Disusun
Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Oseanografi
Dosen
Pengampu : Gentur Adi Tjahjono, S.Si
oleh: Ana Pangesti
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia dikenal dengan negara kepulauan yaitu
negara yang terdiri atas pulau-pulau. Sebagian besar wilayah Indonesia
merupakan lautan hamper 2/3 bangian. Daratan di Indonesia hanya 1/3 dari luas
keseluruhan. Di dalam lautan terdapat berbagai macam makhluk hidup yaitu
tumbuhan dan hewan laut. Makhluk hidup
laut atau sering disebut biota laut membutuhkan makanan dan tempat hidup yang
sesuai. Namun, dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia menyebabkan
aktivitas manusia semakin beragam. Tidak sedikit aktivitas manusia yang
menimbulkan pencemaran air laut.
Pencemaran laut merupakan salah satu masalah yang
mengancam bumi saat ini, dikarenakan semakin meningkatnya pola aktivitas
penggunaan dan pemanfaatan kekayaan alam yang terkandung di lautan. Pola
aktivitas tersebut bisa memberikan dampak berupa pelepasan zat-zat beracun dan
berbahaya, pembuangan kotaoran dan sampah, kegiatan kapal, penggunaan instalasi
dan peralatan untuk kegiatan eksplorasi sumber daya alam dari dasar laut dan
tanah yang dibawahnya.
Salah satu pencemaran air laut adalah bahan organik.
Bahan organik ada yang dapat terlarut dan tidak dapat terlarut. Jumlah bahan organik
yang terlarut dalam air melebihi rata-rata bahan organik yang tidak terlarut. penggunaan
bahan organik dalam jumlah banyak melebihi batas normal pada perairan laut
menimbulkan pencemaran air laut.
Berdasarkan uraian
diatas, penulis akan menyusun paper dengan judul “Pencemaran Laut oleh Bahan
Organik”.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pencemaran
Air Laut
Pencemaran laut adalah perubahan
pada lingkungan laut yang terjadi akibat dimasukkannya oleh manusia secara
langsung ataupun tidak langsung bahanbahan atau energi ke dalam lingkungan laut
(termasuk muara sungai) yang menghasilkan akibat yang demikian buruknya
sehingga merupakan kerugian terhadap kekayaan hayati, bahaya terhadap kesehatan
manusia, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk perikanan dan lain-lain,
penggunaan laut yang wajar, pemburukan dari pada kwalitas air laut dan
menurunnya tempat-tempat pemukiman dan rekreasi (Kusumaatmadja:1978)
Pencemaran laut menurut Konvensi
Hukum Laut 1982 adalah dimasukkanya secara langsung maupun tidak langsung oleh
perbuatan manusia suatu substansi atau badan energi kedalam lingkungan laut
yang menyebabkan bahaya bagi sumber daya alam hayati di laut, kesehatan
manusia, rintangan melakukan kegiatan di laut dan mengurangi pemanfaatan dalam
penggunaan lingkungan laut .
Berdasarkan UU No 32 Tahun 2014 Pencemaran
Laut adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam lingkungan Laut oleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan Laut yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pengertian pencemaran
air laut dapat disimpulkan bahwa pencemaran air laut adalah masuknya
komponen-komponen ke dalam air laut yang menyebabkan perubahan air laut dan
menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia, aktivitas manusia dan kehidupan
pada perairan laut.
B.
Macam-macam
Pencemaran Air Laut
Pencemaran Laut menurut UU No 32
Tahun 2014 meliputi:
1.
Pencemaran
yang berasal dari daratan
2.
Pencemaran
yang berasal dari kegiatan di laut
3.
pencemaran
yang berasal dari kegiatan dari udara.
Pencemaran laut dapat dibedakan
dalam lima kategori utama yaitu: (Ariando, dalam Tandayung:2012)
1. Marine Pollution caused
via the atmosphere by land based activities
Bukti-bukti
ilmiah menunjukkan adanya tiga penyebab utama pencemaran laut golongan pertama
ini, yaitu:
1) Penggunaan
berbagai macam synthethic chemical khususnya
chlorinated hydrocarbons untuk
pertanian.
2) Pelepasan
logam-logam berat seperti merkuri akibat proses industry atau lainnya.
3) Pengotoran
atmosfer oleh hydrocarbons minyak
yang dihasilkan oleh penggunaan minyak bumi untuk menghasilkan energy.
2. The disposal of
domestic and industrial wastes
Pencemaran
yang disebabkan oleh pengaliran limbah domestik atau limbah industry dari
pantai, baik melalui sungai sewage
outlets atau akibat dumping.
3. Marine Pollution caused
by radioactivity
Pencemaran
laut karena adanya kegiatan-kegiatan radioaktif alam ataupun dari
kegiatan-kegiatan manusia. Dua penyebab utamanya adalah percobaan senjata
nuklir dan pembuangan limbah radioaktif termasuk pencemaran yang disebabkan
oleh penggunaan laut untuk kepentingan militer atau pembuangan alat-alat
militer di laut.
4. Ship- borne Pollutants
Pencemaran
jenis ini dapat terdiri dari berbagai macam bentuk kapak dan muatan. Akan
tetapi penyebab uamanyya adalah tumpahan minyak di laut, yang dapat dibedakan
karena kegiatan kapal seperti pembuangan air ballast atau karena adanya kecelakaan
kapal di laut, terutama apabila kecelakaan itu melibatkan kapal tanker.
5. Pollution from offshore
mineral production
Kegiatan
penambangan di dasar laut, terutama apabila terjadi kebocoran pada instalasi
penambangan dan pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan yang telah
ditentukan.
Menurut ketentuan pasal-pasal dalam
UNCLOS 1982 sumber-sumber pencemaran laut bisa berasal dari udara (pasal 212),
perbuatan yang terjadi di darat (pasal 213), kegiatan penggalian sumber daya
alam di dasar laut dan tanah dibawahnya (pasal 214), kapal-kapal atau
instalasi-instalasi yang beroprasi di kawasan laut internasional (pasal 215),
dan pembuangan kotoran dan sampah (dumping)
yang diatur dalam pasal 216.
Pencemar air dapat menentukan
indikator yang terjadi pada air lingkungan. Pencemar air dikelompokkan sebagai
berikut: (Harmayani: 2007)
1. Bahan
buangan organik
Bahan buangan organik pada umumnya
berupa limbah yang dapat membusuk atau terdegradasi oleh mikroorganisme,
sehingga hal ini dapat mengakibatkan semakin berkembangnya mikroorganisme dan
mikroba patogen pun ikut juga berkembang biak di mana hal ini dapat mengakibatkan
berbagai macam penyakit.
2. Bahan
buangan anorganik
Bahan buangan anorganik pada umumnya
berupa limbah yang tidak dapat membusuk dan sulit didegradasi oleh
mikroorganisme. Apabila bahan buangan anorganik ini masuk ke air lingkungan
maka akan terjadi peningkatan jumlah ion logam di dalam air, sehingga hal ini
dapat mengakibatkan air menjadi bersifat sadah karena mengandung ion kalsium
(Ca) dan ion magnesium (Mg). Selain itu ion-ion tersebut dapat bersifat racun
seperti timbal (Pb), arsen (As) dan air raksa (Hg) yang sangat berbahaya bagi
tubuh manusia.
3. Bahan
buangan zat kimia
Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya
seperti bahan pencemar air yang berupa sabun, bahan pemberantas hama, zat warna
kimia, larutan penyamak kulit dan zat radioaktif. Zat kimia ini di air
lingkungan merupakan racun yang mengganggu dan dapat mematikan hewan air,
tanaman air dan mungkin juga manusia.
C.
Bahan
Organik
Bahan
organik biasanya tersusun oleh unsure-unsur karbon, hydrogen dan oksigen serta
dalam beberapa senyawa mengandung unsure N, S, P atau Fe (Gray, 2004). Bahan
organik yang terdapat diperairan memiliki variasi bentuk senyawa yang sangat
luas. Sebahian besar bahan tersebut bersumber dari hewan atau tumbuhan yang
telah mati (Connell, 2005).
Bahan
organik di perairan dapat berasal dari perairan itu sendiri maupun berasal dari
ekosistem lain. Bahan organikyang masuk kedalam bentuk campuran antara bahan
organik terlarut dengan bahan organik yang berpa partikel (Sunarto, 2003).
Bahan
organik dalam air laut dapat dibagi atas dua bagian yaitu:
1. Bahan
organik terlarut dalam air laut
Bahan organik terlarut yang berukuran
< 0.5 μm. Jumlah bahan organik terlarut dalam air laut biasanya melebihi
rata-rata bahan organik tidak terlarut. Hanya berkisar 1/5 bahan organik tidak
terlarut terdiri dari sel hidup. Semua bahan organik ini dihasilkan oleh
organisme hidup melalui proses metabolism dan hasil pembusukan. Sebagian besar
bahan organik terlarut dalam air laut terdiri atas material yang kompleks dan
sangat tahan terhadap penguraian bakteri.
Konsentrasi bahan organik berdasarkan
variasi musim dan kedalaman adalah sebagai berikut:
a. Variasi
menurut musim
1) Terjadi
hanya pada daerah yang dipengaruhi musim
2) Musim
semi dan awal musim panas merupakan konsentrasi tertinggi (Ca1,8 mg/ l)
3) Musim
panas konsentrasi menurun
4) Musim
gugur – awal musim semi, konsentrasi sedikit menurun
b. Variasi
menurut kedalaman
1) Permukaan,
konsentrasi bahan organik karbon terlarut dan nitrogen paling tinggi
2) Bagian
bawah zona eufotik, konsentrasi mulai menurun dengan meningkatnya kedalaman dan
terdapat perbedaan antra satu tempat dengan tempat lainnya tergantung pada
produktivitas, ketersediaan heterotrof dan kondisi hidrografik.Pada kedalaman
lebih besar dari 100 meter konsentrasi masih relatif konstan
3) Pada
perairan dalam, kandungan bahan organik karbon terlarut terlihat kecil tetapi
signifikan dan berbeda menurut kedalaman. Perbedaan konsentrasi organik
terlarut dengan nitrogen pada permukaan perairan sekitar 100 : 15 sampai 100 :
25.
2. Bahan
organik tidak terlarut dalam air laut
Bahan organik tidak terlarut dalam air
laut berukuran lebih besar dari 0,5 μm. Pada lapisan permukaan air laut
material organik tak terlarut ini berupa detritus dan fitoplankton. Pada zona
eufotik konsentrasinya lebih tinggi dari lapoisan di bawahnya. Bahan organik
tak terlarut ini berfungsi menyediakan makanan untuk organisme pada beberapa
tingkatan tropik.
Sumber bahan organic tidak terlarut dalam
air laut:
a. Di
bawah air sungai (4,2 – 109 gC/ l) berukuran lebih kecil dari rata-rata
produksi primer di laut ( 4 – 1016 gC/ l).
b. Sebagian
besar particulate organic matter dilaut dihasilkan oleh beberapa organisme
penghasil utama seperti fitoplankton, makroalga dan bakteri kemoautotrofik.
Produksi utama ini dihasilkan oleh fotoautotrofik nanoplankton (berdiameter 2,0
– 20 μm).
c. Sekitar
10 % dihasilkan dari tanaman dalam bentuk senyawa, berat molekulnya ringan
seperti asam amino, asam trikarboksilik. Hasil ini dengan cepat dikonsumsi oleh
bakteri.
d. Hasil
agregasi dan pengendapan dissolved organic matter dari laut.
e. Pada
subsurface dalam waktu tertentu butir-butir fecal zooplankton merupakan
komponen yang terbesar dari bahan organik tak terlarut.
D.
Akibat
Pencemaran Bahan Organik
Bahan organik yang
masuk kedalam perairan laut yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai
permasalahan. Dampak masuknya limbah organik dari daratan yang berlebihan menyebabkan tingkat kesuburan
yang sangat tinggi. Tingginya tingkat kesuburan menimbulkan kejadian ledakan
fitoplankton. Hal ini dapat mempengaruhi pada kematian ikan karena berkurangnya
nilai oksigen yang terlarut.
Akibat pencemaran air
laut oleh bahan organic antara lain:
1. Degradasi
lingkungan dan kehidupan bawah laut.
2. Kekayaan
alam dan keanekaragaman hayati laut terancam
Dengan
tercemarnya laut, terutama oleh bahan organik keanekaragaman hayati laut
terancam, karena tempat hidup mereka tercemar oleh bahan organik dalam jumlah
berlebih. Menurunya keanekaragaman hayati yang disebabkan tidak lagi mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang tercemar akan mempengaruhi terhadap kekayaan
laut menjadi menurun.
3. Penurunan
perekonomian nelayan
Penurunan
perekonomian nelayan menurun disebabkan oleh banyaknya ikan-ikan yang mati
karena air laut yang tercemar. Hal ini menyebabkan penurunan tangkapan ikan
oleh nelayan. Menurunya tangkapan ikan, penjualan ikanpun menjadi menurun.
Perekonomian nelayan bergantung pada tangkapan ikan, apabila tangkapan ikan
sedikit berpengaruh terhadap penghasilan yang menjadi menurun.
4. Mempengaruhi
sektor pariwisata pesisir dan laut
Perairan
laut yang sudah tercemar berpengaruh terhadap sektor pariwisata yaitu menurunya
jumlah pengunjung. Tujuan pengunjung berpariwisata ke laut untuk menikmati
keindahan alam laut. Apabila keindahan laut berubah karena tercemar,
pengunjungpun enggan untuk berkunjung.
E.
Penanggulangan
Pencemaran Air Laut oleh Bahan Organik
Dalam UU No 32 Tahun
2014 Pelindungan Lingkungan Laut adalah upaya sistematis dan terpadu yang
dilakukan untuk melestarikan Sumber Daya Kelautan dan mencegah terjadinya
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan di Laut yang meliputi konservasi Laut,
pengendalian pencemaran Laut, penanggulangan bencana Kelautan, pencegahan dan
penanggulangan pencemaran, serta kerusakan dan bencana.
