A. Definisi Hubungan
(Linkage)
Linkage
menggambarkan jenis hubungan
yang dimiliki semua perusahaan bertujuan untuk menyederhanakan situasi yang sangat kompleks yang
menggunakan serangkaian
elemen yang
dihubungkan dalam berbagai
cara untuk unit produksi. Ada yang menjadi link input, output atau
dalam pabrik tertentu mungkin melibatkan hal-hal seperti subkontrak keluar pekerjaan tertentu,
atau mengambil dalam sub-kontrak pekerjaan itu sendiri.
Sehingga dapat didefinisikan
bahwa hubungan
industrial dapat didefinisikan sebagai semua operasional
kontak, termasuk
aliran bahan dan pertukaran informasi antara elemen fungsional terpisah elemen
system.these manufaktur dapat dianggap sebagai keseluruhan industri, sektor
ekonomi, atau tanaman individu tergantung pada skala di mana seseorang
mempertimbangkan sistem.
B. Variasi dalam kompleksitas hubungan
1. Hubungan sebagai
rantai
Hubungan yang sangat kompleks dari gerakan sebuah
produk tunggal dari satu perusahaan ke perusahaan lain, dengan serangkaian masukan dari sejumlah sumber berkumpul di satu pabrik. Dapat
dibayangkan bahwa
hubungan sebagai rantai
yang mengikat sistem manufaktur bersama-sama.
2. Skala keterkaitan
Hubungan industri (industrial linkage) menekankan kedekatan spasial antar perusahaan yang
menghubungkan penjajaran perusahaan sehingga mengurangi biaya transportasi pada produk bahan jadi
atau setengah jadi.
3. Efek kemunduran
jarak
Efek
kemunduran jarak
membebankan pada pergerakan fenomena tertentu (misalnya orang untuk bekerja,
pendukung tim sepak bola, masukan ke pabrik),
jarak jauh dari titik meningkat, jumlah gerakan ke
titik menurun. Gesekan jangka jarak terkadang berguna untuk proses tersebut. Dalam konteks hubungan industrial kita dapat memastikan
pentingnya perbedaan ekonomi dalam skala lokal dengan mempertimbangkan
penjualan baranguntuk
industri individu di daerah tertentu.
4. Asosiasi keruangan
atau hubungan fungsional?
Industri
yang ditemukan bersama-sama di kawasan yang sama (keterkaitan
spasial), itu tidak
berarti menunjukkan bahwa mereka berhubungan secara fungsional.
Industri yang cenderung memiliki keterkaitan
spasial karena kebutuhan
mereka untuk lokasi air. Penggilingan gandum dan gula, pabrik cat dan furniture bisa dikatakan memiliki keterkaitan
fungsional. Industri tradisional
lainnya yang baik secara
spasial maupun
fungsional terkait contohnya
pertambangan batu bara dan produksi kokas, pembuatan kapas, dan produksi
sepatu kulit.
C. Tipologi hubungan industrial
1. Pertukaran materi dan informasi
Keterkaitan materi mungkin ada
empat jenis
yaitu:
- Link proses dimana barang bergerak antara perusahaan pada tahapan yang berbeda dari proses produksi.
- Link dimana pekerjaan dilakukan oleh satu perusahaan selama sub-kontrak.
- Link layanan yang melibatkan penyediaan mesin, peralatan atau bagian pendukung lain.
- Link pemasaran dan distribusi.
2. Variasi dalam kekuatan dan kompleksitas hubungan
Variasi
kekuatan dan kompleksitas hubungan, dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Lemah dan kuat link dari suatu perusahan tergantung dari bahan dan informasi alam.
- Relatif sederhana atau kompleks link, juga tergantung dari bahan dan jenis informasi.
3. Mengukur kekuatan hubungan
Salah satu cara yang dicoba untuk mengukur pentingnya berbagai
jenis linkage (hubungan)
adalah dengan
menetapkan persentase
dari total nilai pembelian
yang dilakukan.
4. Mengukur pertukaran informasi
Pertukaran informasi cukup penting dalam
mempengaruhi lokasi. Kontak
pribadi
antar produser, dengan
pelanggan, lembaga keuangan
dan departemen-departemen pemerintah daerah jelas dapat
memiliki dampak dalam pemilihan lokasi jika hal ini menyebabkan pengiriman barang lebih cepat, lebih
mudah, kontak dengan persyaratan khusus, kemungkinan memegang saham lebih
kecil, pengetahuan yang lebih baik dari kebiasaan atau selera khusus dari
penduduk setempat, saling pengertian melalui kunjungan yang sering dan lebih sedikit kesalahpahaman.
KESIMPULAN
Pada
dasarnya hubungan industri bertujuanmengurangi faktor-faktor biaya
dan dengan demikian variasi
spasial mereka secara teoritis dapat diperlakukan dengan cara yang sama
pada setiap item. Kehadiran pola linkage tidak selalu menyimpulkan:
adanya proses tertentu
untuk memahami bagaimana perusahaan benar-benar menemukan pabrik-pabriknya
secara tepat, tapi kita
mungkin
harus mencari penjelasan
perilaku subjeknya.
Dirangkum dari buku The Location of Manufacturing Industri
terimakasih kepada temenku, Daryanti dan Ninda yang udah menterjemahkan dan merangkumnya,..
Terimakasih juga yang udah berkunjung ke blog ini,.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar