Tampilkan postingan dengan label agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agama. Tampilkan semua postingan

Rabu, 06 November 2013

WHO AM I ? (II)

Ingat sabda Rosul tercinta
― Menakjubkan keadaan orang-orang beriman, urusan apapun baginya jadi baik dan tidak ada yang demikian itu pada siapapun kecuali pada orang-orang yang beriman. Jika mereka mendapat nikmat, mereka bersyukur. Maka yang demikian itu baik baginya. Jika mereka tertimpa keburukan atau musibah, mereka bersabar. Maka yang demikian itu baik baginya.‖

Nah sikap kaya gini neh sikapnya seorang mukmin sejati… satu lagi yang musti kita ingat bahwa Alloh SWT juga telah berfirman dalam Q.S. Al-Baqoroh:286

―…Alloh tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala yang diusahakannya dan ia mendapat siksa yang dikerjakannya…‖

Ujian juga merupakan cara Alloh untuk mengukur kadar keimanan kita.
―Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan „Kami telah beriman‟, sedang mereka tidak diuji lagi?‖ (Q.S. Al-Ankabut:2)

Sudah tahu kan sekarang kenapa manusia hidup itu selalu diuji??
Mulai sekarang, yukz kita berbaik sangka pada Alloh. Biar hati lebih tenang....

Karena engkau Begitu Istimewa….
Sobat, seperti dijelaskan di awal, manusia mempunyai keistimewaan yang tidak dimiliki makhluk lain. Keistimewaan tersebut antara lain:

a. segi penciptaan
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang dinyatakan Allah sebagai sebaik-baik penciptaan, sebagaiman firman-Nya :
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS. At-Tin: 4)

Coba bandingkan organ tubuh kita dengan organ tubuh makhluk Allah yang lain, pastilah kita akan melihat manusia lebih sempurna penciptaannya. Wajah kita yang cantik dan ganteng ini tentulah tidak disamai oleh hewan. Lalu mata kita yang jernih, hidung kita yang bisa lancar menghirup udara, telinga yang normal mendengar, jantung kita yang tak henti berdetak dan organ lainnya. Demikian pula penciptaan mekanisme kerja dalam tubuh manusia, tak ada satupun makhluk yang mampu melakukan kreasi sesempurna ciptaan Allah pada diri manusia.

b. segi ilmu
Allah menciptakan manusia dengan kelengkapan otak dan potensinya agar manusia mampu mengembangkan diri dan alam disekitranya itlah salah satu keistimewaan kita… berbeda denga hewan hanya memiliki instink, sehingga segala geraknyapun hanya naluri alamiah… Apalagi dibandingkan dengan tumbuhan yang tak diberi indera, maka terbukti manusia adalah satu-satunya makhluk yang bisa mencerna ilmu dan teknologi secara baik.

c. segi kehendak
Kita sebagai manusia pastilah punya kehendak. Kita bisa memilih mana jalan yang baik dan mana yang sesat. Sekedar ilmu belum tentu bisa mengarahkan kepada kebaikan. Yang bisa mengarahkan orang pada kebaikan adalah kemauan dan kehendak yang kuat. Manusia bebas berkendak bebas menentukan arah mana yang akan dituju lain halnya dengan hewan atau malaikat mreka hanya diberikan satau pilihan untuk bertaqwa kepada Allah.

d. segi posisi
Allah memberikan kedudukan yang tinggi kepada manusia diantara makhluk lainnya di bumi, yakni ia sebagai pemimpin atau khalifah di bumi ini, sehingga manusia bisa memanfaatkan alam semesta ini untuk keperluan hidupnya. Sebagaimana firman Allah:

“Dialah (Allah) yang menjadikan segala hal yang ada di bumi ini untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 29)

Dengan ilmu yang dimilikinya, manusia bisa memanfaatkan segala sesuatu di alam ini sehingga bermanfaat untuk kemakmuran bersama.

e. segi kemampuan bicara
Jika kita perhatikan semua makhluk hidup yang diberi mulut, semuanya dapat berbicara dengan bahasa masing-masing. Binatang-binatang berbicara dengan krakter khas mereka masing-masing seperti mengembik, mengaum, berkicau, dan lain-lain. Adapun manusia, ia bisa berbicara dengan berbagai macam bahasa dan suara, termasuk menirukan suara alam dan binatang. Allah swt. berfirman:

“Ar-Rahman yang telah mengajarkan Al-Qur‟an. Dia menciptakan manusia, mengajarnya pandai berbicara.” (QS. Ar-Rahman: 1-4).

f. segi tendensi moral
Manusia dapat dibentuk menjadi baik atau buruk, bahkan bisa juga berperan ganda sebagaimana orang munafik. Dalam segi ini sangat tampak perbedaan manusia dengan binatang. Binatang sulit atau malah tidak bisa dibentuk dengan sifat dan karakter mereka yang bermacam-macam. Karenanya tidak ada ya binatang munafik? Sedangkan manusia bisa saja melakukannya dan bisa membentuk moralnya menjadi apapun yang diinginkan.

