Senin, 06 Mei 2013

Industrial Linkage



A. Definisi Hubungan (Linkage)

Linkage menggambarkan jenis hubungan yang dimiliki semua perusahaan bertujuan untuk menyederhanakan situasi yang sangat kompleks yang menggunakan serangkaian elemen yang dihubungkan dalam berbagai cara untuk unit produksi.  Ada yang menjadi link input, output atau dalam pabrik tertentu mungkin melibatkan hal-hal seperti subkontrak keluar pekerjaan tertentu, atau mengambil dalam sub-kontrak pekerjaan itu sendiri.
Sehingga dapat didefinisikan bahwa hubungan industrial dapat didefinisikan sebagai semua operasional kontak, termasuk aliran bahan dan pertukaran informasi antara elemen fungsional terpisah elemen system.these manufaktur dapat dianggap sebagai keseluruhan industri, sektor ekonomi, atau tanaman individu tergantung pada skala di mana seseorang mempertimbangkan sistem.

B. Variasi dalam kompleksitas hubungan

1. Hubungan sebagai rantai
Hubungan yang sangat kompleks dari gerakan sebuah produk tunggal dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dengan serangkaian masukan dari sejumlah sumber berkumpul di satu pabrik. Dapat dibayangkan bahwa hubungan sebagai rantai yang mengikat sistem manufaktur bersama-sama. 

2. Skala keterkaitan
Hubungan industri (industrial linkage) menekankan kedekatan spasial antar perusahaan yang menghubungkan penjajaran perusahaan sehingga mengurangi biaya transportasi pada produk bahan jadi atau setengah jadi.

3. Efek kemunduran jarak
Efek kemunduran jarak membebankan pada pergerakan fenomena tertentu (misalnya orang untuk bekerja, pendukung tim sepak bola, masukan ke pabrik),   jarak jauh dari titik meningkat, jumlah gerakan ke titik menurun. Gesekan jangka jarak terkadang berguna untuk proses tersebut. Dalam konteks hubungan industrial kita dapat memastikan pentingnya perbedaan ekonomi dalam skala lokal dengan mempertimbangkan penjualan baranguntuk industri individu di daerah tertentu

4. Asosiasi keruangan atau hubungan fungsional?
            Industri yang ditemukan bersama-sama di kawasan yang sama (keterkaitan spasial), itu tidak berarti menunjukkan bahwa mereka berhubungan secara fungsional. Industri yang cenderung memiliki keterkaitan spasial karena kebutuhan mereka untuk lokasi air. Penggilingan gandum dan gula, pabrik cat dan furniture bisa dikatakan memiliki keterkaitan fungsional. Industri tradisional lainnya yang baik secara spasial maupun fungsional terkait contohnya pertambangan batu bara dan produksi kokas, pembuatan kapas, dan produksi sepatu kulit.
 
C. Tipologi hubungan industrial

1. Pertukaran materi dan informasi
Keterkaitan materi mungkin ada empat jenis yaitu:
  1. Link proses dimana barang bergerak antara perusahaan pada tahapan yang berbeda dari proses produksi.
  2. Link dimana pekerjaan dilakukan oleh satu perusahaan selama sub-kontrak.
  3. Link layanan yang melibatkan penyediaan mesin, peralatan atau bagian pendukung lain.
  4. Link pemasaran dan distribusi.
2. Variasi dalam kekuatan dan kompleksitas hubungan
Variasi kekuatan dan kompleksitas hubungan, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
  1. Lemah dan kuat link dari suatu perusahan tergantung dari bahan dan informasi alam.
  2. Relatif sederhana atau kompleks link, juga tergantung dari bahan dan jenis informasi.
3. Mengukur kekuatan hubungan
Salah satu cara yang dicoba untuk mengukur pentingnya berbagai jenis linkage (hubungan) adalah dengan menetapkan persentase dari total nilai pembelian yang dilakukan.

4. Mengukur pertukaran informasi
Pertukaran informasi cukup penting dalam mempengaruhi lokasi. Kontak pribadi antar produser, dengan pelanggan, lembaga keuangan dan departemen-departemen pemerintah daerah jelas dapat memiliki dampak dalam pemilihan lokasi jika hal ini menyebabkan pengiriman barang lebih cepat, lebih mudah, kontak dengan persyaratan khusus, kemungkinan memegang saham lebih kecil, pengetahuan yang lebih baik dari kebiasaan atau selera khusus dari penduduk setempat, saling pengertian melalui kunjungan yang sering dan lebih sedikit kesalahpahaman

KESIMPULAN
Pada dasarnya hubungan industri bertujuanmengurangi faktor-faktor biaya dan dengan demikian variasi spasial mereka secara teoritis dapat diperlakukan dengan cara yang sama pada setiap item. Kehadiran pola linkage tidak selalu menyimpulkan: adanya proses tertentu untuk memahami bagaimana perusahaan benar-benar menemukan pabrik-pabriknya secara tepat, tapi kita mungkin harus mencari penjelasan perilaku subjeknya.


 Dirangkum dari buku The Location of Manufacturing Industri

terimakasih kepada temenku, Daryanti dan Ninda yang udah menterjemahkan dan merangkumnya,..


Terimakasih juga yang udah berkunjung ke blog ini,.. :)



Tidak ada komentar: