Kamis, 17 Oktober 2013

Pemanasan Global dan Lubang Ozon



PEMANASAN GLOBAL
DAN
LUBANG OZON

Dosen pengampu: Dr. Sarwono, M.Pd
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi dan Ilmu Lingkungan


Disusun oleh:
Nama       : Ana Pangesti
NIM         : K5412008
Prodi        : Pendidikan geografi



JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN  ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2013
PENDAHULUAN
Bumi merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia untuk melangsungkan kehidupan. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari berbagai aktivitas. Aktivitas kehidupan manusia melibatkan banyak kegiatan, dari kegiatan kecil, merokok, merebus air untuk kopi, pergi bekerja naik kendaraan, penggunaan AC di kantor sampai dengan proses yang lebih besar yaitu industri ternyata memberi dampak pada lingkungan. Pengaruh aktivitas manusia tersebut terhadap fenomena alam yang terjadi belum banyak yang dikenal karena masih begitu asing dan masih ada silang pendapat dari banyak ahli. Pengetahuan ini begitu “ maya “ karena tidak terlihat secara kasat mata dan dampaknya tidak langsung dirasakan oleh manusia pada saat ini.
 Dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon akan dirasakan manusia beberapa tahun kemudian dalam jangka panjang. Belakangan ini permasalahan pemanasan global dan timbulnya lubang ozon semakin marak dibicarakan oleh masyarakat dunia dan oleh berbagai pihak, baik lembaga peduli lingkungan, pemerintah, instansi pendidikan, maupun para pelaku industri. Hal ini di karenakan penghuni bumi yaitu manusia mulai merasakan ketidak nyamanan dalam melakukan aktivitas. Planet bumi terus mengalami peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin panasnya cuaca di bumi, makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari banjir,puting beliung, semburan gas,hingga curah hujan yang tidak menentu dari tahun ke tahun. Semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet bumi ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran.
Alam yang mulai tidak bersahabat dengan manusia, menyadarkan manusia untuk melakukan usaha agar alam kembali bersahabat dengan manusia. Tanda-tanda alam yang menuju pada proses kerusakan membuat manusia mau menyikapi masalah ini lebih serius. 
PEMBAHASAN
A.    Definisi Pemanasan Global dan Lubang Ozon
Pemanasan Global adalah isu lingkungan hidup yang mengakibatkan perubahan iklim global yang menakutkan,mulai semarak setelah PBB membentuk Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 1988.
Secara umum pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir.   Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Sehingga dengan adanya peningkatan intensitas efek rumah kaca disebabkan oleh adanya eningkatan kadargas rumah kaca ( GRK ) seperti uap air, karbondioksida, ozon,metana, CFC, dan lain sebagainya yang ada di udara.
Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang medung molekul-molekul ozon. Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh sinar ultraviolet Matahari terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat.  Ozon adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer melindungi kehidupan di bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker.
Lubang ozon sebenarnya adalah istilah kiasan. Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun .Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon. Dengan demikian lubang ozon tentu saja akan merisaukan karena dengan menurunnya kadar ozon, sinar ultraviolet-B yang akan sampai ke bumi akan bertamah banyak. Dampak radiasi sinar UV-B sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi.  
B.     Penyebab  Pemanasan Global dan Lubang Ozon
1.      Penyebab Pemanasan Global
Penyebab  dari pemanasan global yang paling dominan adalah efek rumah kaca. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius. 
Kontributor terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4) yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Dunia semakin panas dengan adanya pemanasan global, es di kedua kutup semakin meleleh membanjiri lautan seantero jagad, pulau-pulau kecil menjadi semakin menciut dan lama-lama akan hilang, batas kedaulatan suatu negara pun akan berubah. Batas pantai pun juga akan naik ke daratan yang lebih tinggi, bisa dibayangkan kota-kota di pesisir pantai akan tenggelam beberapa meter dibawah permukaan laut, sebut saja Jakarta, Sydney, Singapura, Newyork atau yg lain.
Hampir kesemua kota besar dunia ada di daerah pesisir, terlebih dalam dekade terakhir ini semua masyarakat dunia melakukan urbanisasi masal, desa ditinggalkan, kota sebagai sandaran hidup mereka, bak umpan yang tinggal menunggu waktu, para calon korban ini akan dilenyapkan dengan sapuan gelombang ombak.
Semua berawal dari Karbondioksida ( CO2 ) yang manusia keluarkan tiap hari ke atmosfir bumi, sebut saja asap kendaraan, pabrik-pabrik, pembangkit listrik minyak dan batubara, pembakaran hutan dan lahan pertanian hingga energi panas yang dikeluarkan oleh alat-alat listrik yang ada dirumah kita, tv, setrika, komputer dsb. CO2 itu akan terus berada di dalam atmosfer Bumi sehingga panas Matahari yang dipancarkan ke Bumi akan terperangkap didalam atmosfernya (tidak bisa dipantulkan keluar kembali) karena molekul-molekul CO2 bersifat memerangkap dan memantulkan panas. Hasilnya panas akan tertahan lebih lama di langit Bumi, yang akan menyebabkan iklim berubah. Itulah yang disebut efek rumah kaca.  
2.      Lubang Ozon
Lapisan ozon mulai dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada tahun 1839. Ia berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3).

