DEMOGRAFI
KABUPATEN KAUR
Disusun oleh:
Nama :
Ana Pangesti
NIM :
K5412008
Prodi :
Pendidikan geografi
JURUSAN
ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2012
BAB I
PENDAHULUAN
Penduduk merupakan komponen penting dalam suatu wilayah. Wilayah tidak
akan berdiri tanpa adanya sejumlah penduduk. penduduk akan mengalami
pertumbuhan penduduk dari tahun ketahun. Pertumbuhan penduduk merupakan
keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah
penduduk. Sehingga secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh
kelahiran bayi atau pertambahan penduduk dan kematian yaitu yang menyebabkan
berkurangnya suatu penduduk.
Pada makalah ini akan dibahas faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk kabupaten Kaur. Terdapat 4 komponen yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk yaitu: kelahiran(fertilitas), kematian (mortalitas), migrasi masuk
(in-migration) dan migrasi keluar (out-migration). Ada juga yang menyebutkan
terdapat 3 komponen dengan menyatukan antara migrasi keluar dengan migrasi
masuk menjadi satu komponen yaitu migrasi. Komponen-komponen tersebut akan dibandingkan antara kabupaten
Kaur dengan provinsi Bengkulu dan nasional Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
Kaur adalah sebuah
kabupaten di provinsi
Bengkulu,
Indonesia.
Terletak sekitar 250 km dari kota
Bengkulu,
Kaur mempunyai luas sebesar 2.369,05 km² dan dihuni sedikitnya 110.428 jiwa. Secara
geografis letak Kabupaten Kaur berada di antara 103°4’8,76” - 103°46’50,12”
Bujur Timur dan 04°15’8,21 - 04°55’27,77” Lintang Selatan. Secara administrasi
Kabupaten Kaur berbatasan langsung dengan Kabupaten Bengkulu Selatan, dan
wilayah selatannya berbatasan dengan Samudera Hindia
|
peta lokasi kabupaten Kaur |
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis
Kelamin di Kabupaten Kaur
Tahun
|
2011
|
2010
|
2009
|
2008
|
2004
|
|
|
|
|
|
|
Jumlah
Pria (jiwa)
|
55.659
|
55.991
|
60.660
|
59.761
|
-
|
Jumlah
Wanita (jiwa)
|
53.910
|
51.908
|
57.161
|
55.407
|
-
|
Total
(jiwa)
|
109.569
|
107.899
|
117.821
|
115.168
|
-
|
Pertumbuhan
Penduduk (%)
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
Kepadatan
Penduduk (jiwa/Km²)
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
Berdasarkan data diatas yang disajiikan dalam
tabel, jumlah penduduk dari tahun ketahun selalu mengalami perubahan. jumlah
penduduk dari 2008 ke 2009 mengalami kenaikan, namun dari tahun 2009 ke 2010 mengalami penurunan. Itu artinya
pertumbuhan penduduk tidak selalu mengalami kenaikan terus atau seebaliknya.
A. Fertilitas
Jumlah kelahiran adalah banyaknya kelahiran
hidup yang terjadi pada waktu tertentu di wilayah tertentu.
Informasi tentang jumlah kelahiran
bermanfaat untuk perencanaan pembangunan berbagai fasilitas yang dibutuhkan
khususnya fasilitas kesehatan ibu dan anak, baik untuk masa kini maupun untuk
masa yang akan datang. Selain itu, data tentang jumlah kelahiran merupakan
dasar untuk perhitungan berbagai indikator fertilitas seperti Angka Kelahiran
Kasar, Angka Kelahiran Menurut Umur, Angka Fertilitas Total, Angka Reproduksi
Bersih, dan Rasio Anak Wanita.
Tingkat kelahiran di masa lalu
mempengaruhi tingginya tingkat fertilitas masa kini. Jumlah kelahiran yang
besar di masa lalu disertai dengan penurunan kematian bayi akan menyebabkan
bayi-bayi tersebut tetap hidup dalam jumlah yang lebih banyak dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya disaat kematian bayi masih tinggi. Lima belas
tahun kemudian bayi-bayi ini akan membentuk kelompok perempuan usia subur.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendefinisikan
kelahiran hidup sebagai peristiwa kelahiran bayi, tanpa memperhitungkan lamanya
berada dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada
saat dilahirkan; misalnya bernafas, ada denyut jantung, atau denyut tali pusat,
atau gerakan-gerakan otot. Dengan demikian, peristiwa bayi yang lahir
dalam keadaan tidak hidup/meninggal (still birth) tidak dimasukkan dalam perhitungan jumlah
kelahiran. Untuk bayi yang lahir hidup tetapi kemudian meninggal, beberapa saat
setelah lahir atau dikemudian hari, kelahiran hidup ini tetap dimasukkan
dalam perhitungan jumlah kelahiran. Tidak termasuk sebagai kelahiran hidup
adalah peristiwa keguguran atau bayi yang lahir dalam keadaan meninggal (lahir
mati).
Data tentang jumlah kelahiran dapat diperoleh dari hasil sensus
penduduk, registrasi vital, atau survei-survei.
Angka kelahiran di Indonesia masih tinggi. Progam KB banyak yang
tidak peduli dan tidak mengikuti program tersebut. Dengan berbagai alasan.
Jumlah penduduk Indonesia dari tahun ketahun semakin bertambah. Dapat dilihat
dari tabel diatas untuk wilayah provinsi Bengkulu, khususnya pada kabupaten
Kaur. Pada setiap usia angka kelahiran tinggi. Tabel diatas hanya menunjukkan
sebagian kecil dari wilayah Indonesia. Padahal sebagian besar wilayah Indonesia
dihuni oleh penduduk.
