PEMANASAN GLOBAL
DAN
LUBANG OZON
LUBANG OZON
Dosen
pengampu: Dr. Sarwono, M.Pd
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi
dan Ilmu Lingkungan
Disusun oleh:
Nama : Ana Pangesti
NIM : K5412008
Prodi : Pendidikan
geografi
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
TAHUN 2013
PENDAHULUAN
Bumi
merupakan satu-satunya planet yang dapat ditempati oleh manusia untuk
melangsungkan kehidupan. Dalam kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari
berbagai aktivitas. Aktivitas kehidupan manusia melibatkan
banyak kegiatan, dari kegiatan kecil, merokok, merebus air untuk kopi, pergi
bekerja naik kendaraan, penggunaan AC di kantor sampai dengan proses yang lebih
besar yaitu industri ternyata memberi dampak pada lingkungan. Pengaruh
aktivitas manusia tersebut terhadap fenomena alam yang terjadi belum banyak
yang dikenal karena masih begitu asing dan masih ada silang pendapat dari
banyak ahli. Pengetahuan ini begitu “ maya “ karena tidak terlihat secara kasat
mata dan dampaknya tidak langsung dirasakan oleh manusia pada saat ini.
Dampak pemanasan global dan timbulnya lubang
ozon akan dirasakan manusia beberapa tahun kemudian dalam jangka panjang.
Belakangan ini permasalahan pemanasan global dan timbulnya lubang ozon semakin
marak dibicarakan oleh masyarakat dunia dan oleh berbagai pihak, baik lembaga
peduli lingkungan, pemerintah, instansi pendidikan, maupun para pelaku
industri. Hal ini di karenakan penghuni bumi yaitu manusia mulai merasakan
ketidak nyamanan dalam melakukan aktivitas. Planet bumi terus mengalami
peningkatan suhu yang mengkhawatirkan dari tahun ke tahun. Selain makin
panasnya cuaca di bumi, makin banyaknya bencana alam dan fenomena-fenomena alam
yang cenderung semakin tidak terkendali belakangan ini. Mulai dari
banjir,puting beliung, semburan gas,hingga curah hujan yang tidak menentu dari
tahun ke tahun. Semua ini adalah tanda-tanda alam yang menunjukkan bahwa planet
bumi ini sedang mengalami proses kerusakan yang menuju pada kehancuran.
Alam yang mulai
tidak bersahabat dengan manusia, menyadarkan manusia untuk melakukan usaha agar
alam kembali bersahabat dengan manusia. Tanda-tanda alam yang menuju pada
proses kerusakan membuat manusia mau menyikapi masalah ini lebih serius.
PEMBAHASAN
A. Definisi Pemanasan Global dan
Lubang Ozon
Pemanasan
Global adalah isu lingkungan hidup yang mengakibatkan perubahan iklim global
yang menakutkan,mulai semarak setelah PBB membentuk Intergovernmental
Panel on Climate Change (IPCC) pada tahun 1988.
Secara
umum pemanasan global adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer,
laut, dan daratan Bumi. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah
meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel
on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa,
"sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad
ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah
kaca akibat aktivitas manusia melalui efek rumah kaca. Sehingga dengan adanya
peningkatan intensitas efek rumah kaca disebabkan oleh adanya eningkatan
kadargas rumah kaca ( GRK ) seperti uap air, karbondioksida, ozon,metana, CFC,
dan lain sebagainya yang ada di udara.
Lapisan Ozon adalah lapisan di atmosfer
pada ketinggian 19 - 48 km (12 - 30 mil) di atas permukaan Bumi yang medung
molekul-molekul ozon.
Konsentrasi ozon di lapisan ini mencapai 10 ppm dan terbentuk akibat pengaruh
sinar ultraviolet
Matahari
terhadap molekul-molekul oksigen. Peristiwa ini telah terjadi sejak berjuta-juta tahun
yang lalu, tetapi campuran molekul-molekul nitrogen yang muncul di atmosfer
menjaga konsentrasi ozon relatif stabil.
Ozon adalah
zat oksidan yang kuat, beracun, dan zat pembunuh jasad renik yang kuat. Ozon
adalah gas beracun sehingga bila berada dekat permukaan tanah akan berbahaya
bila terhisap dan dapat merusak paru-paru. Sebaliknya, lapisan ozon di atmosfer
melindungi kehidupan di bumi karena ia melindunginya dari radiasi sinar
ultraviolet yang dapat menyebabkan kanker.
Lubang ozon
sebenarnya adalah istilah kiasan. Pada awal tahun 1980-an, para peneliti yang
bekerja di Antartika mendeteksi hilangnya ozon secara periodik di atas benua
tersebut. Keadaan yang dinamakan lubang ozon (suatu area ozon tipis pada
lapisan ozon) ini, terbentuk saat musim semi di Antartika dan berlanjut selama
beberapa bulan sebelum menebal kembali. Studi-studi yang dilakukan dengan balon
pada ketinggian tinggi dan satelit-satelit cuaca menunjukkan bahwa persentase
ozon secara keseluruhan di Antartika sebenarnya terus menurun .Lubang tersebut
merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang
tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom
bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk
membentuk ozon. Dengan demikian lubang ozon tentu saja akan merisaukan karena
dengan menurunnya kadar ozon, sinar ultraviolet-B yang akan sampai ke bumi akan
bertamah banyak. Dampak radiasi sinar UV-B sangat berbahaya bagi kehidupan
makhluk hidup di bumi.
B.
Penyebab
Pemanasan Global dan Lubang Ozon
1.
Penyebab Pemanasan Global
Penyebab dari pemanasan global yang paling dominan
adalah efek rumah kaca. Atmosfer bumi terdiri dari bermacam-macam gas dengan
fungsi yang berbeda-beda. Kelompok gas yang menjaga suhu permukaan bumi agar
tetap hangat dikenal dengan istilah “gas rumah kaca”. Disebut gas rumah kaca
karena sistem kerja gas-gas tersebut di atmosfer bumi mirip dengan cara kerja
rumah kaca yang berfungsi menahan panas matahari di dalamnya agar suhu di dalam
rumah kaca tetap hangat, dengan begitu tanaman di dalamnya pun akan dapat
tumbuh dengan baik karena memiliki panas matahari yang cukup. Planet kita pada
dasarnya membutuhkan gas-gas tesebut untuk menjaga kehidupan di dalamnya. Tanpa
keberadaan gas rumah kaca, bumi akan menjadi terlalu dingin untuk ditinggali
karena tidak adanya lapisan yang mengisolasi panas matahari. Sebagai
perbandingan, planet mars yang memiliki lapisan atmosfer tipis dan tidak
memiliki efek rumah kaca memiliki temperatur rata-rata -32o Celcius.
Kontributor
terbesar pemanasan global saat ini adalah Karbon Dioksida (CO2), metana (CH4)
yang dihasilkan agrikultur dan peternakan (terutama dari sistem pencernaan
hewan-hewan ternak), Nitrogen Oksida (NO) dari pupuk, dan gas-gas yang
digunakan untuk kulkas dan pendingin ruangan (CFC). Rusaknya hutan-hutan yang
seharusnya berfungsi sebagai penyimpan CO2 juga makin memperparah keadaan ini
karena pohon-pohon yang mati akan melepaskan CO2 yang tersimpan di dalam
jaringannya ke atmosfer. Setiap gas rumah kaca memiliki efek pemanasan global
yang berbedabeda. Beberapa gas menghasilkan efek pemanasan lebih parah dari
CO2. Sebagai contoh sebuah molekul metana menghasilkan efek pemanasan 23 kali
dari molekul CO2. Molekul NO bahkan menghasilkan efek pemanasan sampai 300 kali
dari molekul CO2. Gas-gas lain seperti chlorofluorocarbons (CFC) ada yang
menghasilkan efek pemanasan hingga ribuan kali dari CO2. Tetapi untungnya
pemakaian CFC telah dilarang di banyak negara karena CFC telah lama dituding
sebagai penyebab rusaknya lapisan ozon.
Dunia semakin
panas dengan adanya pemanasan global, es di kedua kutup semakin meleleh
membanjiri lautan seantero jagad, pulau-pulau kecil menjadi semakin menciut dan
lama-lama akan hilang, batas kedaulatan suatu negara pun akan berubah. Batas
pantai pun juga akan naik ke daratan yang lebih tinggi, bisa dibayangkan kota-kota
di pesisir pantai akan tenggelam beberapa meter dibawah permukaan laut, sebut
saja Jakarta, Sydney, Singapura, Newyork atau yg lain.