On mission

Kita hidup didunia ini harus punya misi…sobat banyak misi yang harus kita jalani agar hidup didunia ini tak sia-sia…

1. Beribadah kepada Allah swt.
Pernah bepikir kalo ternyta selama kita hidup ini belum pernah membaca bahwa udara kita hirup ini harus bayar….air yang kita pakai sehari-hari ini akan habis atau nelayan yang kehabisan ikan padahal setiap hari ditangkapi…..seberapa nikmat allah yang telah kita syukuri bahkan tinta sebanyak air lautan yang ada dimuka bumi inipun tidak akan cukup untuk menuliskan nikmat allah tersebut….seperti disampaikan dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 berikut.

―Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.

Jadi pekerjaan utama kita adalah menyembah (beribadah) kepada Allah, bukan untuk yang lainnya. Kita harus ingat, ibadah disini dalam arti luas yang tidak melulu sholat, zakat, puasa, naik haji dan sebagainya, namun bermakna luas…tersenyum pada saudara seiman juga ibadah…bahkan menyingkirkan duri dijalan saja udah dihitung ibadah…

maka bekerjalah hanya untuk Allah maka Allah akan membereskan semua pekerjaanmu…..kalau semua sudah diniatkan hanya untuk ibadah kepada Allah tidak akan ada yang mampu menghalangi kehendak Allah….siap bekerja hanya untuk allah…kuliah hanya untuk Allah, tersenyum hanya untuk Allah….kalao kita sudah siap tinggal tunggu surprise apa yang akan Allah berikan pada kita…Segala sesuatu yang diperbuat seseorang karena ketaatan dan ketundukannya kepada Allah adalah ibadah. Dan kunci ibadah adalah kesyukuran dalam setiap proses sobat…so pandai-pandailah mensyukuri nikmat Allah.

2. Sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil ardhi)
Allah swt. memilih manusia untuk memimpin dan mengelola bumi dengan seluruh isinya. Hal ini karena kelebihan manusia atas kehendak Allah swt. yang tidak dimiliki oleh makhluk lain, yakni kecerdasan yang dimilikinya. Perhatikan firman Allah swt. berikut;

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat, „sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.‟ Mereka berkata, „Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi ini orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?‟ Tuhan berfirman, ‟Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang engkau tidak ketahui.” (QS. Al-Baqarah: 30)

Nah, ternyata manusialah yang dipilih Allah untuk memimpin di bumi, bukan malaikat atau yang lainnya. Memimpin disini bukan dalam arti sekehendaknya, tapi tetap ada aturannya. Pertama, orang yang diangkat sebagai pemimpin (khalifah) bukan berfungsi sebagai penguasa mutlak, karena jelas, penguasa mutlak itu hanya Allah swt. Kedua, ia harus berbuat berdasarkan perintah yang mengangkatnya, bukan atas kemauannya sendiri. Ketiga, ia tidak boleh bertindak melampaui batas yang telah ditentukan. Keempat, ia harus berbuat menurut kehendak yang mengangkat. Jadi, tetap ada ketundukan dan kepatuhan kepada Allah swt.

Disinilah fungsi amar ma‟ruf nahi munkar itu. Manusia diberi pilihan untuk bisa memimpin dengan baik atau sebaliknya, menjadikan kerusakan. Dan kembali kepada konsekuensi di awal, segala perbuatan kita akan bermuara pada surga atau neraka di akhirat nanti.

“Setiap kalian (manusia) adalah pemimpin yang kelak pastilah akan dimintai pertanggungjawabannya” (Al-Hadits)

3. Untuk Membangun Peradaban
Manusia adalah makhluk berperadaban sebagaimana Islam itu sendiri. Dalam ayat-ayat Al-Quran telah membahas tema-tema global seperti alam, manusia, dan kehidupan. Tema-tema ini merupakan landasan peradaban manusia. Al-Quran juga menghadirkan realitas sejarah masa lalu yang dibingkai dalam perspektif peradaban serta menghadirkan tema-tema baru dalam ruang lingkup pembahasan peradaban.

Kita tentu ingat bagaimana Rasulullah dan para sahabat membentuk peradaban yang luar biasa indah. Yang mampu menghidupkan Islam hampir dua pertiga bagian dunia dengan kesejahteraan, kemakmuran dan keadilan yang dibawanya. Subhanallah… Kisah teladan itulah yang kita contoh untuk membangun peradaban manusia agar kembali kepada Al-Quran dan sunnah Rasul.

Yup Sobat, setelah kita memahami tujuan kita diciptakan, sekarang saatnya kita untuk menjadi muslim yang baik—bukan sekadar muslim KTP.

Jadikan Pandangan Allah swt sebagai yang Utama.

Jangan sampai kita melakukan atau meninggalkan suatu amal karena manusia (Wah bahaya bisa mengarah ke syirik tuh). Pakai baju ala amerika biar dianggap gaul, makan fastfood biar ga ketinggalan jaman, sampai bela-belain maksa ortu beliin blackberry. Haduh...

Sobat, yang musti kita yakini adalah
sesuatu yang baik menurut manusia, belum tentu baik menurut Allah. Demikian juga sebaliknya, sesuatu yang buruk menurut manusia, belum tentu buruk menurut Allah.

So..selagi apa yang kita lakukan tidak melanggar syari‘at Alloh Just do it!!! And remember , pada hari kiamat nanti hukum Allahlah yang akan berlaku.
Akhirnya dari semua uraian di atas, kita akan mendapatkan jawaban dari pertanyaan di awal tentang siapa sebenarnya diri kita.