B. Mortalitas
Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) mendefiniskan kematian sebagai suatu peristiwa menghilangnya
semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat
setelah kelahiran hidup.
Mortalitas
atau kematian dapat menimpa siapa saja, tua, muda, kapan dan dimana saja. Kasus
kematian terutama dalam jumlah banyak berkaitan dengan masalah sosial, ekonomi,
adat istiadat maupun masalah kesehatan lingkungan. Indikator kematian berguna
untuk memonitor kinerja pemerintah pusat maupun lokal dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan
data tabel diatas yang merupakan hasil SP2010 kabupaten Kaur angka kematian
pada anak-anak usia 10-14 tahun rendah dan angka tertinggi pada lansia. Begitu
juga pada provinsi Bengkulu secara keseluruhan angka terendah pada kematian
anak-anak 10-14 tahun sedangkan angka tertinggi juga terjadi pada lansia.
Dilihat
secara Nasional, tingkat kematian Indonesia masih tinggi, walaupun sudah banyak
berkurang dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan semakin
berkembang tehnologi canggih dan peralatan-peralatan medis yang lebih lengkap.
Kesehatan sudah menjadi salah satu perhatian pemerintah.
C. Migrasi
Migrasi seumur hidup
adalah migrasi berdasarkan tempat kelahiran. Seseorang dikategorikan sebagai
migran seumur hidup jika provinsi atau kabupaten/kota tempat ia dilahirkan
berbeda dengan provinsi atau kabupaten/kota tempat tinggalnya sekarang (pada
saat pencacahan). Angka migrasi masuk seumur hidup di suatu provinsi merupakan
perbandingan antara jumlah penduduk yang tempat lahirnya berbeda dengan tempat
tinggalnya sekarang dengan jumlah penduduk pertengahan tahun di tempat
tinggalnya sekarang.
Data migrasi dibutuhkan sebagai bahan dasar perencanaan pembangunan baik di
wilayah asal maupun wilayah tujuan migran. Selain itu, data migrasi juga dibutuhkan
dalam menentukan asumsi perpindahan di masa mendatang sebagai dasar
penghitungan proyeksi penduduk.
Migrasi risen adalah
migrasi berdasarkan tempat tinggal lima tahun yang lalu. Seseorang
dikategorikan sebagai migran risen jika provinsi atau kabupaten/kota tempat
tinggalnya lima tahun yang lalu berbeda dengan tempat tinggalnya sekarang (saat
pencacahan). Angka migrasi risen masuk di suatu provinsi adalah perbandingan
antara jumlah penduduk yang tempat tinggal lima tahun yang lalu berbeda dengan
tempat tinggal sekarang, dengan penduduk pertengahan tahun di provinsi tempat
tinggal sekarang. Penduduk pertengahan tahun disini adalah penduduk 5 tahun ke
atas.
Dari arus migrasi
risen dapat dihitung angka migrasi risen masuk, migrasi risen keluar, migrasi
risen neto dan migrasi risen bruto. Migrasi risen juga lebih menggambarkan
kondisi/pola migrasi yang terkini. Oleh sebab itu, dalam penghitungan proyeksi,
angka migrasi risen adalah yang dipakai sebagai penentuan asumsi perpindahan di
masa mendatang.
|
|
Jumlah
penduduk yang merupakan migran seumur hidup terus meningkat dari waktu ke
waktu. Dari data migrasi seumur hidup kabupaten Kaur hasil SP2010, lebih banyak
penduduk asli daripada penduduk migran, kebanyakan penduduk migran adalah
laki-laki, walaupun tidak berselisih terlalu jauh. Kabupaten Kaur termasuk
penyumbang migrasi dalam jumlah kecil bila dibanding dengan kabupaten lainnya
pada provinsi Bengkulu, yaitu 17.847 dari penduduk migran keseluruhan provinsi
Bengkulu yaitu 480.066.
Hasil SP2010 mencatat 27 975 612
penduduk atau 11,8 persen penduduk merupakan migran masuk seumur hidup antar
provinsi. Persentase migran seumur hidup di daerah perkotaan hampir tiga kali
lipat migran seumur hidup di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 17,2 dan
6,3 persen. Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada
migran perempuan, 14 736 632 berbanding 13 238 980 orang.
Seks rasio migran seumur hidup adalah 111,3
Jumlah penduduk yang
merupakan migran risen terus meningkat dari waktu ke waktu. Seperti halnya
dengan penduduk migrasi seumur hidup, pada migrasi risenpun, wilayah kabupaten
Kaur lebih banyak dihuni oleh penduduk asli. Hasil SP2010 mencatat
5 396 419 penduduk atau 2,5 persen penduduk merupakan migran masuk
risen antar provinsi. Persentase migran risen di daerah perkotaan tiga kali
lipat lebih besar migran risen di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 3,8
dan 1,2 persen. Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada
migran perempuan, 2 830 114 berbanding 2 566 305 orang. Seks
rasio migran risen adalah 110,3.
BAB III
KESIMPULAN
Kabupaten Kaur yang merupakan
bagian dari provinsi Bengkulu yang merupakan kabupaten baru, yang memisahkan
dari kabupaten Bengkulu Selatan. Kabupaten kaur mempunyai angka kelahiran, kematian
dan migrasi yang selalu berubah dari tahun ketahun, tidak jauh berbeda
selisihnya dengan kabupaten-kabupaten lainnya di Provinsi Bengkulu.
Daftar Pustaka