Ozon adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan awan yang terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon .Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Ada tiga penyebab terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan temperatur rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon.
Berdasar hasil penelitian ilmuwan lainnya, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik. 
Sehingga kegiatan manusia merupakan faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Manusia kurang memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat lubang ozon. Menurut Rowlan dan molina ( 1973) yang dikutip Sunu ( 2001 ) menyebutkan bahwa lubang zon diakibatkan oleh aktivitas manusia di industri dan rumah tangga, nitrogen oksida ( Nox ) dari sembran jet pesawat terbang supersonik, dan sulur oksida dari gunung berapi. Zat – zat imia perusak lapisan ozon lainnya seperti halon, CFC( untuk ulkas, AC, bahan penyemprot pestisida dan insektisida, penyemprot cat, penyemprot rambut ) methy bromide. Senyawa CFC dikenal sehari – hari sebagai freon. 
C.    Pelaku Pemanasan Global Dan Timbulnya Lubang Ozon
Manusia merupakan pelaku utama timbulnya pemanasan global dan lubang ozon. Aktivitas manusia yang tidak memikirkan dampak – dampak yang ditimbulkan adanya pemanasan global dan lubang ozon bisa menambah parahnya dampak yang ditimbulkan akibat fenomena – fenomena tersebut. Tentu saja yang akan rugi adalah manusia itu sendiri karena ulah mereka. Selain itu penggunaan barang – barang rumah tangga yang tidak ramah lingkungan, seperti semprotan minyak wangi, semprotan rambut, AC, kulkas, dan lain sebagainya memicu bertambah rusaknya lapisan ozon di muka bumi ini. Pembakaran yang dilakukan oleh manusia, seperti pembakaran hutan, pembakaran minyak bumi misalnya untuk kendaraan bermotor yang menghasilkan gas karbon merupakanaktivitas – aktivitas yang dapat menimbulnya gejala pemanasan global dan timbulnya lubang ozon. Oleh karena itu faktor manusialah yang andil besar timbulnya pemanasan global dan ubang ozon, meskipun faktor alam juga ikut berperan. Sehingga manusialah pelaku sekaligus yang menerima dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon atas konsekuensi aktivitas yang mereka lakukan sehari – hari. 
D.    Dampak Pemanasan Global dan Lubang Ozon
1.       Pengaruh cuaca
Apabila daerah di bagan tara bumi ( kutub utara ) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi, dengan kondisi demikian maka akan berakibat antara lain:
a.       gunung – gunung es aan mencair
b.      daratan akan mengecil
c.       daerah – daerah yang sebelumya mengalami salju ringan mungkin tidak akan   mengalaminya lagi
d.      di daerah subtropis again pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair
e.       musim tanam akan menjadi lebih panjang di beberapa area, temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat, serta
f.       daerah tropis akan menjadi lembab karena lebih banyak air yang menguap dari lautan
2.      Pengaruh kenaikan permukan laut
Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pengingkatan tinggi muka air aut 30% berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat peningkatan temperatur.
Apabila separuh es di Greenland dan antartika meleleh maka terjadi kenaikan permukaan air lait di dunia rata – rata setinggi 6-7 meter .Perubahan tinggi permukaan air laut sangat mempengaruhi kehidupan, antara lain :
a.       Apabila kenaikan air laut mencapai muara sungai, banjir akibat air pasang pun akan meningkat di daratan.
b.      Apabila kenaikan air laut sedikit saja, pengaruhnya akan cepat terlihat pada di ekosistem pantai. Rawa – rawa pantai yang telah ada akan tenggelam dan akan terbentuk rawa – rawa baru.
c.       Banyak pulau – pulau yang hilang akibat tenggelam, serta akan terjadinya erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir akan meningkat.