Hampir kesemua
kota besar dunia ada di daerah pesisir, terlebih dalam dekade terakhir ini
semua masyarakat dunia melakukan urbanisasi masal, desa ditinggalkan, kota
sebagai sandaran hidup mereka, bak umpan yang tinggal menunggu waktu, para
calon korban ini akan dilenyapkan dengan sapuan gelombang ombak.
Semua berawal
dari Karbondioksida ( CO2 ) yang manusia keluarkan tiap hari ke atmosfir bumi,
sebut saja asap kendaraan, pabrik-pabrik, pembangkit listrik minyak dan
batubara, pembakaran hutan dan lahan pertanian hingga energi panas yang
dikeluarkan oleh alat-alat listrik yang ada dirumah kita, tv, setrika, komputer
dsb. CO2 itu akan terus berada di dalam atmosfer Bumi sehingga panas Matahari
yang dipancarkan ke Bumi akan terperangkap didalam atmosfernya (tidak bisa
dipantulkan keluar kembali) karena molekul-molekul CO2 bersifat memerangkap dan
memantulkan panas. Hasilnya panas akan tertahan lebih lama di langit Bumi, yang
akan menyebabkan iklim berubah. Itulah yang disebut efek rumah kaca.
2.
Lubang
Ozon
Lapisan ozon mulai
dikenal oleh seorang ilmuwan dari Jerman, Christian Friedrich Schonbein pada
tahun 1839. Ia berwarna biru pucat yang terbentuk dari tiga atom oksigen (O3).
Ozon
adalah gas yang tidak berwarna dan ditemui di lapisan stratosfer yaitu lapisan
awan yang terletak antara 15 hingga 35 kilometer dari permukaan bumi. Istilah
'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar
tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di
Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul
oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan
molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon .Dengan terjadinya reaksi ini
akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang
mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Ada tiga penyebab
terbentuknya lubang ozon ada tiga. Sinar matahari, halogen dan temperatur
rendah. Di saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di
stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah
menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon.
Berdasar hasil
penelitian ilmuwan lainnya, lapisan ozon yang menjadi pelindung bumi dari
radiasi UV-B ini semakin menipis. Gas CFC disebut juga sebagai gas yang
menyebabkan terjadinya penipisan lapisan ozon ini. CFC digunakan oleh masyarakat
modern seperti lemari es, bahan dorong dalam penyembur, pembuatan buih dan
bahan pelarut terutamanya bagi kilang-kilang elektronik.
Sehingga kegiatan
manusia merupakan faktor utama dalam pembentukan lubang ozon. Manusia kurang
memperhatikan dampak yang ditimbulkan akibat lubang ozon. Menurut Rowlan dan
molina ( 1973) yang dikutip Sunu ( 2001 ) menyebutkan bahwa lubang zon
diakibatkan oleh aktivitas manusia di industri dan rumah tangga, nitrogen
oksida ( Nox ) dari sembran jet pesawat terbang supersonik, dan sulur oksida
dari gunung berapi. Zat – zat imia perusak lapisan ozon lainnya seperti halon,
CFC( untuk ulkas, AC, bahan penyemprot pestisida dan insektisida, penyemprot
cat, penyemprot rambut ) methy bromide. Senyawa CFC dikenal sehari – hari
sebagai freon.
C.
Pelaku Pemanasan Global Dan
Timbulnya Lubang Ozon
Manusia merupakan
pelaku utama timbulnya pemanasan global dan lubang ozon. Aktivitas manusia yang
tidak memikirkan dampak – dampak yang ditimbulkan adanya pemanasan global dan
lubang ozon bisa menambah parahnya dampak yang ditimbulkan akibat fenomena –
fenomena tersebut. Tentu saja yang akan rugi adalah manusia itu sendiri karena
ulah mereka. Selain itu penggunaan barang – barang rumah tangga yang tidak
ramah lingkungan, seperti semprotan minyak wangi, semprotan rambut, AC, kulkas,
dan lain sebagainya memicu bertambah rusaknya lapisan ozon di muka bumi ini.