Who am I? I am a…………………………………

WHO AM I ? (I)

diambil dari buku peserta AAI UNS
Bertanya dan menjawab tentu bukan hal yang baru untuk kita. Dimana saja kita berada kadang ada saja sesuatu yang bisa menjadi bahan pertanyaan, apalagi ketika kita berada di tempat baru ataupun bertemu dengan orang-orang baru. Siapa dia ya?
Tapi sebelum mengenal orang lain, ada baiknya jika kita mengenal diri kita lebih dulu.

Who am….. i?

Sobat kalo kita ditanya siapa sih kita mau jawab apa.??? kalo yang terbersit dalam pikiranmu saya adalah anak bapak ibu…bener bget….saya adalah manusia bener sekali…sya adalah mahasiswa jurusan ini….shiip jawaban yang tepat….tapi penahkah menjawab kalo saya mahluk Allah….yang diciptakan sangat sepurna dan sangat detail….kalo belum mari kita liat kronolgis kejadiannya di TMII ya Jaksel (tempat mencari ilmu ya jajaki selalu buku ini…)

Dalam Al-Quran, Allah swt. menjelaskan kronologis kejadian penciptaan manusia. Mulai dari bahan baku penciptaannya, proses perkembangannya, dan pertumbuhannya dalam rahim ibu, hingga ia kemudian dimatikan dan dibangkitkan kembali dari kematian itu. Dan kronolis ini samapai sekarang belum terbantahkan sob…jadi tdak menyesatkan . Perhatikanlah Allah swt. berfirman dalam Al-Quran :

“Hai manusia jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang telah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai pada kedewasaan, dan diantara kamu ada yang diwafatkan dan ada pula yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dulu diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah kami turunkan air di atasnya, hidup dan suburlah bumi itu dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah” (QS. Al-Hajj : 5)

Subhanallah! Segala sesuatu sudah diperhitungkan Allah sedemikian rupa. Cermati sekali lagi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang luar biasa dari ayat ini. Masih ada lagi ayat yang berbicara tentang proses penciptaan manusia. Ini khusus berkaitan dengan janin di dalam rahim yang mengalami 3 kegelapan. Kita perhatikan ayatnya yuk!

“…Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan. Yang berbuat demikian itu adalah Allah…” (QS. Az-Zumar: 6)

Tiga kegelapan yang dimaksud ayat tersebut adalah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim. Hal ini juga tidakterbantahkan secara ilmiah. Ilmu kedokteran telah membuktikannya. Nah sobat dari sinilah kita akan memulai menjelajah dunia dari kecil remaja dewasa kemudian menjadi tua…lalu…Mati uups…Mati dah siap….harus siap ya‘ …..hal yang satu ini kagak pake ngantri…
karena kita muslim yang kuat….

Allah menciptakan manusia melalui dua tahap. Allah pertama kali menciptakan jasadnya, kemudian meniupkan ruh ke dalam jasad itu, sebagaimana firman Allah swt.:

“Maka apabila Aku telah menyempurnakan (penciptaan jasadnya), lalu Kutiupkan dari ruh-Ku ke dalamnya, maka bersujudlah kamu sekalian kepadanya.” (QS. Shaad: 72)

Nah dari ayat Allah ditas kita tau bawasannya manusia itu punya 3 unsur materi berupa fisik…ruh adalah hati kita , kemudian yang signifikan yang membedakan kita dengan makhluk Allah yang laen adalah akal….
Fisik atau jasad kita jelas terlihat secara kasat mata (kalau nggak kelihatan kan serem, hiii…). Perlakukanlah jasad ini dengan baik jangan diperlakukan seperti mesin kalo Aus gak ada gantinya lho… Dalam sebuah hadits shohih dikatakan,

―Mukmin yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mukmin yang lemah‖ (HR Muslim).

Bagaimana cara kita menjadi sosok muslim yang kuat? Pertama kita harus memperhatikan makanan. Makanan yang kita konsumsi harusnya halalan thayyiban (halal dan baik). Buka QS ‗Abasa: 24, Al Baqarah: 168 dan 172. Jangan sembarang makan, asal perut kenyang, tapi gizi tidak terpenuhi. Kemudian istirahat yang tepat (QS. An Naba‘: 9), jangan sering begadang yang tak bermanfaat (inget kata bang roma…jangan bergadangkalo tiada artinya) tapi juga jangan istirahat trus…yang sedang-sedang saja. Rasulullah biasanya langsung tidur ba‘da Isya‘, lalu bangun di 1/3 malam untuk bermunajat pada Allah. Kita juga harus olahraga teratur, jaga kebersihan, kesehatan diri serta lingkungan sekitar…siap menunaikan hak jasad kitaaa???

Lalu Ruh….ruh seperti air mengalir pada batang pohon….bahkan kita hanya sedikit sekali diberi ilmu tetang Ruh karena ini memang hanya urusanya Allah…waluapun hanya sedikit ilmu yang kita tau tapi kita juga musti menunaikan hak ruh ini…berikan vitamin dengan dzikrullah ingat kepada Allah (QS. Surat Ra‘d: 28 dan QS. Al Jumu‘ah: 9-10). Jika kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kita akan merasakan hidup ini hampa. Sobat mungkin pernah merasakan hampa?

Mungkin saat itu kita lagi jauh dari Allah.

Nah ini juga sebagai pembeda kita dengan hewan ,manusia diciptakan memiliki akal….akallah yang akan mengerakkan otak kemudian diproses dalam hati.. dan menjadi sebuah reflek atau tindakan fisik .
Karena itulah Al-Qur‘an sering menyatakan bahwa kerja akal itu dalam hati, sebab memang tidak ada jeda waktu dari proses-proses itu. Hak atas akal adalah ilmu (QS. Ali Imron: 190). So bersemangatlah menuntut ilmu…ilmu apa aja tapi jangan ilmu hitam….ilmu agama itu penting sobat jangan ditunda-tunda…bukankankah sangat menyedihkan kalau penyandang cumlaude tapi QS. Al-Fatihah aja gak tau…..

Kalo diibaratkan tiga unsur ini munsyid maka ini adalah trio tak bisa terpisahkan kalo satu sakit pasti gak jadi tampil cz pasti suaranya jadi sumbang….

Arti kebahagiaan….
Seorang aktris bernama Laila Murad, bercerita tentang suaminya (Anwar Wajd) yang berkeinginan mempunyai uang sejuta poundsterling untuk membeli kebahagiaan (emang bisa ya??). Selang beberapa waktu setelah suaminya bekerja dengan menguras tenaga, pikiran, dan waktu (sampai lalai dari semua hal selain uang), cita-citanya pun menjadi kenyataan. Ia memperoleh uang lebih dari sejuta poundsterling, tetapi mendadak ia diserang penyakit kanker hati. Uang yang ia miliki habis untuk berobat. Namun penyakit yang ia derita tak kunjung sembuh. Sampai-sampai setiap hari pun ia tak bisa makan kecuali sedikit. Akhirnya ia meninggal dengan membawa penyesalan yang amat dalam.‖

Pandai-pandailah engkau memilih…

“Maka Dia (Allah) mengilhamkan kepada manusia (jalan) fujur dan taqwa.” (QS. Asy Syams: 8)

Hanya ada dua pilihan fujur atau taqwa!!!
Fujur representasi dari kebatilan kejahatan keburukan yang menjadikan hidup hancur bergelimang dosa yang tak terukur. Sementara taqwa representasi kebenaran, kebaikan dan keindahan bonusnya adalah pahala yang tiada terkira dan menjadikan kita bahagia dalam syurga..mau ...mau???.

Sebab sesungguhnya dua potensi itu tidak akan pernah bertemu pada satu waktu dalam diri manusia. Tidak akan beriman seseorang ketika ia sedang dalam kemaksiatan, sebagaimana bukanlah disebut ahli maksiat ketika ia sedang melakukan aktivitas amal kebaikan. Maka, Allah swt. menjanjikan kepada orang-orang yang bertakwa, balasan sesuatu yang tidak diberikan kepada orang-orang kafir yang berbuat fujur.
Sebagaimana Allah swt. berfirman:

―Sesungguhnya orang kafir, ahli kitab, dan orang musyrik masuk ke dalam neraka jahanam dan mereka kekal di dalamnya, mereka itulah sejelek-jelak makhluk. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya….‖ (QS.Al-Bayyinah: 6-8)
So….pandai pandailah memilih….sobat…!!!!

Ubah Cara Berpikir Kita

Apa yang sobat semua lakukan ketika dihadapkan dalam kondisi yang sulit? Masalah keluarga yang rumit? Dead line tugas yang menumpuk? Dan lain sebagainya. Apakah akan mengalami stress? Marah-marah? Atau kita akan merasa diri kita orang paling malang di dunia? Tunggu,dunia belum runtuh sobat.
Banyak hikmah tersimpan dibalik setiap ujian. Lalu gimana seharusnya kita bersikap?? Sebelumnya, kita dengar obrolan Hanif dan jono (mahasiswa semester 1 UNS Solo) yang notabene sedang ikut AAI

Hanif : What happen Jon? Kenapa nangis… aduh, malu kalo dilihat temen2!

Jono : Gue ga‘ peduli Nip, bayangin! Udah baik gue mau ngerjain laporan praktikum, eh tega aja tu asisten ngasih nile 27, mana barusan gue diputus sama Cici lagi. Oh, dunia ga adil!!!!

Hanif : Istighfar Jon…. Mungkin tu ujian or peringatan dari Alloh, kan kemarin laporannya memang copy paste, lagian pacaran malah bikin tekor, istri bukan, tapi permintaannya selangit.

Jono : Wah, lo tu, tega banget malah ngomong gitu, temen gue bukan sih lo.

Hanif : Sabar Sob,,,,,, denger ni, masih banyak yang lebih menderita dari ente, tu temen sekelas kita si Ais, dilarang pake jilbab sama ibu tirinya, sampai disuruh pergi dari rumah gara2 nekat pakai jilbab. Ada juga di berita tadi siang seorang bayi baru lahir di Palestina ditembak , bayangin gimana perasaan ibu yang susah payah mengandungnya 9 bulan.

Jono : Iya ya, tapi tetep sedih bro.

Hanif : Ane ada cerita ni Jon. Suatu hari ada orang yang gagal bisnis milyaran rupiah, dia sedih banget lalu pergi ke kakek yang bijak. Kakek itu memberikan segenggam garam, lalu disuruh masukkan dalam segelas air dan disuruh minum orang itu. Pastinya asin sekali rasanya. Trus si kakek mengajak orang itu pergi ke telaga blakang rumahnya, garam segenggam itu ditaburkan di telaga dan orang iitu meminum airnya lagi. Ternyata rasanya segar. Nah! Sudah tau belum hikmahnya?

Jono : Ooooo, ga tau.hehe

Hanif : wah ente ni, maksudnya semua tergantung cara pikir en kelapangan hati kita Sob. Kalau tiap masalah kita hadapi dengan hati yang lapang ―all is well‖ ―all is well‖ ―all is well‖ dan possitif thinking sama Alloh, tiap masalah tu kecil. Lagi pula ni bukan pertama kali ente diputusin pacar kan??? 

Jono : Iya ya bro, ok deh senyum lagi. Btw, lo kayak kakek tua bijak Nip!

Hanif : Wah dah dinasehatin malah ngejek

bersambung --> WHO AM I ? (II)

Rabu, 09 Oktober 2013

Ma’rifatullah



Makna Ma’rifatullah
Ma’rifatullah berasal dari kala ma’rifah dan Allah. Ma’rifah berarti mengetahui, mengenal. Mengenal Allah bukan melalui zat Allah tetapi mengenal-Nya lewat tanda-tanda kebesaranNya (ayat-ayatNya).
Ma’rifatullah (mengenal Allah) bukanlah mengenali dzat Allah, karena hal ini tidak mungkin terjangkau oleh kapasitas manusia yang terbatas. Sebab bagaimana mungkin manusia yang terbatas ini mengenali sesuatu yang tidak terbatas?. Segelas susu yang dibikin seseorang tidak akan pernah mengetahui seperti apakah orang yang telah membuatnya menjadi segelas susu. Menurut Ibn Al Qayyim : Ma’rifatullah yang dimaksudkan oleh ahlul ma’rifah (orang-orang yang mengenali Allah) adalah ilmu yang membuat seseorang melakukan apa yang menjadi kewajiban bagi dirinya dan konsekuensi pengenalannya”. Ma’rifatullah tidak dimaknai dengan arti harfiah semata, namun ma’riaftullah dimaknai dengan pengenalan terhadap jalan yang mengantarkan manusia dekat dengan Allah, mengenalkan rintangan dan gangguan yang ada dalam perjalanan mendekatkan diri kepada Allah.
CIRI-CIRI DALAM MA’RIFATULLAH
Seseorang dianggap ma’rifatullah (mengenal Allah) jika ia telah mengenali
1.      asma’ (nama) Allah
2.       sifat Allah dan
3.       af’al (perbuatan) Allah, yang terlihat dalam ciptaan dan tersebar dalam kehidupan alam ini.
Kemudian dengan bekal pengetahuan itu, ia menunjukkan :
1.            sikap shidq (benar) dalam ber -mu’amalah (bekerja) dengan Allah,
2.            ikhlas dalam niatan dan tujuan hidup yakni hanya karena Allah,
3.      pembersihan diri dari akhlak-akhlak tercela dan kotoran-kotoran jiwa yang membuatnya bertentangan dengan kehendak Allah SWT
4.            sabar/menerima pemberlakuan hukum/aturan Allah atas dirinya
5.            berda’wah/ mengajak orang lain mengikuti kebenaran agamanya
6.    membersihkan da’wahnya itu dari pengaruh perasaan, logika dan subyektifitas siapapun. Ia hanya menyerukan ajaran agama seperti yang pernah diajarkan Rasulullah SAW.
Figur teladan dalam ma’rifatullah ini adalah Rasulullah SAW. Dialah orang yang paling utama dalam mengenali Allah SWT. Sabda Nabi : “Sayalah orang yang paling mengenal Allah dan yang paling takut kepada-Nya”. HR Al Bukahriy dan Muslim. Hadits ini Nabi ucapkan sebagai jawaban dari pernyataan tiga orang yang ingin mendekatkan diri kepada Allah dengan keinginan dan perasaannya sendiri. Tingkatan berikutnya, setelah Nabi adalah ulama amilun ( ulama yang mengamalkan ilmunya). Firman Allah : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama” QS. 35:28 Orang yang mengenali Allah dengan benar adalah orang yang mampu mewarnai dirinya dengan segala macam bentuk ibadah. Kita akan mendapatinya sebagai orang yang rajin shalat, pada saat lain kita dapati ia senantiasa berdzikir, tilawah, pengajar, mujahid, pelayan masyarkat, dermawan, dst. Tidak ada ruang dan waktu ibadah kepada Allah, kecuali dia ada di sana. Dan tidak ada ruang dan waktu larangan Allah kecuali ia menjauhinya.
Ada sebagian ulama yang mengatakan : “Duduk di sisi orang yang mengenali Allah akan mengajak kita kepada enam hal dan berpaling dari enam hal, yaitu : dari ragu menjadi yakin, dari riya menjadi ikhlash, dari ghaflah (lalai) menjadi ingat, dari cinta dunia menjadi cinta akhirat, dari sombong menjadi tawadhu’ (randah hati), dari buruk hati menjadi nasehat”
URGENSI MA’RIFATULLAH
a. Ma’rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup manusia selanjutnya. Karena ma’rifatullah akan menjelaskan tujuan hidup manusia yang sesungguhnya. Ketiadaan ma’rifatullah membuat banyak orang hidup tanpa tujuan yang jelas, bahkan menjalani hidupnya sebagaimana makhluk hidup lain (binatang ternak). QS.47:12
b. Ma’rifatullah adalah asas (landasan) perjalanan ruhiyyah (spiritual) manusia secara keseluruhan. Seorang yang mengenali Allah akan merasakan kehidupan yang lapang. Ia hidup dalam rentangan panjang antara bersyukur dan bersabar.
Sabda Nabi : Amat mengherankan urusan seorang mukmin itu, dan tidak terdapat pada siapapun selain mukmin, jika ditimpa musibah ia bersabar, dan jika diberi karunia ia bersyukur” (HR.Muslim) Orang yang mengenali Allah akan selalu berusaha dan bekerja untuk mendapatkan ridha Allah, tidak untuk memuaskan nafsu dan keinginan syahwatnya.
c. Dari Ma’rifatullah inilah manusia terdorong untuk mengenali para nabi dan rasul, untuk mempelajari cara terbaik mendekatkan diri kepada Allah. Karena para Nabi dan Rasul-lah orang-orang yang diakui sangat mengenal dan dekat dengan Allah.
d. Dari Ma’rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti Malaikat, jin dan ruh.
e. Dari Ma’rifatullah inilah manusia mengetahui perjalanan hidupnya, dan bahkan akhir dari kehidupan ini menuju kepada kehidupan Barzahiyyah (alam kubur) dan kehidupan akherat.