3.      Pengaruh terhadap pertanian
Pengaruh pemanasan global tidaklah sama di beberapa tempat, misalnya ada negara yang mendapatkan keuntungan lebih dari tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam, seperti di kanada. Namun, masyarakat di daerah pertanian gurun akan menggunakan air irigasi dari gunung – gunung yang jauh dapat menderita jika kumpulan salju akan mencair sebelum bulan masa tanam. Dengan kondisi ini, anaman tidak akan tumbuh, misalnya di daerah Afrika.
Adapun dampak pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di daerah asia, seperti di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a.       Menurunnya produktivitas pertanian, khususnya pada wilayah pantai akibat naiknya temperatur bumi
b.      Terjadinya iklim ekstrim yang meningkat, sehingga sektor pertanan akan kehilangan produksi akibat bencana kekeringan dan banjir yang silih berganti
c.       Kerawanan pangan akan meningkat di wilayah yang rawan bencana kering dan banjir
d.      Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan hama

4.      Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan
Selain manusia, hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidup yang tidak bisa menghindar dari kejadian ini. Hewan dan tumuhan tentuakan mengalai kesulitan juga untuk berpindah atau beradaptasi karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam menghadapi pemanasan global, hewan akan berpindah mencari tempat sesuai habitatnya. Adapun tumbuhan yang tidak bisa bergerak sendiri akan menyesuaikan dengan iklim dalam hal pertumbuhannya. Tumbuhan yang bsa menyesuaikan tentu terus berkembang, tetapi tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan tentuakan punah.
Kepunahan hewan dan tumbuhan terjadi apabila hewan dan tumbuhan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
5.      Pengaruh terhadap kesehatan manusia
Adapun pengaruh pemanasan global dan timbulnya ubang ozon bagi kesehatan manusia, antara lain :
a.       Mempengaruhi kesehatan tubuh manusia terhadap penakit – penyakit tular vektor, seperti demam berdarah dan malaria.
b.      Lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas.
c.       Meningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang hangat akan memperbanak polutan
d.      Meningkatnya penyakit – penyakit tropis laina, seperti demam kuning dan encepalitis
e.       Timbulnya kanker kulit, katarak, penurunan kekebalan tubuh, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan lain sebagainya
E.     Langkah antisipasi terhadap pemanasan global dan lubang ozon
Tindakan yang lebih baik dalam menghadapi dampak pemanasan global dan lubang ozon adalah sebagai berikut :
1.      Mengubah perilaku perorangan
a.     Menghemat penggunaan air, listrik
b.    Mematikan ac bila tidak diperlukan
c.     Menggunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon 
2.    Melakukan langkah secara kolektif
a.       Mencari energi aternatif
Sebagian besar pembangit listrik menggunakan bahan bakar fosil : minyak bumi, batu bara, gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi semakin kita boros menggunakan listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus boros listrik dan emerintah harus membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil baru untuk memenuhi kebutuhan aktivitas manusia, lebih baik melakukan hemat listrik. Adapun solusi alternatif dalam mencari energi alternatif antara lain membangun pembangkit listrik dengan energi bersih, seperti energi matahari, air , angin, panas bumi, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak terjadinya pemanasan global dan lubang ozon akibat penggunaan gas – gas yang mengeluarkan CO2
  b.      Melestarikan hutan
Melestarikan hutan dapatdilakukan dengan menanam pohon sebanyak mungkin untuk mencegah terjadinya pemanasan global. Selain iyu jangan menebang hutang secara liar, agar keberadaan ekosistem hutan tetap lestari.
c.       Mengurangi emisi gas karbon dari industri dan eksplorasi sumber daya alam 
F.     Persamaan dan Perbedaan Kajian fenomena pemanasan global dan lubang ozon
Jika ditinjau dari kejadiannya, pemanasan global merupakan kejadian yang diakibatkan oleh meningkatnya temperatur rata – rata pada lapisan atmosfer, meningkatnya temperatur pada air laut, dan meningkatnya temperatur pada daratan. Sedangkan lubang ozon terjadi akibat adanya lubang yang merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Ruang lingkup akibat adanya pemanasan global pada umumnya terjadi hampir di negara – negara dunia, termasuk di wilayah kutub utara maupun kutub selatan. Sedangkan ruang lingkup akibat adanya lubang ozon, dapat dijumpai pada daerah antartika, dimana jika menggunakan citra satelit lubang ozon tampak biru ataupun keungu – unguan.