Pembakaran yang dilakukan oleh manusia, seperti pembakaran hutan, pembakaran
minyak bumi misalnya untuk kendaraan bermotor yang menghasilkan gas karbon
merupakanaktivitas – aktivitas yang dapat menimbulnya gejala pemanasan global
dan timbulnya lubang ozon. Oleh karena itu faktor manusialah yang andil besar
timbulnya pemanasan global dan ubang ozon, meskipun faktor alam juga ikut
berperan. Sehingga manusialah pelaku sekaligus yang menerima dampak pemanasan
global dan timbulnya lubang ozon atas konsekuensi aktivitas yang mereka lakukan
sehari – hari.
D.
Dampak Pemanasan Global dan Lubang
Ozon
1.
Pengaruh cuaca
Apabila daerah di bagan
tara bumi ( kutub utara ) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di bumi,
dengan kondisi demikian maka akan berakibat antara lain:
a.
gunung – gunung es aan mencair
b.
daratan akan mengecil
c.
daerah – daerah yang sebelumya mengalami
salju ringan mungkin tidak akan
mengalaminya lagi
d.
di daerah subtropis again pegunungan
yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair
e.
musim tanam akan menjadi lebih panjang
di beberapa area, temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung
meningkat, serta
f.
daerah tropis akan menjadi lembab karena
lebih banyak air yang menguap dari lautan
2.
Pengaruh kenaikan permukan laut
Ketika atmosfer
menghangat, lapisan permukaan lautan juga akan menghangat sehingga volumenya
akan membesar dan menaikkan tinggi permukaan laut. Pengingkatan tinggi muka air
aut 30% berasal dari pencairan es dan sisanya berasal dari pemuaian air akibat
peningkatan temperatur.
Apabila separuh es di
Greenland dan antartika meleleh maka terjadi kenaikan permukaan air lait di
dunia rata – rata setinggi 6-7 meter .Perubahan tinggi permukaan air laut
sangat mempengaruhi kehidupan, antara lain :
a.
Apabila kenaikan air laut mencapai muara
sungai, banjir akibat air pasang pun akan meningkat di daratan.
b.
Apabila kenaikan air laut sedikit saja,
pengaruhnya akan cepat terlihat pada di ekosistem pantai. Rawa – rawa pantai
yang telah ada akan tenggelam dan akan terbentuk rawa – rawa baru.
c.
Banyak pulau – pulau yang hilang akibat
tenggelam, serta akan terjadinya erosi dari tebing, pantai, dan bukit pasir
akan meningkat.
3.
Pengaruh terhadap pertanian
Pengaruh
pemanasan global tidaklah sama di beberapa tempat, misalnya ada negara yang
mendapatkan keuntungan lebih dari tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa
tanam, seperti di kanada. Namun, masyarakat di daerah pertanian gurun akan
menggunakan air irigasi dari gunung – gunung yang jauh dapat menderita jika
kumpulan salju akan mencair sebelum bulan masa tanam. Dengan kondisi ini,
anaman tidak akan tumbuh, misalnya di daerah Afrika.
Adapun
dampak pemanasan global yang mengakibatkan perubahan iklim terhadap ketahanan
pangan di daerah asia, seperti di Indonesia antara lain sebagai berikut :
a.
Menurunnya produktivitas pertanian,
khususnya pada wilayah pantai akibat naiknya temperatur bumi
b.
Terjadinya iklim ekstrim yang meningkat,
sehingga sektor pertanan akan kehilangan produksi akibat bencana kekeringan dan
banjir yang silih berganti
c.
Kerawanan pangan akan meningkat di
wilayah yang rawan bencana kering dan banjir
d.
Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami
serangan hama
4.
Pengaruh terhadap hewan dan tumbuhan
Selain manusia, hewan dan tumbuhan
menjadi makhluk hidup yang tidak bisa menghindar dari kejadian ini. Hewan dan
tumuhan tentuakan mengalai kesulitan juga untuk berpindah atau beradaptasi
karena sebagian besar lahan telah dikuasai oleh manusia. Dalam menghadapi
pemanasan global, hewan akan berpindah mencari tempat sesuai habitatnya. Adapun
tumbuhan yang tidak bisa bergerak sendiri akan menyesuaikan dengan iklim dalam
hal pertumbuhannya. Tumbuhan yang bsa menyesuaikan tentu terus berkembang,
tetapi tumbuhan yang tidak dapat menyesuaikan tentuakan punah.