SARANA MA’RIFATULLAH
Sarana yang mengantarkan seseorang pada ma’rifatullah adalah :
a. Akal sehat Akal sehat yang merenungkan ciptaan Allah. Banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an yang menjelaskan pengaruh perenungan makhluk (ciptaan) terhadap pengenalan al Khaliq (pencipta) seperti firman Allah : Katakanlah “ Perhatikanlah apa yang ada di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman. QS 10:101, atau QS 3: 190-191
Sabda Nabi : “Berfikirlah tentang ciptaan Allah dan janganlah kamu berfikir tentang Allah, karena kamu tidak akan mampu” HR. Abu Nu’aim
b. Para Rasul Para Rasul yang membawa kitab-kitab yang berisi penjelasan sejelas-jelasnya tentang ma’rifatullah dan konsekuensi-konsekuensinya. Mereka inilah yang diakui sebagai orang yang paling mengenali Allah. Firman Allah : “Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti nyata dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan ) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan..” QS. 57:25

c. Asma dan Sifat Allah Mengenali asma (nama) dan sifat Allah disertai dengan perenungan makna dan pengaruhnya bagi kehidupan ini menjadi sarana untuk mengenali Allah. Cara inilah yang telah Allah gunakan untuk memperkenalkan diri kepada makhluk-Nya. Dengan asma dan sifat ini terbuka jendela bagi manusia untuk mengenali Allah lebih dekat lagi. Asma dan sifat Allah akan menggerakkan dan membuka hati manusia untuk menyaksikan dengan seksama pancaran cahaya Allah. Firman Allah “Katakanlah : Serulah Allah atau serulah Ar Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asma’ al husna (nama-nama yang terbaik) QS. 17:110
Asma’ al husna inilah yang Allah perintahkan pada kita untuk menggunakannya dalam berdoa. Firman Allah “ Hanya milik Allah asma al husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asma al husna itu…” QS. 7:180
Inilah sarana efektif yang Allah ajarkan kepada umat manusia untuk mengenali Allah SWT (ma’rifatullah). Dan ma’rifatullah ini tidak akan realistis sebelum seseorang mampu menegakkan tiga tingkatan tauhid, yaitu : tauhid rububiyyah, tauhid asma dan sifat. Kedua tauhid ini sering disebut dengan tauhid al ma’rifah wa al itsbat ( mengenal dan menetapkan) kemudian tauhid yang ketiga yaitu tauhid uluhiyyah yang merupakan tauhid thalab (perintah) yang harus dilakukan. Wallahu a’lam
Hal-hal yang menghalangi ma’rifatullah:
1.      Kesombongan (QS 7:146; 25:21).
2.      Dzalim (QS 4:153)
3.      Bersandar pada panca indera (QS 2:55)
4.      Dusta (QS 7:176)
5.      Membatalkan janji dengan Allah (QS 2:2&-27)
6.      Berbuat kerusakan/Fasad
7.      Lalai (QS 21:1-3)
8.      Banyak berbuat ma’siyat
9.      Ragu-ragu (QS 6:109-110)

Revolusi Pendidikan. 2009. PENGERTIAN MA’RIFATULLAH DAN CIRI-CIRI MA’RIFATULLAH.http://wikimedya.blogspot.com/2009/11/pengertian-marifatullah-ciri-ciri.html
Anonim.2008.MA’RIFATULLAH.http://materitarbiyah.wordpress.com/2008/03/15/marifatullah/

Rabu, 28 November 2012

PERANAN IMAN DALAM MENGHADAPI DAMPAK GLOBALISASI





ANA PANGESTI
K5412008





PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012



BAB I
PENDAHULUAN
A.      LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna, karena dibekali dengan akal dan pikiran. Yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal.

“maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)kefasikkan dan ketaqwaannya”  (Q.S Asy Syams:8)

Allah memberikan akal dan pikiran, agar manusia dapat menggunakan pikiran dan akalnya untuk memilih jalan kebenaran dan jalan menuju ketaqwaan. Oleh  karena itu, manusia tidak akan diam saja tanpa melakukan perubahan. Begitu juga dengan kehidupan didunia ini, manusia akan membuat dunia penuh dengan perubahan-perubahan. akallah yang melahirkan perubahan-perubahan itu.
Hal yang dapat jelas dilihat pada era saat ini adalah dunia yang sudah mendunia atau lebih dikenal dengan nama globalisasi. Dunia yang dulunya dianggap sebagai sesuatu yang luas cakupannya terbentang ribuan kilometer. Namun, dengan akal manusia merubah pernyataan tersebut. Jarak ratusan kilometer bahkan ribuan dapat dijangkau dengan mudah. Kemajuan tehnologi salah satu bukti yang nyata. Sadar atau tidak kemajuan tehknologi memberi dampak bagi kehidupan sehari-hari. Baik dampak positif maupun negatif.
Kemudahan dalam berkomunikasi antar sesama, semakin mudah dalam melakukan ibadah kepada Allah dan berbagai fenomena lain yang memudahkan manusia dalam urusan dunia. Dakwah bisa dilakukan melalui media internet, seperti melalui facebook, twiter, blogger dan aneka situs lainnya yang dapat dijadikan media dakwah.
 Disamping itu muncul pula dampak yang membuat manusia terlena dengan kemudahan-kemudahan itu. Maksiat banyak terjadi dimana-mana. Internet dimanfaatkan untuk melihat situs-situs porno, banyak terpengaruh gaya hidup kebarat-baratan yang menimbulkan banyak penyimpangan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Dampak yang seperti apa yang membuat manusia lupa dengan asal manusia berasal?  Fenomena tersebut sudah banyak terjadi dimasyarakat. Namun baru sedikit diantara kita yang sadar akan hal itu. Maka dari itu membuat menarik untuk dibahas agar diketahui apa penyebab-penyebabnya. 

BAB II
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana peran iman dalam menghadapi dampak  globalisasi?

BAB III
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Dari definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa globalisasi adalah proses menglobalnya dunia dalam segala aspek. Tidak ada batasan dari suatu negara dengan negara lain. Intinya globalisasi memudahkan manusia dalam menjalani hidupnya.

B.      Dampak Positif Globalisasi
Globalisai menimbulkan dampak-dampak positif diantaranya:
1.        Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya
modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional. Orang tidak lagi berfikir primitif. Cara bersikap dalam menghadapi masalah dilandasi dengan pengetahuan, karena mudahnya memperoleh ilmu pengetahuan.
2.       Memudahkan jalan dakwah
Dengan mengglobalnya dunia dan kemudahan-kemudahan berkomunikasi terhadap sesama akan memudahkan dalam menyebarkan dakwah islam. Bisa dilakukan dengan memanfaatkan kecanggihan tehnologi, seperti internet dan hp.

3.        Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
Globalisasi membawa dampak yang positif yaitu semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tehnologi. Berkembangnya ilmu pengetahuan didukung oleh kemajuan tehnologi.  Para pelajar dan mahasiswa akan semakin mudah memperoleh materi  dan memperdalam materi melalui kemajuan tehnologi.
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju. Orang lebih mudah berinteraksi tanpa harus bertemu langsung. Jarakpun tidak menjadi kendala.
4.        Tingkat Kehidupan yang lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf
hidup masyarakat.

C.      Dampak Negatif Globalisasi
Dampak negatif dari globalisasi diantaranya:
1.        Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah.  Barang dengan berbagai variasi yang menarik membuat masyarakat hidup konsumtif. Masyarakat sekarang lebih suka berbelanja di mol-mol daripada di pasar tradisional. Padahal harga dipasar tradisional lebih murah. Tindakan yang seperti itu adalah tindakan pemborosan. Allah tidak menyukai hambanya yang boros, sesuai dengan firmanNya  dalam surah Al-Israa' ayat 26-27 :


“Dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin dan orang yang dalam perjalanan; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” (Al-Israa' : 26-27)
2.       Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan
orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial. Silaturahmi sudah tidak dianggap penting lagi.
Ketika lebaran tiba ada yang meminta maaf dengan orang tua hanya lewat sms. Merasa bahwa sms sudah mewakili.
Merasa bahwa kesuksesan adalah buah karya sendiri tanpa ada campur tangan pihak lain, yaitu Allah dan orang-orang disekitar kita.
3.        Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia.
Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain. Budaya barat dilihat dari cara berpakain bertolak belakang dengan islam. Dalam islam diwajibkan untuk menutup aurot dengan memakai pakaian yang sopan tidak ketat, sehingga lekuk-lekuk tubuh tidak terlihat.
Dilihat dari sisi lain, dari cara bergaul antara lawan jenis sudah tidak ada jarak lagi, bahkan kadang malu-maluin. Gaya hidup orang barat wanita dan laki-laki berduaan melakukan hal-hal maksiat setelah berdua-duan adalah hal biasa bagi mereka. Masyarakat kita sudah banyak yang terkontaminasi dengan pengaruh tersebut.
4.        Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas
masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.