Selain proses terjadinya lubang ozon dan pemanasan global yang berbeda – beda, perbedaan gejala kedua fenomena tersebut sebenarnya hampir berkaitan, namun yang membedakan adalah penyebab fenomena tersebut. Fenomena pemanasan global misalnya, dapat disebabkan oleh aktivitas manusia antara lain : penggunaan bahan bakar karbon, penggundulan hutan, dan lain sebagainya. Sedangkan lubang ozon juga dapat timbul akibat aktivitas manusia itu sendiri seperti penggunaan AC, penggunaan semprotan dan lain sebagainya.
Beberapa persamaan kajian fenomena pemanasan global dan lubang ozon adalah sama – sama berdampak bagi kehidupan makhluk hidup di dunia ini. Sebagian besar makhluk hidup akan merasakan dampak negatif adanya fenomena tersebut. Namun, manusia kadang memalalukan begitu saja. Sehingga berbagai aktivitas yang dilakukan manusia sering kali tidak tersadari bahwa sebenarnya aktivitas yang dilakukannya sangat merugikan. Dampak adanya pemanasan global dan lubang ozon mungkin sampai saat ini belum begitu besar. Namun diperkirakan pada suatu kelak nanti manusia akan menyesal akibat ulah mereka sendiri. Beberapa gejala – gejala pemanasan global dan lubang ozon pada dekade ini antara lain : suhu udara pada siang hari maupun malam sangat ekstrim di sejumlah negara misalnya di Indonesia, timbulnya berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor di sejumlah negara merupakan gejala – gejala yang menandakan timbulnya pemanasan global, dan lain sebagainya. Selain itu dalam citra satelit yang direkam oleh NASA menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir lubang ozon semakin hari semakin besar. Hal ini menandakan bahwa gejala – gejala tersebut lambat laun akan terasa.
G.    Hubungan keterkaitan antara lubang ozon dan pemanasan global
Sebagaimana kita tahu ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi untuk mempertahankan atmosfer yang ada dipermukaan bumi. Ozon berfungsi melindungi bumi dari serangan cahaya ultraviolet atau radiasi yang dipancarkan matahari. Namun, keadaan ozon kini sudah mulai memburuk sebagai akibat pemanasan global.
Secara keseluruhan tercatat penurunan volume ozon sebesar 4 persen setiap dekade dari total volume ozon yang menyelimuti bumi. Penurunan terbesar terjadi pada lapisan stratosfer di kutub karena adanya kondisi yang unik. Semua bermula saat angin kuat yang berhembus di sekitar Antartika membentuk pusaran kutub yang menahan angin-angin dari seluruh bumi untuk berada di atas Antartika. Kejadian inilah yang membentuk awan atmosfer polutan yang berada diketinggian 80000 kaki.
Sedangkan dibagian dunia lain, biasanya saat musim semi datang setelah musim dingin yang tak disinari matahari, ozon mengalami penipisan sehingga menyebabkan lubang di ozon. Catatan lubang ozon terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan luas 20.6 juta mil persegi. Sedangkan saat ini tercatat luas lubang ozon antara 21 hingga 24 juta kilometer persegi.
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan :
1.      Pemanasan global merupakan fenomena meningkatnya temperatur rata – rata pada lapisan atmosfer, meningkatnya temperatur air laut dan meningkatnya temperatur pada daratan. Sedangkan lubang ozon adalah lubang yang berasal dari hasil tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra tinggi, kemudian radiasi tersebut pecah menjadi oksigen sekaligus melepaskan atom bebas dimana setengahnya diikat oleh molekul oksigen lain untuk membentuk ozon. Area ozon yang tipis pada lapisan ozon disebut lubang ozon.
2.      Pemanasan global disebabkan adanya kadar gas rumah kaca yang menyebabkan meningkatnya intensitas efek rumah kaca. Sedangkan lubang ozon disebabkan karena sinar matahari, halogen, dan temperatur. Selain itu pengaruh / aktivitas manusia dapat menimbulkan pemanasan global, seperti pembakaran hutan, penggunaan motor yang menimbulkan asap. Selain itu dalam menggunakan berbagai alat rumah tangga yang mengandung gas flor dapat menyebabkan lubang ozon.
3.      Manusia merupakan pelaku utama timbulnya pemanasan global dan lubang ozon. Aktivitas manusia yang tidak memikirkan dampak – dampak yang ditimbulkan adanya pemanasan global dan lubang ozon. Sehingga manusialah pelaku sekaligus yang menerima dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon atas konsekuensi aktivitas yang mereka lakukan sehari – hari.
4.      Dampak pemanasan global dan lubang ozon berpengaruh terhadap cuaca, kenaikan permukan laut, terhadap pertanian, terhadap hewan dan tumbuhan serta  terhadap kesehatan manusia.
5.      Langkah antisipasi terhadap pemanasan global dan lubang ozon dapat di lakuakan dengan mengubah perilaku perorangan dan dilakukan secara kolektif.
6.      Fenomena pemanasan global dan lubang ozon memiliki persamaan dan perbedaan dalam mengkaji fenomena. Kedua fenomena tersebut membunyai hubungan keterkaitan antara pemanasan global dan lubang ozon. 
B.     Saran