Kepunahan hewan dan tumbuhan terjadi
apabila hewan dan tumbuhan tersebut tidak dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
5.
Pengaruh terhadap kesehatan manusia
Adapun pengaruh
pemanasan global dan timbulnya ubang ozon bagi kesehatan manusia, antara lain :
a.
Mempengaruhi kesehatan tubuh manusia
terhadap penakit – penyakit tular vektor, seperti demam berdarah dan malaria.
b.
Lebih banyak orang yang terkena penyakit
atau meninggal karena stress panas.
c.
Meningkatnya insiden alergi dan penyakit
pernafasan karena udara yang hangat akan memperbanak polutan
d.
Meningkatnya penyakit – penyakit tropis
laina, seperti demam kuning dan encepalitis
e.
Timbulnya kanker kulit, katarak,
penurunan kekebalan tubuh, melemahnya sistem kekebalan tubuh, dan lain
sebagainya
E.
Langkah antisipasi terhadap
pemanasan global dan lubang ozon
Tindakan yang lebih baik dalam
menghadapi dampak pemanasan global dan lubang ozon adalah sebagai berikut :
1.
Mengubah perilaku perorangan
a.
Menghemat penggunaan air, listrik
b.
Mematikan ac bila tidak diperlukan
c.
Menggunakan alat transportasi alternatif
untuk mengurangi emisi karbon
2.
Melakukan langkah secara kolektif
a.
Mencari energi aternatif
Sebagian
besar pembangit listrik menggunakan bahan bakar fosil : minyak bumi, batu bara,
gas alam. Ketiganya mengeluarkan CO2. Jadi semakin kita boros menggunakan
listrik, semakin banyak CO2 yang dikeluarkan. Daripada terus boros listrik dan
emerintah harus membangun pembangkit listrik berbahan bakar fosil baru untuk
memenuhi kebutuhan aktivitas manusia, lebih baik melakukan hemat listrik.
Adapun solusi alternatif dalam mencari energi alternatif antara lain membangun
pembangkit listrik dengan energi bersih, seperti energi matahari, air , angin,
panas bumi, dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan untuk mengurangi dampak
terjadinya pemanasan global dan lubang ozon akibat penggunaan gas – gas yang
mengeluarkan CO2
b. Melestarikan
hutan
Melestarikan hutan
dapatdilakukan dengan menanam pohon sebanyak mungkin untuk mencegah terjadinya
pemanasan global. Selain iyu jangan menebang hutang secara liar, agar
keberadaan ekosistem hutan tetap lestari.
c.
Mengurangi emisi gas karbon dari
industri dan eksplorasi sumber daya alam
F. Persamaan
dan Perbedaan Kajian fenomena pemanasan global dan lubang ozon
Jika ditinjau dari kejadiannya,
pemanasan global merupakan kejadian yang diakibatkan oleh meningkatnya
temperatur rata – rata pada lapisan atmosfer, meningkatnya temperatur pada air
laut, dan meningkatnya temperatur pada daratan. Sedangkan lubang ozon terjadi
akibat adanya lubang yang merupakan hasil dari tenaga matahari yang
mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen
sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul
oksigen yang lain untuk membentuk ozon. Dengan terjadinya reaksi ini akan
mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang
mengandung khlor dan brom perusakan lapisan ozon semakin parah.
Ruang lingkup akibat adanya pemanasan
global pada umumnya terjadi hampir di negara – negara dunia, termasuk di
wilayah kutub utara maupun kutub selatan. Sedangkan ruang lingkup akibat adanya
lubang ozon, dapat dijumpai pada daerah antartika, dimana jika menggunakan
citra satelit lubang ozon tampak biru ataupun keungu – unguan.
Selain proses terjadinya lubang ozon dan
pemanasan global yang berbeda – beda, perbedaan gejala kedua fenomena tersebut
sebenarnya hampir berkaitan, namun yang membedakan adalah penyebab fenomena
tersebut. Fenomena pemanasan global misalnya, dapat disebabkan oleh aktivitas
manusia antara lain : penggunaan bahan bakar karbon, penggundulan hutan, dan
lain sebagainya. Sedangkan lubang ozon juga dapat timbul akibat aktivitas
manusia itu sendiri seperti penggunaan AC, penggunaan semprotan dan lain
sebagainya.
