli semua manusia dapat mengikuti perkembangan itu atau tidak. Disinilah peranan iman sangat diperlukan. Ketika ada perubahan-perubahan kita harus bisa menseleksi terlebih dahulu. Mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi selama tidak menentang iman. Perubahan yang meresahkan jiwa tidak perlu diikuti.
 
BAB IV
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Kehidupan didunia yang penuh dengan iming-iming kesenangan dunia, sering membuat kita terlena dengan kesenangan sementara itu. Apalagi di era globalisasi yang penuh dengan kemudahan. Kadang manusia memanfaatkan kemudahan untuk hal-hal yang tidak dibenci Allah. Untuk membentengi diri kita dari pengaruh-pengaruh negatif, manusia butuh iman yang kuat.  iman dapat menjadi dasar manusia dalam bertindak, membedakan mana yang baik yang perlu diambil untuk dicontoh atau ditinggalkan hal-hal yang buruk. Hal yang mendukung kuatnya iman adalah agama. Maka untuk menguatkan iman kita perlu agama. Agama yang dirihoi Allah adalah agama Islam .
Firman dalam surah Ali imran : 19

“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam...” 

B.      SARAN
Menjadikan iman kita sebagai tolak ukur dalam bertindak. Supaya iman bertambah kuat, bergaulah dengan orang-orang yang dekat dengan Allah. Teman adalah cermin dari diri kita.
sebaiknya peran iman digunakan sebagai:
1.       Iman sebagai pertahanan & adaptasi arus budaya global yang dianggap kurang sesuai dengan budaya lokal & ajaran islam.
2.       Iman sebagai alat untuk Memilih & Menggunakan tenologi bagi kepentingan kebaikan publik – sekarang & kedepan, sesuai ajaran islam.
3.       Iman sebagai filter & pegangan dalam bersosialisasi, sesuai ajaran islam.
4.      Iman sebagai alat untuk memilih & menyaring sistem & implementasi perkonomian yang akan dijalani bagi kehidupan pribadi & lingkungan, sesuai ajaran islam.



DAFTAR PUSTAKA

Rusdi,Ahmad. 2009. ”Pengertian Iman” http://islamagamaku.wordpress.com/2009/07/25/pengertian-iman/ diunduh Sabtu 13  Oktober 2012
Voa Islam. 2009. “Prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan”  http://www.voa-islam.com/teenage/smart-teen/2009/11/19/1743/prinsipprinsip-islam-dalam-kehidupan-18/ diunduh Sabtu 13  Oktober 2012
Muslimaccess.  http://www.muslimaccess.com/quraan/arabic/004.asp diunduh minggu 14 Oktober 2012
 Ibad,Khusnul. 2010.  http://cintailmuku.blogspot.com/2010/10/qs-al-isra-ayat-26-27-menyantuni-kaum.html diunduh Sabtu 13  Oktober 2012
2008. “Takdir, Kehendak manusia dan Kehendak Tuhan” http://mrdayson.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem diunduh minggu 14 Oktober 2012
diunduh minggu 14 Oktober 2012
2012. “Globalisasi”http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi diunduh minggu 14 Oktober 2012
2009.“Dampak Positif dan Negatif Globalisasi dan Modernisasi” http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/dampak-positif-dan-dampak-negatif.html diunduh minggu 14 Oktober 2012