Fenomena pemanasan global dan lubang ozon merupakan masalah global yang tidak dapat di selesaikan oleh pihak tertentu saja, namun membutuhkan kesadaran dan kerjasama dari semua pihak.
Kepada masyarakat hendaknya menjaga dan merawat lingkungan di sekitarnya. Selain tu masyarakat hendaknya memiliki kesadaran dalam mengantisipasi adanya dampak pemanasan global dan lubang ozon. Dari pihak pemerintah bersama masyarakat maupun bersama instansi – instansi yang terkait mampu memberikan kontribusi dalam mencegah dan menghadapi dampak pemanasan global. Pemerintah juga harus memberikan solusi yang terbaik dalam masalah ini, seperti mencari solusi agar penggunaan bahan bakar fosil bisa dicarikan alternatif dengan bahan bakar lainnya yang ramah lingkungan misalnya dengan menggunakan minyak kelapa, dengan menggunakan sinar matahari, dan lain sebagainya.
Selain pemerintah dan masyarakat,  lembaga – lembaga terait seperti Walhi dan aktivis – aktivis kampus bersama komponen masyarakat dan pemerintah hendaknya bersama – sama dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Gerakan menanam sejuta pohon di setiap tempat perlu digalakkan.




DAFTAR PUSTAKA
Wardhana, Wisnu Arya. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Susanta, Gatut. Sutjahjo, Hari. 2007. Pemanasan Global. Bogor: Penebar Swadaya

Setyawan Dedi.2013.Pengertian dan cara mengatasi global warming (pemanasan global).http://www.miung.com/2013/04/pengertian-dan-cara-mengatasi-global.html. diakses pada tanggal 11 Oktober 2013

My Blog.2011. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL

Mulyana.2013.Penyebab Lubang Pada Ozon.http://sains.me/979/penyebabkan-lubang-pada-ozon.html/. diakses pada tanggal 14 Oktober 2013
Reni,Sukma.2011. Deforestasi Sumbang 6 GT Emisi Karbon. http://kkiwarsi.wordpress.com/2011/11/23/deforestasi-sumbang-6-gt-emisi-karbon/#more-98. diakses pada tanggal 14 Oktober 2013
Wikipedia.2013.PemanasanGlobal. hytp://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global. Diakses pada tanggal 10 Oktober 2013
Wikipedia.2013.Ozon.http://id.wikipedia.org/wiki/Ozon. diakses pada tanggal 14 Oktober 2013

Stiyati, Nopi.2009. Kenapa Lubang Ozon ada di Antartika.

http://lookaroundusnow.blogspot.com/2009/02/kenapa-lubang-ozon-ada-di-antartika.html. diakses pada tanggal 14 Oktober 2013




1 komentar:

Bali de Heritage mengatakan...

Mengapa ozon lebih melimpah adanya di kutub ya?? Apakah karena stratosfernya lebih tebal? Kalo iya, mengapa di kutub bisa lebih tebal??
ada yang mengatakan karena pola angin musiman di atmosfer, ada juga komentar lain. Mohon penjelasannya, terimakasih :)