Beberapa persamaan kajian fenomena
pemanasan global dan lubang ozon adalah sama – sama berdampak bagi kehidupan
makhluk hidup di dunia ini. Sebagian besar makhluk hidup akan merasakan dampak
negatif adanya fenomena tersebut. Namun, manusia kadang memalalukan begitu
saja. Sehingga berbagai aktivitas yang dilakukan manusia sering kali tidak
tersadari bahwa sebenarnya aktivitas yang dilakukannya sangat merugikan. Dampak
adanya pemanasan global dan lubang ozon mungkin sampai saat ini belum begitu
besar. Namun diperkirakan pada suatu kelak nanti manusia akan menyesal akibat
ulah mereka sendiri. Beberapa gejala – gejala pemanasan global dan lubang ozon
pada dekade ini antara lain : suhu udara pada siang hari maupun malam sangat
ekstrim di sejumlah negara misalnya di Indonesia, timbulnya berbagai bencana
alam seperti banjir, tanah longsor di sejumlah negara merupakan gejala – gejala
yang menandakan timbulnya pemanasan global, dan lain sebagainya. Selain itu
dalam citra satelit yang direkam oleh NASA menunjukkan bahwa dalam 10 tahun
terakhir lubang ozon semakin hari semakin besar. Hal ini menandakan bahwa
gejala – gejala tersebut lambat laun akan terasa.
G.
Hubungan
keterkaitan antara lubang ozon dan pemanasan global
Sebagaimana
kita tahu ozon merupakan lapisan yang menyelimuti bumi untuk mempertahankan
atmosfer yang ada dipermukaan bumi. Ozon berfungsi melindungi bumi dari
serangan cahaya ultraviolet
atau radiasi yang dipancarkan matahari. Namun, keadaan ozon kini sudah mulai
memburuk sebagai akibat pemanasan global.
Secara
keseluruhan tercatat penurunan volume ozon sebesar 4 persen setiap dekade dari
total volume ozon yang menyelimuti bumi. Penurunan terbesar terjadi pada
lapisan stratosfer di kutub karena adanya kondisi yang unik. Semua bermula saat
angin kuat yang berhembus di sekitar Antartika membentuk pusaran kutub yang
menahan angin-angin dari seluruh bumi untuk berada di atas Antartika. Kejadian
inilah yang membentuk awan atmosfer polutan
yang berada diketinggian 80000 kaki.
Sedangkan
dibagian dunia lain, biasanya saat musim semi datang setelah musim dingin yang
tak disinari matahari, ozon mengalami penipisan sehingga menyebabkan lubang di
ozon. Catatan lubang ozon terbesar terjadi pada tahun 2006 dengan luas 20.6
juta mil persegi. Sedangkan saat ini tercatat luas lubang ozon antara 21 hingga
24 juta kilometer persegi.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari
pembahasan diatas dapat disimpulkan :
1.
Pemanasan global merupakan fenomena
meningkatnya temperatur rata – rata pada lapisan atmosfer, meningkatnya
temperatur air laut dan meningkatnya temperatur pada daratan. Sedangkan lubang
ozon adalah lubang yang berasal dari hasil tenaga matahari yang mengeluarkan
radiasi ultra tinggi, kemudian radiasi tersebut pecah menjadi oksigen sekaligus
melepaskan atom bebas dimana setengahnya diikat oleh molekul oksigen lain untuk
membentuk ozon. Area ozon yang tipis pada lapisan ozon disebut lubang ozon.
2.
Pemanasan global disebabkan adanya kadar
gas rumah kaca yang menyebabkan meningkatnya intensitas efek rumah kaca.
Sedangkan lubang ozon disebabkan karena sinar matahari, halogen, dan
temperatur. Selain itu pengaruh / aktivitas manusia dapat menimbulkan pemanasan
global, seperti pembakaran hutan, penggunaan motor yang menimbulkan asap.
Selain itu dalam menggunakan berbagai alat rumah tangga yang mengandung gas
flor dapat menyebabkan lubang ozon.