D.      Pengertian Iman
Pengertian iman dari bahasa Arab yang artinya percaya. Sedangkan menurut istilah, pengertian iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan (perbuatan). Dengan demikian, pengertian iman kepada Allah adalah membenarkan dengan hati bahwa Allah itu benar-benar ada dengan segala sifat keagungan dan kesempurnaanNya, kemudian pengakuan itu diikrarkan dengan lisan, serta dibuktikan dengan amal perbuatan secara nyata.

Di dalam islam, terdapat rukun iman :
1.       Iman kepada Allah
2.       Iman kepada malaikat Allah
3.       Iman kepada kitab Allah
4.       Iman kepada Rasul Allah
5.       Iman kepada hari akhir
6.       Iman kepada qodo dan qodar
Beriman kepada Allah adalah kebutuhan yang sangat mendasar bagi seseorang. Allah memerintahkan agar ummat manusia beriman kepada-Nya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. An Nisa : 136

 “Wahai orang-orang yang beriman. Tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al Qur’an) yang diturunkan kepada RasulNya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh orang itu telah tersesat sangat jauh.” (Q.S. An Nisa : 136)

E.       Peranan Iman dalam Menghadapi Globalisasi
Iman mempunyai peranan penting dalam menghadapi dampak-dampak yang timbul akibat globalisasi, khususnya dampak negatif dari globalisasi. Tanpa iman manusia akan mudah terombang-ambing kesana kemari, karena didalam hatinya belum ada ketetapan jiwa. Hati yang belum pasti percaya pada suatu prinsip mudah berubah-ubah pendapatnya. Dimulai dari hati yang belum mantap akan berdampak pada pola pikir, ucapan dan tindakannya.
Globalisasi adalah perubahan yang tidak lambat-lambat,namun begitu cepat. Tidak peduli semua manusia dapat mengikuti perkembangan itu atau tidak. Disinilah peranan iman sangat diperlukan. Ketika ada perubahan-perubahan kita harus bisa menseleksi terlebih dahulu. Mengikuti perubahan-perubahan yang terjadi selama tidak menentang iman. Perubahan yang meresahkan jiwa tidak perlu diikuti.
 
BAB IV
PENUTUP
A.      KESIMPULAN
Kehidupan didunia yang penuh dengan iming-iming kesenangan dunia, sering membuat kita terlena dengan kesenangan sementara itu. Apalagi di era globalisasi yang penuh dengan kemudahan. Kadang manusia memanfaatkan kemudahan untuk hal-hal yang tidak dibenci Allah. Untuk membentengi diri kita dari pengaruh-pengaruh negatif, manusia butuh iman yang kuat.  iman dapat menjadi dasar manusia dalam bertindak, membedakan mana yang baik yang perlu diambil untuk dicontoh atau ditinggalkan hal-hal yang buruk. Hal yang mendukung kuatnya iman adalah agama. Maka untuk menguatkan iman kita perlu agama. Agama yang dirihoi Allah adalah agama Islam .
Firman dalam surah Ali imran : 19

“Sesungguhnya agama (yang diridhoi) disisi Allah hanyalah Islam...” 

B.      SARAN
Menjadikan iman kita sebagai tolak ukur dalam bertindak. Supaya iman bertambah kuat, bergaulah dengan orang-orang yang dekat dengan Allah. Teman adalah cermin dari diri kita.
sebaiknya peran iman digunakan sebagai:
1.       Iman sebagai pertahanan & adaptasi arus budaya global yang dianggap kurang sesuai dengan budaya lokal & ajaran islam.
2.       Iman sebagai alat untuk Memilih & Menggunakan tenologi bagi kepentingan kebaikan publik – sekarang & kedepan, sesuai ajaran islam.
3.       Iman sebagai filter & pegangan dalam bersosialisasi, sesuai ajaran islam.
4.      Iman sebagai alat untuk memilih & menyaring sistem & implementasi perkonomian yang akan dijalani bagi kehidupan pribadi & lingkungan, sesuai ajaran islam.



DAFTAR PUSTAKA

Rusdi,Ahmad. 2009. ”Pengertian Iman” http://islamagamaku.wordpress.com/2009/07/25/pengertian-iman/ diunduh Sabtu 13  Oktober 2012
Voa Islam. 2009. “Prinsip-prinsip Islam dalam kehidupan”  http://www.voa-islam.com/teenage/smart-teen/2009/11/19/1743/prinsipprinsip-islam-dalam-kehidupan-18/ diunduh Sabtu 13  Oktober 2012
Muslimaccess.  http://www.muslimaccess.com/quraan/arabic/004.asp diunduh minggu 14 Oktober 2012
 Ibad,Khusnul. 2010.  http://cintailmuku.blogspot.com/2010/10/qs-al-isra-ayat-26-27-menyantuni-kaum.html diunduh Sabtu 13  Oktober 2012
2008. “Takdir, Kehendak manusia dan Kehendak Tuhan” http://mrdayson.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem diunduh minggu 14 Oktober 2012
diunduh minggu 14 Oktober 2012
2012. “Globalisasi”http://id.wikipedia.org/wiki/Globalisasi diunduh minggu 14 Oktober 2012
2009.“Dampak Positif dan Negatif Globalisasi dan Modernisasi” http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/05/dampak-positif-dan-dampak-negatif.html diunduh minggu 14 Oktober 2012