Dalam
mengantisipasi Pencemaran Laut dan bencana Kelautan, Pemerintah menetapkan
kebijakan penanggulangan dampak Pencemaran Laut dan bencana Kelautan. Kebijakan
penanggulangan dampak Pencemaran Laut dan bencana Kelautan dapat dilakukan melalui:
1. Pengembangan
sistem mitigasi bencana
2. Pengembangan
sistem peringatan dini (early warning
system)
3. Pengembangan
sistem pengendalian pencemaran Laut dan kerusakan ekosistem Laut
Pencemaran
air laut oleh bahan organik dapat di kurangi dengan aktivitas manusia di
daratan, karena bahan organik yang menumpuk di perairan laut berasal dari
aktivitas manusia di daratan. Hal ini perlu kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat. Dibuatnya peraturan tidak akan berpengaruh apabila masyaraknya
sendiri tidak sadar.
Contoh
peran masyarakat dalam rangka mengurangi pencemaran laut oleh bahan organik:
1. Penggunaan
pupuk untuk pertanian secukupnya.
Petani pada
umumnya memperbanyak pupuk terutama pada tanaman padi. Dengan tujuan agar padi
dapat tumbuh menjadi lebih subur apabila diberi pupuk dalam jumlah yang besar. Banyak
petani yang belum mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh penggunakan pupuk
yang berlebihan. Sehingga petani tidak dapat disalahkan apabila menggunakan
pupuk secara berlebihan. Peran pemerintah untuk mensosialisasikan mengenai hal
tersebut kepada petani supaya menggunakan pupuk secukupnya. Karena penggunaan
pupuk yang berlebihan dapat berdampak sampai pada laut menjadi tercemar.
2. Pengurangan
limbah industri rumah tangga
Industry rumah
tangga yang paling banyak adalah busa detergen. Masyarakat membuang busa
deerjen hasil mencuci ke sungai, dari sungai mengalir ke laut. Hal ini yang
menyebabkan terjadinya pencemaran air laut.
Pengurangan limbah industry dapat dilkukan dengan menggunakan detergen
yang aman pada lingkungan dan dapat di uraikan pada air.
3. Membuang
sampah pada pembuangan sampah
Sampah yang berasal
dari masyarakat tidak sedikit yang dibuang ke sungai-sungai. Kurangnya
kesadaran masyarakat membuang sampah pada tempat yang seharusnya.selain itu pembuangan
samapah tidak dipisahkan antara yang organik dan non organik.
BAB
III
KESIMPULAN
1. Pencemaran
air laut adalah masuknya komponen-komponen ke dalam air laut yang menyebabkan
perubahan air laut dan menimbulkan bahaya terhadap kesehatan manusia, aktivitas
manusia dan kehidupan pada perairan laut.
2. Macam-macam
pencemaran air laut berasal dari darat, laut dan udara.
3. Bahan
organik merupakan salah satu penyebab pencemaran laut.
4. Akibat
pencemaran laut oleh bahan organik sebagiab besar berasal dari aktivitas
manusia di daratan.
Penanggulangan
pencemaran laut oleh bahan organik dilakukan kerjasama antara pemerintah dan
masyarakat. Pemerintah berperan untuk membantu menyadarkan kesadaran masyarakat
terhadap aktivitas yang menimbulkan pencemaran air laut.
DAFTAR
PUSTAKA
Connell, DW. 2005. BasicConcepts of Environmental Chemistry, 2 Edition. CRC Press,
Taylor & Francis Group. USA
Gray,
NF. 2004. Biology of Wastewater
Treatment, 2 Edition. Imperial College Press. London
Harmayani, Kadek Diana, dan Konsukartha,
I G.M. 2007. Pencemaran air Tanah Akibat Pembuangan Limbah Domestik di
Lingkungan Kumuh. Jurnal Permukiman
Natah. Fakultas Teknik Universitas Udayana. Vol 5 No. 2 Agustus 2007:
62-108
Konvensi Hukum Laut 1982
Kusumaatmadja, Mohtar. 1978. Bungai Rampai Hukum Laut. Jakarta: Bina
Cipta
Sunarto. 2003. Peran Dekomposisi dalam Proses Produksi pada Ekosistem Laut. http://tomautou.net/702
07134/sunarto.edf
Tandayung,
Ndaru Adji. 2012. Tinjauan Yuridis atas Pencemaran
di Laut Timor Berdasarkan Hukum Internasional. Skripsi. Fakultas Hukum,
Universitas Sebelas Maret
UU No 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
UNCLOS (United Nations Convention on Law Of The Sea)
1982
Tidak ada komentar:
Posting Komentar