3. Manusia
merupakan pelaku utama timbulnya pemanasan global dan lubang ozon. Aktivitas
manusia yang tidak memikirkan dampak – dampak yang ditimbulkan adanya pemanasan
global dan lubang ozon. Sehingga manusialah pelaku sekaligus yang menerima
dampak pemanasan global dan timbulnya lubang ozon atas konsekuensi aktivitas
yang mereka lakukan sehari – hari.
4.
Dampak pemanasan global dan
lubang ozon berpengaruh terhadap cuaca, kenaikan permukan
laut, terhadap pertanian, terhadap hewan dan tumbuhan serta terhadap kesehatan manusia.
5. Langkah antisipasi terhadap pemanasan global dan
lubang ozon dapat di lakuakan dengan mengubah perilaku perorangan dan dilakukan
secara kolektif.
6.
Fenomena pemanasan global
dan lubang ozon memiliki persamaan dan perbedaan dalam mengkaji fenomena. Kedua
fenomena tersebut membunyai hubungan keterkaitan antara pemanasan global dan
lubang ozon.
B.
Saran
Fenomena pemanasan global dan lubang ozon merupakan masalah global yang
tidak dapat di selesaikan oleh pihak tertentu saja, namun membutuhkan kesadaran
dan kerjasama dari semua pihak.
Kepada
masyarakat hendaknya menjaga dan merawat lingkungan di sekitarnya. Selain tu
masyarakat hendaknya memiliki kesadaran dalam mengantisipasi adanya dampak
pemanasan global dan lubang ozon. Dari pihak pemerintah bersama masyarakat
maupun bersama instansi – instansi yang terkait mampu memberikan kontribusi
dalam mencegah dan menghadapi dampak pemanasan global. Pemerintah juga harus
memberikan solusi yang terbaik dalam masalah ini, seperti mencari solusi agar
penggunaan bahan bakar fosil bisa dicarikan alternatif dengan bahan bakar
lainnya yang ramah lingkungan misalnya dengan menggunakan minyak kelapa, dengan
menggunakan sinar matahari, dan lain sebagainya.
Selain
pemerintah dan masyarakat, lembaga –
lembaga terait seperti Walhi dan aktivis – aktivis kampus bersama komponen
masyarakat dan pemerintah hendaknya bersama – sama dalam menjaga lingkungan
sekitarnya. Gerakan menanam sejuta pohon di setiap tempat perlu digalakkan.
DAFTAR PUSTAKA
Wardhana, Wisnu Arya. 2010. Dampak
Pemanasan Global. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Susanta,
Gatut. Sutjahjo, Hari. 2007. Pemanasan
Global. Bogor: Penebar Swadaya
Setyawan Dedi.2013.Pengertian dan cara mengatasi global warming (pemanasan global).http://www.miung.com/2013/04/pengertian-dan-cara-mengatasi-global.html. diakses pada tanggal 11 Oktober 2013
My Blog.2011. PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL
http://yangenakajadeh.blogspot.com/2011/04/pengertian-pemanasan-global.html.
diakses pada tanggal 11 Oktober 2013
Mulyana.2013.Penyebab
Lubang Pada Ozon.http://sains.me/979/penyebabkan-lubang-pada-ozon.html/.
diakses pada tanggal 14 Oktober 2013
Reni,Sukma.2011.
Deforestasi Sumbang 6 GT
Emisi Karbon. http://kkiwarsi.wordpress.com/2011/11/23/deforestasi-sumbang-6-gt-emisi-karbon/#more-98. diakses
pada tanggal 14 Oktober 2013
Wikipedia.2013.PemanasanGlobal.
hytp://id.wikipedia.org/wiki/Pemanasan_global. Diakses pada tanggal 10 Oktober
2013
Wikipedia.2013.Ozon.http://id.wikipedia.org/wiki/Ozon.
diakses
pada tanggal 14 Oktober 2013
Stiyati, Nopi.2009. Kenapa Lubang Ozon ada di Antartika.
http://lookaroundusnow.blogspot.com/2009/02/kenapa-lubang-ozon-ada-di-antartika.html.
diakses pada tanggal 14 Oktober 2013
Mengapa ozon lebih melimpah adanya di kutub ya?? Apakah karena stratosfernya lebih tebal? Kalo iya, mengapa di kutub bisa lebih tebal??
BalasHapusada yang mengatakan karena pola angin musiman di atmosfer, ada juga komentar lain. Mohon penjelasannya, terimakasih :)